Pangeran Heranin'ah
Paimon: Khaerin'ah keles
Pagi itu seperti biasa Jordi setelah bangun dan minum air hangat nyari koran untuk dibaca. Saat sedang membaca koran, Isa dateng sambil kucek-kucek mata, dia ingin tidur di pangkuan Jordi,dia tidak mau tidur lagi bersama yang lain karena rambutnya diilerin dan dimakan sama Visnu. Lima menit Jordi membaca koran, lama-kelamaan dia merasa seperti ada yang ngeliatin dari jendela dengan tatapan serius.
Jordi nyari darimana pasang mata yang melihat ke dalam Gempict ini, takut-takut ada pedofil sedang mengincar anak-anak asuhnya. Jordi ngelipet koran ditangannya dan menggendong Isa. Jordi jalan menuju pintu keluar, dan saat keluar dia melihat sesosok pemuda dengan eyepatch, rambutnya kuning sebahu, mirip sama Eizen dari Berseria, pakaiannya serba hitam macam perampok.
Jordi menatap sinis sosok itu, satu tangannya sudah memegang sendal swelow biru keramat miliknya.
"SERANG BAH! SERANG SAMPAI HARUS AKTIFIN KARTU SHISHA SOSEI!*" seru Isa penuh semangat.
Sang korban mengaduh kesakitan ditampar sama sendal oleh Jordi. Kejadian itu semakin lama semakin seru dan membuat penghuni Gempict bangun dan keluar dari kamar. Dimas yang duluan liat langsung balik badan bubar jalan, males ngurusin pedofil. Lanjut Karim muncul, dia hanya mengerjapkan mata, nengok dikit siapa yang dihajar sama abah bersarung kotak-kotak di depan, setelah tau siapa orangnya, Karim langsung minggat takut disangka satu komplotan. Tatang muncul, chaos terjadi di ruang bermain.
"Mau cocogoat," pinta Cici sambil ngemut jempol.
"Cocogoat dari Paijo belum dateng."
"Kata Abah Jordi, cocogoat Cici baru keluar dari penjara."
"Hah?"
Tiba-tiba dari belakang Tatang ditahan agar tidak kabur oleh Kaeya, Tatang menjerit panik, lalu Dimas muncul dihadapannya tanpa tau sopan santun Dimas membuka baju Tatang dan menempelkan kotak susu ke dada Tatang.
"TIDAKKK! AKU DIPERKAOS KARIM DAN DIMAS!!!" jeritnya pilu.
"Cocogoat," gumam Cici sambil melihat Tatang tersiksa.
Anak-anak polos cuman ngeliatin doang sampai pada ngeces on the spot, beda dengan Adam yang meminta pose itu agak lama sampai dia selesai sketching di buku gambarnya, dia berharap bisa ketemu lagi sama kucing ungunya Jordi di suatu tempat dan menjual doujinshi lagi. Akhirnya Tatang nangis sesegukan sambil gendong Cici di teras halaman belakang merasa terdzolimi oleh Karim dan Dimas.
"Tuhan, semoga mereka berdua ditolak Langit, doa orang terdzolimi akan dikabulkan."
Selesai chaos tersebut, Jordi membawa masuk korban kekerasannya ke dalam Gempict. Jordi bilang kalau mahluk blonde itu mencari Karim dari jaman komplek Gempa belum ada. Katanya juga Karim itu Pangeran Heranin'ah. Tentu saja Karim menolak akan informasi tersebut, bilang tidak kenal kepada mahluk blonde itu.
"Maaf, saya hanya mahasiswa DO yang kerja disini."
"Kok kamu gitu sih sama saya?"
"Jangan gitu kamu Karim, sememu yang baru," bisik Dimas dari samping.
"Hah apa? Ga denger."
"Langit buat aku."
Kemudian Karim dan Dimas berantem, Jordi diam, lalu menghadap sosok kuning itu.
"Maaf, disini isinya pedo semua, jadi dimohon untuk menyerah saja membawa pulang si kulit paling eksotis itu dari sini." Jordi menyentuh dadanya. "Meskipun kami sangat ikhlas kamu membawanya pergi tetapi dia udah nolak dan mengaku sebagai mahasiswa DO." Jordi berbicara bak petapa bijak walaupun jatuhnya bejat.
Si sosok kuning melangkahkan kaki keluar Gempict namun sore hari tiba Nurul dan Rangga tidak sengaja menemukan sosok kuning itu bersembunyi di dalam lemari baju.
"KARIM MENDING KAMU PULANG SANA KE HERANIN'AH!" Dimas berteriak setelah menemukan orang itu di dalam mesin cuci.
"GAMAU! NANTI AKU GABISA MELIHAT KEIMUTAN LANGIT LAGI!"
"Abah heran sama kalian berdua, sampai seperti itu bucinnya."
Amel nyeletuk, "Orang dari negara Heranin'ah bikin heran."
"Halo polisi, disini ada pedo--"
Sebelum Karim selesai ngomong dipotong sama Tatang dengan sengaja.
"DIA BUKAN PEDOFIL WOI! ANDA SUDAH DIATAS 18 TAHUN!"
Hari-hari di Gempict berubah secara perlahan semenjak keberadaan stalker Karim, Jordi dan Karim sampai harus menelpon polisi untuk menyingkirkan stlaker itu dari Gempict,untungnya sstalker itu berhasil diringkus dan Ningsi datang untuk mengecek tempat penitipan anak miliknya.
Ningsi menatap heran keempat pengasuh dihadapannya. "Kalian kenapa matanya item begitu?"
Tidak ada satupun dari mereka yang ngomong.
Anak-anak dengan senang hati mewakili mereka berempat.
"Abis ngeringkus stalker seram, Bu Ningsi!"
Adam berbeda dengan yang lain. "Ada doujinshi baru untuk dijual."
Ningsi semakin heran. "Kalian semua jadi kaya orang-orang Heranin'ah tau gak? Bikin heran ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesarapan Anak Genshin |Genshin FANFICTION|
FanfictionREUPLOAD! MAU BERSIHIN CHAPTER DARI FANART YANG GA ADA CREDITNYA Warning: kerenyes kranci, OOC, genre berbeda tiap chap mungkin, IMAJINASI HARUS TINGGI KALI LUAS! AWAS TYPO! CERITANYA MAKIN LAMA MAKIN ABSURD! Membaca cerita ini jangan menggunakan lo...