Yena berjalan mengikuti kedua orang di depannya. Tadinya dia hanya pergi ke apotek untuk membeli obat demamnya. Tapi dengan kebetulan dia melihat Yuri yang sedang berjalan dengan seorang laki-laki. Seketika dia meninggalkan obatnya lalu kakinya melangkah mengikuti Yuri.
Tak lupa dia memakai masker dan topi hitamnya agar tak ada yang mengenali dia. Percakapan mereka tak begitu Yena dengar karena jaraknya yang cukup jauh. Tapi dia bisa melihat kedekatan keduanya secara langsung.
Keduanya masuk ke salah satu cafe di pinggir jalan. Yena tetap menunggu diluar, karena peluang dia ketauan lebih sedikit dibandingkan jika masuk. Berdiri di depan cafe sambil melihat kekasihnya yang sedang bersama orang lain.
Hujan mulai turun tapi Yena tetap Bersikeras untuk tetap menunggu Yuri dari luar. Yena merasakan dingin, sedangkan Yuri merasakan hangat.
Deg
Yena mengalihkan pandangannya saat melihat keduanya menyatukan bibir mereka. Dia tak mau melihat pemandangan ini selama hidupnya, bukan karena takut tapi karena rasa sesak di dadanya.
Yena melihat Yuri kembali dan tak sengaja Yuri melihat dia juga. Yuri sedikit bingung karena Yena masih menggunakan masker juga topi hitamnya. Karena sudah kesal, Yena membuka masker nya dan topinya dengan cepat. Menatap Yuri dengan penuh arti, lalu pergi dari situ.
Yuri yang masih berada di dalam cafe tertegun, dia mau menyusul Yena tapi tangannya di tahan oleh orang di depannya.
"Kau mau apa? Diluar hujan"
"Lepas" Ucap Yuri lalu melepaskan tangan orang tadi dan mengejar Yena.
Yuri berlari melawan hujan yang sedang turun dengan hebat. Mencoba memanggil Yena dari belakang, tapi diabaikan oleh Yena.
"Yena-ya, dengarkan aku dulu"
"Ya! Choi Yena"
Sampai Yuri berhasil menarik tangan Yena. Yena pun berbalik dan menatapnya kesal.
"Sudahlah Yuri! " Tegas Yena
"Oppa dengarkan aku dulu"
"Dengarkan apa? Omong kosongmu? Sudahlah, simpan energimu untuk orang tadi. Habiskan malammu berdua dengannya" Emosi Yena meluap
"Tidak oppa, bukan begitu"
"Lalu apa? Aku mengabari-mu kalau aku sedang demam dan memintamu untuk menjagaku semalam saja. Tapi kau menolak, dan malah pergi ke cafe meminum coklat panas dengan laki-laki lain? " Tanya Yena dengan nada bergetar seperti menahan tangisnya
"Aku lelah Yuri, aku juga punya batasan dalam mempertahankan hubungan kita. Dengan susah aku mempertahankan hubungan kita, tapi dengan gampangnya kau menyerang pertahanan yang sudah lama ku buat"
"Ku harap kau bahagia dengannya sekarang"
Yena meninggalkan Yuri yang masih termenung sendirian di situ. Menghentikan taksi yang kebetulan lewat lalu segera kembali ke apartment nya. Air matanya yang sedari tadi ia tahan di depan Yuri, akhirnya jatuh juga.
"Tuan apa kau tak apa? " Tanya supir taksi
"Tak apa, lanjutkan saja perjalanannya. Maaf mengganggumu"
"Tak apa tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol
FanfictionTentang Kim Chaewon, Seorang Idol boygroup yang sedang naik daun tetapi banyak dirumorkan sebagai penyuka sesama jenis. Agensi yang menaungnya mencoba untuk menenggelamkan rumor tersebut dengan menerima tawaran pemeran film untuk Idol tersebut. Saa...