annyeong

260 53 0
                                    






























































"Apa kau gila? "


Pertanyaan dari Wonyoung barusan membuat senyuman di bibir Yujin luntur seketika.


"Apa? Wonyoung-a, tapi-"

"Yujin-a, selama ini kita hanya bersahabat tak lebih"

"Apa? "

"Jangan seperti orang bodoh, Yujin. Selamanya kau akan tetap menjadi sahabatku dan tak akan pernah berubah"

"Wonyoung"

"Kau idol, Yujin"

"Lalu? "

"Lalu kalau aku idol, kenapa? Apa ada yang salah? " Lanjut Yujin tanpa memberikan kesempatan Wonyoung untuk berbicara.

"Aku hanya mengungkapkan perasaanku padamu yang selama ini ku pendam. Apa hubungannya itu dengan profesi-ku? Jika aku idol dan kau juga, apa kita tak boleh jatuh dalam cinta? " Tanya Yujin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Yujin-a, tolong-"

"Sudahlah Wonyoung, memang sampai  kapanpun kau tak akan mempunyai perasaan apapun padaku terkecuali seperti sahabat"

"Memang salahku, dari dulu selalu menganggap-mu spesial. Maafkan aku selalu memikirkan-mu sebelum tidur. Kita harus putus hubungan agar aku tak semakin jatuh padamu. Dan jangan pernah bilang pada media jika kita berteman. "



Yujin berbalik dan berjalan menjauhi Wonyoung yang masih terdiam disitu. Dia berjalan sambil menangis. Tak lupa ia memakai maskernya kembali agar tak ada yang mengenalinya.




"Kau jahat, Wonyoung" Gumamnya sambil berjalan




Selama di perjalanan, ia berpikir bagaimana bisa ia sampai mengungkapkan perasaannya pada Wonyoung. Dengan bodohnya, ia pikir Wonyoung menyukainya juga. Dia terlanjur jatuh pada semua skenario yang ia buat di angan-angannya.


Wonyoung masuk ke rumahnya dengan wajah yang lesu. Keluarganya sudah menunggunya untuk berkumpul merayakan ulang tahunnya dan juga perayaan atas debutnya. Seketika semua anggota keluarganya langsung melihat ke arahnya.



"Wonyoungie, sudah kembali. Ayo kita mulai"

"Aku lelah, kalian rayakan tanpa aku saja" Ucap Wonyoung lalu masuk ke kamarnya.



Wonyoung menutup pintunya lalu bersandar di pintu kamarnya itu. Air matanya yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh juga. Ia terjongkok di tempat, menutupi wajahnya dengan tangannya. Barusan ia membohongi Yujin dan dirinya sendiri.



'Kau bodoh, Wonyoung' batin Wonyoung







"Oh, Yujin-a. Sudah pulang? Kami baru saja mengorder makanan, ayo sini gabung"

"Aku lelah, kalian makan tanpa aku saja" Ucap Yujin lalu masuk ke kamarnya.


Yujin melepas maskernya dan membuangnya di sembarang tempat. Ia menjatuhkan diri ke kasur dan menutup kepalanya dengan bantal agar tangisannya tak terdengar siapa-siapa.


"Kau bodoh, Yujin. Kenapa harus jujur padanya" Monolog Yujin
























































IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang