Story 19

433 54 8
                                    

"Pagi Dahyun" sapa Jihyo saat Dahyun masuk ruangan.

"Pagi" balas Dahyun.

Nayeon yang berjalan di depan Dahyun menunjukkan wajah tak sukanya, "Sebenarnya apa maunya Jihyo... kenapa dari kemarin dia sangat centil sekali pada Dahyun" batin Nayeon.

"Ini susu coklat untukmu, baik diminum di pagi hari" Jihyo meletakkan susu kotak coklat di meja Dahyun, ia menunjukkan senyum manisnya.

"Gomawo" ketika Dahyun hendak mengambil susu coklat pemberian Jihyo, tiba-tiba sebuah tangan menyambarnya.

"Ahhh segar sekali... aku sangat haus... terimakasih Jihyo, kau benar meminum susu di pagi hari sangat baik untuk kesehatan" ujar Nayeon menatap Jihyo dengan senyumnya.

Jihyo menunjukkan wajah kesal, tapi sebenarnya ia sangat senang, babak baru membuat Nayeon cemburu. Sangat menyenangkan.

"Wae? Itu susu coklatku" Dahyun bersua, memandang Nayeon yang meminum habis susu coklatnya.

"Aku sangat haus... nanti akan kubelikan lagi sebagai gantinya" balas Nayeon lalu beralih duduk ke kursinya.

Sana, Momo, Chaeyoung dan Tzuyu hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

Jihyo terpaksa membuat Nayeon cemburu lagi sebab tadi malam Dahyun tidak menyatakan perasaannya pada Nayeon.

Menurut Jihyo Dahyun benar-benar sangat bodoh. Bagaimana tidak bodoh jika jelas-jelas tadi malam adalah waktu yang tepat untuk Dahyun menyatakan perasaannya pada Nayeon tapi nyatanya... Dahyun merusak semuanya.
.
.
.
Jam istirahat kantor pun tiba, terlihat Dahyun sedang berbicara dengan seorang gadis didekat tangga.

Jam istirahat kantor pun tiba, terlihat Dahyun sedang berbicara dengan seorang gadis didekat tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang gadis terlihat sangat antusias mengobrol dengan Dahyun. Sampai-sampai tangannya bergerak mencubit perut Dahyun kala mereka terlihat sedang bercanda.

Diam-diam seorang gadis melihat dari kejauhan. Matanya memicing tajam, memancarkan percikan api.

Saat sang gadis hendak melangkah pergi, kakinya tersandung hingga Dahyun pun sigap menangkap gadis itu.

Dahyun mendekap tubuh gadis itu, sang gadis tak mau kalah dengan memeluk erat tubuh Dahyun.

"Dahhyuuuunnnn!!!!!!".

Dahyun segera melepas dekapannya kala sebuah suara menggema keras memanggil namanya.

"Ah N-nayeon... aku bisa menjelaskan semuanya... ini tidak seperti yang kau lihat... aku mencoba menolong Irene saat ia hendak terjatuh" ucap Dahyun gugup kala melihat tatapan tajam Nayeon.

Entah kenapa ia merasa harus menjelaskan semua kejadian yang ada pada Nayeon.

"Mmm Dahyun... aku pergi dulu ya" pamit Irene, tangannya mengelus pelan lengan Dahyun, "Gomawo".

"Ne sama-sama" senyum Dahyun.

"Dasar kecentilan" batin Nayeon yang tak henti-hentinya menatap tajam Irene yang kini berjalan menjauh.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang