gift

249 51 2
                                    




























































Yujin menunggu seseorang di sebuah taman. Dia duduk di kursi taman dan menendang pelan batu kerikil yang ada di situ. Sudah hampir satu jam dia menunggu, tapi dia tetap sabar menunggu.




Terdengar isakan tangis pelan dari seseorang yang berjalan mendekat. Yujin pun berdiri dan menatapnya. Orang tadi terus menangis tanpa memedulikan Yujin yang ada di depannya.



"Ya!! Jangan menangis ! Sejak kecil kau jarang menangis, kau kuat" Ucap Yujin


Bukan menjawab, orang tadi malah tambah menangis dengan kencang.


"Ya!! Nanti ada orang yang tau, bisakah kau menangis tanpa bersuara? "

Yujin panik dan menatap sekitar, apa ada orang yang melihat mereka atau tidak.

"Tidak" Jawab orang tadi

"Wonyoung-a, aku tau ini sulit. Tapi jika kau menangis itu akan membuatnya semakin sulit" Ucap Yujin sambil memegang kedua bahu Wonyoung dan menatap mata coklat Wonyoung dalam.

"T-tapi kau lihat sendiri tadi ba-bagaimana aku dikritik habis-habisan" Balas Wonyoung sesegukan.


Yujin menarik Wonyoung ke dalam dekapannya. Seketika Wonyoung terkejut, dan berhenti menangis. Hatinya berdebar lebih cepat, tepat saat dia berada dalam pelukan Yujin.


"Aku tau, aku tau sulitnya itu" Ucap Yujin sambil memegang kepala Wonyoung.

"Bertahanlah, sebentar lagi kau akan mendapatkan hasilnya" Ucap Yujin.

Wonyoung berusaha menahan tangisnya dan mendengar apa kata Yujin.

"Tak apa, tak usah ditahan. Keluarkan saja semua"



Mendengar itu, pertahanan Wonyoung runtuh. Ia akhirnya menangis di pelukan Yujin. Tak bisa ia pungkiri, kritik dari orang-orang tentangnya benar-benar membuatnya merasa down dan merasa tak layak menjadi seorang idol.

"Aku ada disini untukmu"


Yujin menepuk punggung Wonyoung dengan lembut.


"Terkadang aku bingung, apa aku akan berhasil menjadi idol? Apa masa depanku tetap abu-abu? Atau aku berhasil mengubah semuanya itu? Pertanyaan itu selalu muncul di pikiranku sesaat sebelum tidur. Membuatku tak mempunyai tidur yang nyenyak seperti orang normal. " Ujar Wonyoung sambil menahan tangisnya.

"Ssstt ssstt sudah, aku tau itu. Pertanyaan itu memang banyak menghantui para trainee"

"Wonyoungie, terkadang.. Kau harus berhenti memikirkan sesuatu dengan berlebihan. Lakukan saja bagianmu, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya. Peganglah kalimat itu terus" Lanjut Yujin sambil melepaskan pelukannya lalu menatap Wonyoung.

"Apa benar adanya seperti itu? "

"Tentu, percaya padaku. Semuanya akan baik-baik saja pada waktuNya. Sudah merasa lebih baik? " Tanya Yujin dibalas anggukan kepala oleh Wonyoung.

"Uhhh uri Wonyoungie yang kuat, akhirnya menangis setelah sekian lama" Ucap Yujin kembali memeluk Wonyoung.

"Tak lucu tau ? "

"Hmmm, menurutku semua yang berkaitan denganmu lucu"


Pupil mata Yujin membesar saat menyadari apa yang barusan ia katakan. Keduanya terdiam sekejap karena berusaha mengingat apa yang baru saja mereka dengar.


IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang