Yoongi menghela nafas sembari menatap sosok perempuan di depannya, siapa lagi kalau bukan Kim Umji. Perempuan itu sudah hampir tiga hari tinggal di apartemennya setelah berhasil membantu perempuan itu keluar kabur dari rumahnya.
Umji menatap kosong pemandangan luar dari balkon dengan angin yang berhembus menerbangkan rambutnya. Tangannya menyentuh perutnya sendiri yang dimana tempat anaknya berada.
Ia takut, apakah dengan melarikan diri lebih baik? Agar orang rumah tak akan mencarinya dan mengugurkan anak ini. Bagaimana-pun Umji sudah terlanjur menyayangi anak yang dikandungnya.
"Umji masuklah diluar dingin." Yoongi akhirnya angkat suara setelah beberapa menit hanya memandang Umji dari dalam.
Ia iba dengan perempuan itu, usianya masih terlalu muda untuk mengandung.
Dapat dilihat Umji dengan perlahan membalikan tubuhnya lalu berjalan gontai ke dalam apartemen Yoongi, tak lupa ia menutup pintu balkonnya.
Yoongi menyerahkan segelas susu untuk ibu hamil, bagaimanapun sekarang Umji menjadi tanggung jawabnya meskipun dia bukan ayah dari anak yang dikandung Umji. Tetapi selama Umji tinggal di apartemennya, perempuan itu adalah tanggung jawabnya.
Meski merepotkan kalau Umji sedang mengidam.
"Bagaimana sekolahmu?" Tanya Yoongi saat Umji sudah duduk di sofa, sampingnya.
Perempuan itu menghela nafas,menatap nanar lantai apartemen milik Yoongi. "Entahlah, aku masih ragu sedangkan aku masih sering morningsick."
Yoongi menatap layar televisi yang menyala, memperlihatkan tayangan sebuah drama. Ia tidak menonton tetapi malah televisi yang menontonnya.
"Jadi begini ya rasanya menjadi seorang ayah dan suami nanti." Gumamnya pelan.
Umji mengerutkan keningnya mendengar gumaman Yoongi meski sangat kecil, jadi dia tak terlalu mendengarnya.
"Hah?"
Yoongi segara menoleh lalu salah tingkah sebentar. "Tidak."
Lalu setelahnya hening.
"Maaf kak, jika aku merepotkan kakak. Jika kakak merasa keberatan aku akan mencari tempat sementara untukku tinggal." Ucap Umji tiba-tiba.
Tentu Yoongi terkejut. Padahal ia tak bilang apa-apa, tetapi Umji sepertinya sudah berpikiran yang tidak-tidak. Apakah itu salah satu efek ibu hamil?
"Tidak boleh. Kau tidak boleh pergi kemana-pun, sangat berbahaya kalau kau keluar dari apartemenku disaat usia kandunganmu masih sangat muda. Lagipula kau tak merepotkan ku." Yoongi hanya khawatir oke.
Dia lelaki sejati yang bertanggung jawab loh meskipun itu bukan perbuatannya.
Umji menundukkan kepalanya. "Aku merasa tak enak padamu."
Yoongi tersenyum. Tangannya membelai rambut Umji lembut, penuh kasih sayang. "Jangan berucap seperti itu. Bukankah kau sudah menganggapku kakakmu sendiri?"
Umji mendongakkan kepalanya,menatap wajah Yoongi dan jangan lupakan senyuman yang terbit di wajahnya yang imut. "Ya kau kakakku, maaf untuk berfikir yang tidak-tidak."
"Tak masalah. Pikirkan saja bayimu itu dan jangan banyak berfikir yang tidak-tidak." Umji menganggukkan kepalanya semangat lalu memeluk lelaki berkulit pucat itu erat.
Kebiasaan Umji yang baru adalah seenaknya memeluk Yoongi.
•
Kemarin Eunha, Sowon dan sekarang lelaki bernama Kim Taehyung? Soobin tak habis pikir, mengapa semuanya menjadi seperti ini? Bahkan Jimin, Yoongi, Umji maupun Beomgyu tiba-tiba saja tak bisa dihubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROSSROADS [HBL-un] Revisi
Mystery / ThrillerSedang revisi GFRIEND - BTS - TXT Feat.ENHYPEN and SVT maybe? Hanya karena obsesi membuat persahabatan mereka ini harus diambang kehancuran. Hanya ada kebencian, dendam dan kehilangan yang mereka rasakan. Apa yang harus dilakukan? Apa mereka semua d...