Story 23

516 52 4
                                    

Nayeon terbangun saat wajahnya diterpa cahaya yang memantul dari celah ventilasi jendela.

Perlahan matanya terbuka, kepala mendongak melihat kekasihnya yang masih tertidur pulas.

Seketika senyumnya terukir. Pipinya memerah mengingat kejadian semalam.

Kepala kembali bersandar pada lengan kekar kekasihnya. Tangannya terangkat meraba pelan dada bidang telanjang kekasihnya.

Jemarinya merasakan otot-otot yang luar biasa kencangnya. Hingga jemarinya turun ke perut sixpack kekasihnya.

Enam roti sobek itu terasa meski kekasihnya tidur terlentang tanpa daya.

Kepalanya kembali menengadah, memandang hangat wajah rupawan kekasihnya itu.

Dikecupnya singkat bibir sang kekasih lalu ia beranjak dari ranjang.

Belum sempat kaki menapaki lantai, tangannya ditarik pelan hingga tubuhnya kembali tertidur diatas ranjang.

Tubuh Nayeon langsung dipeluk erat oleh sang kekasih, seakan tak ingin dilepas sama sekali.

"Tidakkah kau ingin merasakan otot-otot ditubuhku lagi... kau bebas menjelajahinya, sayang" ucap sang kekasih hati.

"J-jadi.... dari tadi kau sudah bangun, Dahyun?" balas Nayeon.

"Mmmm~" balas Dahyun mengeratkan pelukannya.

"Y-yah seharusnya... kau membuka matamu tadi".

"Aku hanya tak ingin mengganggu kesenanganmu" kekeh Dahyun ringan.

"Aww!!" ringis Dahyun yang merasakan sakit di pinggangnya.

Setelah mencubit kecil pinggang Dahyun, Nayeon mulai menenggelamkan wajahnya di dada bidang Dahyun. Pipinya makin merah saja.

Dahyun makin memeluk erat tubuh Nayeon, serta mendekatkan tubuhnya.

Dahyun sedikit menggerakkan tubuh bagian bawahnya hingga 'adik kecilnya' menyentuh perut rata Nayeon.

Nayeon menegang. Saat ia hendak melepas pelukan, Dahyun malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Biarkan seperti ini.... aku yakin 'itu' akan melemas dengan sendirinya" bisik Dahyun.

Dahyun tak habis sangka, 'juniornya' akan bangun secepat ini hanya karena skinsip nya dengan Nayeon.

Nayeon membeku diposisinya, kepalanya hanya bisa menunduk dalam ke pelukan Dahyun.

Dahyun mengangkat tubuh Nayeon agar lebih keatas. Pahanya merasakan cairan hangat milik Nayeon.

Begitu juga Nayeon yang merasakan cairan hangat di perutnya.

Oke. Mereka berdua harus bisa menahan hasrat. Karena pasalnya, jam sudah menunjukkan pukul 06.00 KST.

Keduanya harus berangkat pukul 06.30 KST jika tak ingin terlambat masuk kantor.

Walau sudah merasakan pelepasan, namun 'junior' Dahyun masih saja belum tertidur sepenuhnya.

"Ayo kita mandi.... sekaligus menyelesaikan sesuatu yang belum tuntas ini" bisik Dahyun, melepas pelukannya.

"M-mwo?" bingung Nayeon tak mengerti.

Dahyun turun dari ranjang dengan tubuh yang tentunya tak dilapisi sehelai benang pun.

Dengan sigap dirinya mengangkat tubuh Nayeon ala bridal style. Tubuh Nayeon juga tak mengenakan sehelai benangpun.

"A-apa yang kau lakukan?".

"Kita akan bersiap untuk ke kantor" balas Dahyun, berjalan menuju kamar mandi.

Kaki kanan Dahyun menendang pelan pintu kamar mandi ke belakang hingga menimbulkan bunyi.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang