Story 13

579 78 2
                                    

Author POV

Nayeon dan Dahyun sedang makan siang di luar kantor, tepatnya di restoran yang tidak begitu jauh dari kantor. Setelah makanan yang mereka pesan telah datang, mereka pun mulai melahap makan siang mereka.

"Sudah lama rasanya kita tak makan siang di luar kantor bersama, benarkan?" ucap Dahyun di sela-sela makan nya.

"Ne, karena kau tau sendiri kan, jika makan di luar kantor pasti menghabiskan uang lebih daripada saat kita makan di kantin kantor" balas Nayeon di sela-sela makan nya juga.

"Hmmm...kau benar, kita juga harus irit" ucap Dahyun.

"Tepat sekali" balas Nayeon.

Dahyun terkekeh pelan, "Wae? Kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu?" ucap Nayeon.

"Ani...hanya saja aku ingat...kau mati-matian berhemat hanya agar bisa membeli kosmetik limited edition hihihi".

"Yak! Apa nya yang lucu tentang membeli kosmetik limited edition".

"Hihihi...lucu saja kau terlalu berambisi untuk membeli kosmetik itu tanpa memikirkan kelangsungan hidup mu, dalam sebulan kau hanya memakan ubi terus-menerus hihihihi...".

"Yak! Berhenti tertawa...kosmetik sangat penting untuk menunjang penampilan ku".

"Oh begitu ya? Lalu kenapa wajah mu masih sama dari dulu sampai sekarang, tak berubah.....misalnya saja menjadi lebih cantik seperti Kim Tae Hee...percuma kau membeli kosmetik dengan harga mahal begitu".

"Kau mulai mengejek ku ya hah? Dasar...kalau saja bukan di tempat umum, aku pasti akan mematahkan leher mu".

"Uuuu takut....nenek lampir sedang marah" Dahyun memasang wajah takut nya.

"Menyebalkan" Nayeon mencebik kesal.

.

.

.

.

"Nayeon tunggu aku" Dahyun melangkahkan kaki lebih cepat menyusul Nayeon yang sudah berada jauh di depan.

"Kau marah?" tanya Dahyun yang sudah mengimbangi langkah Nayeon.

Nayeon tak menjawab, ia masih terus melanjutkan jalan nya, bahkan ia menambah kecepatan langkah kaki nya.

Dahyun menghela napas pelan, "Sepertinya dia benar-benar marah padaku" gumam Dahyun melihat Nayeon yang melangkah cepat meninggalkan nya.

Dahyun menyusul Nayeon, meraih tangan Nayeon, menarik nya pergi, "Yak! Lepaskan, kau mau membawa ku kemana?!" erang Nayeon, memberontak mencoba melepas genggaman tangan Dahyun di pergelangan tangan nya.

"Hanya ikut saja, jangan banyak protes" balas Dahyun.

Dahyun dan Nayeon sampai di depan kedai es krim, "Kau ingin rasa es krim apa?" tanya Dahyun pada Nayeon.

Nayeon menghempaskan tangan Dahyun hingga pegangan tangan Dahyun di tangan nya lepas, "Kau pikir dengan membelikan ku es krim, aku akan memaafkan mu?....Tidak akan Kim" ucap Nayeon, berbalik melangkah pergi.

Namun sebelum Nayeon bisa melangkah pergi, Dahyun mencegah nya, "Ku mohon maafkan aku, kau boleh meminta apapun padaku asal kau mau memaafkan ku" ucap Dahyun tepat di hadapan Nayeon, Dahyun menunjukkan wajah memelas nya yang terlihat imut.

"Oke aku akan memaafkan mu,... tapi kau harus menepati janji mu itu untuk memberikan apapun permintaan ku" balas Nayeon.

"Ne...tentu..tapi hanya tiga permintaan saja, arasseo?" respon Dahyun.

Best Friend(Love)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang