Story 24

504 44 18
                                    

"Semoga lembur kalian berdua lancar, fighting!" ucap Jihyo, Sana, Momo, Tzuyu dan juga Chaeyoung serentak, mereka semua keluar ruangan satu persatu hingga menyisakan Dahyun dan Nayeon yang memang harus kerja lembur malam ini menyelesaikan pekerjaan mereka.

Dirasa keadaan aman tentram, Dahyun pun menghampiri Nayeon, mengecup pipi Nayeon lalu memeluk kekasihnya itu dari belakang.

"Kita bisa bermesraan sekarang" ucap Dahyun dengan tangan yang masih memeluk posesif Nayeon.

"Ne... tapi kita harus menyelesaikan pekerjaan kita dulu" balas Nayeon yang fokus pada komputernya.

"Arasseo arasseo" Dahyun beralih ke meja kerjanya, ketika hendak mengetik jarinya terhenti lalu menoleh pada Nayeon, "Aku akan menyelesaikannya dengan cepat, jangan khawatir" ucap Dahyun mantap lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Nayeon tersenyum cerah mendengar suara semangat yang membara dari kekasihnya itu. Ia tau, memang sulit untuk keduanya menahan perasaan satu sama lain didepan teman-temannya hari ini.

Senyum Nayeon kembali terbit kala mengingat kejadian waktu makan siang di kantin tadi, Dahyun yang cemburu saat dirinya didekati Minhyuk sunbae.

Walau ada rasa khawatir hubungannya dengan Dahyun akan terbongkar tapi ada rasa senang tersendiri melihat kekasihnya yang cemburu.

Satu setengah jam pun berlalu, Dahyun mengangkat kedua tangannya keatas, meregangkan otot-otot badannya yang tegang.

Komputer ia matikan, file-file yang berserakan ia rapikan. Ia menoleh melihat kekasihnya yang masih sibuk dengan komputernya. Mata sayu Nayeon fokus ke layar komputer, terlihat jelas jika Nayeon sudah lelah dan mulai mengantuk.

Dahyun tersenyum kecil melihat tingkah lucu kekasihnya yang menurutnya sangat menggemaskan itu.

Dahyun beranjak menghampiri Nayeon, "Ayo kita istirahat dulu... kau harus membuat matamu kembali segar" Dahyun menggandeng Nayeon menuju pantry, Nayeon yang pasrah hanya menurut saja karena memang dirinya sudah mulai mengantuk.

"Kau mau kopi hitam atau kopi susu?" tanya Dahyun yang sedang mengambil dua cangkir kecil.

"Kopi hitam saja kalau tambah susu nanti aku jadi tambah mengantuk" balas Nayeon.

"Tapi kalau aku mungkin akan menambahkan susu apalagi susu yang langsung dari pabriknya, itu akan membuatku kembali on dan segar kembali" ucap Dahyun menaik turunkan alisnya dengan senyum menyebalkannya.

"Aawww!!" ringis Dahyun saat mendapat jitakan dikepalanya.

"Yakk! kurasa kau harus sering-sering membersihkan otakmu yang kotor itu ckck" ucap Nayeon yang tau betul apa maksud dari perkataan ambigu Dahyun.

"Hehe mianhe... lagipula kau juga suka kan jika aku melakukannya, aku ingat betul ekspresimu saat aku menciumi seluruh tubuhmu dan tentu saja dibagian da---- awww!!" Nayeon langsung menghentikan ucapan frontal Dahyun dengan mencubit keras pinggang Dahyun.

"Aww sakit~" ringis Dahyun.

"Salah sendiri, itu akibatnya karena tak bisa menjaga ucapanmu.... sini biar aku yang melanjutkannya" ujar Nayeon mengambil alih kopi sachet yang ada ditangan Dahyun, tidak akan beres jika Dahyun yang mengerjakannya.

Dahyun hanya bisa pasrah atas kemarahan kelinci kesayangannya itu, dirinya masih mendengus kesal karena rasa sakit atas cubitan yang Nayeon berikan.

Jelas-jelas ia berkata yang sebenarnya, kenapa Nayeon harus marah dan mencubitnya sangat keras. Ini tidak adil.

"Aww!" ringis Nayeon saat jari telunjuk kanannya terkena air panas.

"Gwencana?" Dahyun yang khawatir langsung menarik tangan Nayeon.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang