Chapter 09 : Pengusir Huntu

812 83 36
                                    

"Jangan ditiup mulu!"

Tiara mengomel, lilin mereka daritadi ditiup mulu sama Lyodra. Ia yakin Keisya juga membatin kesal, nampak dari tangannya yang bergerak mencubit pinggang Lyodra.

Emangnya ulang tahun apa, main tiup mulu daritadi.

Sebenarnya Lyodra hanya mengulur waktu karena takut, Ia tidak mau berangkat melewati pos selanjutnya hanya bertiga. Tapi teman-temannya sangat lama, jadi mungkin kelompoknya akan jalan duluan.

"Sini!"

Tiara merebut lilin yang hendak ditiup Lyodra kembali. Ia mengambil posisi tengah, dengan Keisya di sebelahnya dan Lyodra harusnya di sebelahnya juga.

Tapi gadis itu malah bersembunyi di belakangnya dan Keisya, masih berusaha meniup lilin dari balik bahu mereka berdua.

Fuh..

Dan lilin itu padam lagi untuk yang ke 9 kalinya, menyisakan setengah dari semula.

Astaga, beban kelompok. Hampir saja Tiara akan mengarahkan korek itu ke baju Lyodra, tapi teriakan seseorang menghentikan aksinya.

"WOI!"

Terdengar suara nyaring Ziva disusul kebisingan sekumpulan orang dari kejauhan. Lyodra berbinar senang. Banyak teman, Ia takkan takut lagi.

Dari arah mereka terlihat cahaya yang sangat terang. Banyak banget lilin mereka, mungkin sekitar membawa 4 per orang.

"Eh babi, ayo ngepet!" seru Sam sambil menancapkan lilin di kedua cepol Ziva.

"Awas lo diikutin Tuyul, alis botak!" maki Ziva kepada Sam yang langsung membuat cowok beralis botak itu melipir ke balik punggung Richard.

Suasana jadi ramai membuat keberanian Lyodra meningkat pesat. Dengan songongnya, Ia maju ke depan, memimpin jalan sambil menyanyikan mars universitas mereka.

"Marilah seluruh maba Indonesia. Arahkan pandanganmu ke dep-AAANN!"

Nadanya goyang karena kaget. Disusul tubuhnya yang terlonjak mundur, lalu jatuh terduduk. Konyol, Keisya dan Tiara tertawa geli.

"Gajadi, gajadi depan, merem aja merem." Lyodra bergetar melanjutkan kata-katanya karena sosok berbaju putih lusuh yang tiba-tiba menghadang mereka dengan kikikan khasnya.

Lyodra reflek menutup telinga sambil memejamkan mata, takut. Tak jauh beda dengan teman-temannya yang memutuskan balik badan.

Tapi, tunggu.

Kok jadi seriosa?

Lyodra penasaran, kikikan menyeramkan itu tiba-tiba berubah menjadi lengkingan nada teratur seperti sedang menyanyi dengan teknik seriosa. Ia mulai penasaran, didekatinya sosok itu diam-diam.

Semakin merdu nada yang dikeluarkan, semakin yakin pula Lyodra untuk mengagetkan sosok huntu palsu tersebut.

"HAA!"

"AYAM AYAM!"

Sosok itu terlonjak ke depan dengan tidak elit, lalu jatuh, keserimpet gaun putihnya sendiri.

"Ayam?"

Semuanya mengulang heran, ada huntu kaget ngomong ayam? Udah pasti palsu.

"Wah pembohongan publik!" seru Lyodra sambil bergerak maju, menarik rambut palsu huntu itu yang dibaliknya menampakkan sosok Isyana yang tengah menyengir lebar.

"Hehe, keterusan seriosa."

Sayangnya cengiran lebar itu mengundang kemarahan warga. Dan berakhir Isyana yang harus menjadi tour guide mereka.

Chasing By The Past | Lyodra x TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang