Yena terbangun dari tidurnya, dia melihat pantulan nya dari cermin. Persis seperti pengecut, yang meluapkan amarahnya lewat alkohol. Dia mengusap wajahnya lalu berdiri untuk bersiap mandi.
Hari ini Yena berniat untuk melupakan rasa galaunya dan mulai menjalani kehidupan seperti biasanya. Ya walaupun dia masih cuti dari pekerjaannya. Tapi dia mencoba untuk menghindari rasa sedihnya, bagaimanapun caranya.
Setelah mandi, Yena membersihkan seisi apartemennya, dan membuang semua botol alkohol yang sudah menggunung. Dengan mendengarkan lagu ceria saja sudah membuat moodnya kembali.
Setelah berjam-jam membersihkan setiap sudut apartemennya, dia bersiap pergi keluar untuk menghirup udara segar. Karena cuaca yang masih dingin, Yena memutuskan untuk memakai turtleneck putih lalu dibalut dengan mantel kremnya yang tebal.
Yena masih sibuk bercermin sambil menyisir rambutnya dengan tangan kosong. Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi, Yena menghentikan aktivitas nya sejenak lalu berpikir siapa orang yang membunyikan bel, padahal sekarang masih jam orang kerja.
Berjalan ke arah pintu sambil bersenandung ringan. Yena membuka pintu dengan santai namun orang yang membunyikan bel langsung memeluknya. Membuat ia terkejut dan susah memproses apa yang sedang terjadi.
Aroma ini, wangi yang biasanya Yena hirup saat bersama orang tersayangnya. Hangat yang ia rasakan, hangat tubuh orang yang ia cintai dulu. Pelukan yang sedang ia terima ini merupakan pelukan yang saat ini ia rindukan.
"Tenang, Yuri" Ucap Yena sambil berusaha melepaskan pelukannya.
"Tak bisa oppa, aku rindu kau. Aku tak suka dengan kekasihku yang sekarang" Ucap Yuri malah mempererat pelukannya.
"Kenapa? Apa dia memperlakukanmu dengan buruk? " Tanya Yena tanpa membalas pelukan Yuri.
"... "
"Tak apa, kau boleh menjawabnya nanti. Datanglah kesini lagi jika kau sedang tak baik-baik saja" Ucap Yena lalu menepuk bahu Yuri.
Yuri makin dibuat menangis oleh Yena. Dia hanya merasa Yena merupakan orang yang terlalu baik untuknya, sedangkan dia selalu menyia-nyiakan hal itu dan malah menyakitinya.
"Tak apa, luapkan semuanya padaku"
"Cuz i'm your home" Lanjut Yena sambil tersenyum tulus.
Sudah dua hari semenjak Yujin tak masuk sekolah, membuat Wonyoung merasa kembali bosan. Seharian dia menjadi pendiam dan hanya memainkan ponselnya setiap istirahat. Saat sedang memainkan sosial medianya, dia melihat daftar trending topik.
Wonyoung menyipitkan matanya saat melihat grup Yujin yang berada di daftar trending. Buru-buru Wonyoung mencari apa yang membuat mereka trending. Dengan reflek, Wonyoung berdiri saat melihat kabar bahwa grup Yujin akan mengadakan konser.
Wonyoung berjalan ke rooftop sekalian menghubungi Yujin. Sudah 2 kali Wonyoung telpon tapi tak diangkat.
'Apa dia sedang sibuk? Atau sedang latihan' batin Wonyoung
Wonyoung menghubungi Yujin sekali lagi, dan langsung diangkat.
"Apa?" Ucap Yujin di seberang sana seperti baru bangun tidur

KAMU SEDANG MEMBACA
Idol
FanfictionTentang Kim Chaewon, Seorang Idol boygroup yang sedang naik daun tetapi banyak dirumorkan sebagai penyuka sesama jenis. Agensi yang menaungnya mencoba untuk menenggelamkan rumor tersebut dengan menerima tawaran pemeran film untuk Idol tersebut. Saa...