DilVen

2.5K 200 66
                                    

Me ga lama main GI:

Mati karena monster❌

Mati karena tenggelem, dan kebanyakan manjat✔

Tangga dan jalan setapak❌

Manjat ala assassin✔

Mati karena jatuh tapi ga kapok aka TABRAK TEMBOK teros✔✔✔

Selama bisa manjat kenapa harus kek orang waras?

Waras is not my option

//kebanyakan main game assassin creed

.

.

.

Lagi-lagi latarnya di tavern Diluc, kali ini saat tavernya masih jam kerja. Tumben-tumbenan Diluc ada disana dan disana juga Diluc kedatangan manusia dengan gender tidak jelas berbaju hijau. Di mata Diluc manusia itu seperti lumut berjalan yang senang merusuh. Merusuhnya tidak pandang bulu tapi biasanya yang kena pasti MC kita tersayang.

Lumut tersebut jalan ke meja bar dan duduk. Dia menumpu dagu dan maniknya menatao lurus manik Diluc. Diluc yang sedang bekerja merasa risih diliat terus oleh mahluk hijau tersebut.

"Lu napa ngeliatin gua kek gitu? Mau gua sodok mulut lu lagi pake botol lagi?"

Dia menggeleng.

"Terus mau apa? Mau buat gaduh lagi? Ngancurin tempat ini?"

"Tidak," balasnya santai.

Diluc kembali ke kegiatannya, berlanjut mengelap gelas-gelas mahal miliknya. Selang beberapa lama, lumut itu mulai membuka suara dan memanggil Diluc secara terus menerus tanpa henti sampai membuat kepala Diluc panas on the spot.

Si pelaku hanya memasang tanpang kaget setelah melihat Diluc membanting gelasnya ke meja.

"Lu kesini mau ngajak berantem?"

"Engga kok." Venti memasang puppy eyes. "Aku cuman kangen sama Diluc ... ga boleh?" tanyanya lirih, kedua matanya berkaca-kaca.

Diluc bengong, apa yang terjadi dengan otak Venti hari ini?

Venti merubah suaranya menjadi imut. "Malem ini Diluc ada janjian ga? Main yuk sama Venti."

Tatapan Diluc berubah menjadi jijik, sedetik kemudian Dilic menampar keras wajah imut Venti tanpa rasa kasihan. Venti nangis keras. Diluc bodo amat.

Siapa suruh akting menjijikan seperti itu?

"MAK LISAAAAA! DILUC JAAT AMA VENTI!! VENTI PADAHAL CUMAN MAU JALAN SANTAI BARENG--EH MALAH DITAMPAR!"

Sesaat setelah itu Diluc ditampar balik sama Lisa.

.

.

.

Gelap bruh

Malam hari di Monstadt Paimon terbang kesana-kemari dengan wajah panik, wajahnya panik terus dia bertemu dengan Jean. Jean bingung liat Paimon panik.

"Kenapa panik gitu?"

"SORA ILANG! SORA ILANG!"

"Hah?"

"SORA ILANG DIBAWA KAEYA!"

"Kemana? Kaeya gabisa dicari pas malem."

"Kok gabisa?"

"Soalnya kulit dia menyatu dengan gelapnya malam hari, paling cuman keliatan bajunya doang, orangnya engga."

Jean jahat.

.

.

.

Sementara itu Sora sedang berada di jembatan Monstadt. Dia tidak sendiri, ada Zhongli menemani dan dikejauhan ada Hotaru yang sedang mengawasi dengan teropong sambil terkikik tidak jelas bersama dengan Venti berdiri di sebelahnya.

"Sora, coba deh tutup matamu."

Sora menutup matanya.

"Apa yang kamu lihat?"

"Ga keliatan apa-apa."

"Iya, itu kalo Kaeya pas malem hari."

Satu detik kemudian Zhongli dinyatakan beku secara misterius.

.

.

.

HUMORKU ANU

Kesarapan Anak Genshin |Genshin FANFICTION|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang