[교차로]1.5:Fear

143 30 17
                                    

"Kak?"

Sunoo menyembulkan kepalanya mengintip ruang kerja milik kakaknya, Kim Seokjin. Yang dipanggil namanya menoleh tersenyum sekilas lalu fokus lagi pada kertas yang ada di tangannya, yang pastinya pekerjaannya.

"Ya ada apa?" Tanya Seokjin tanpa mengalihkan pandangannya.

Sunoo masuk ke dalam ruangan Seokjin dengan ragu. Ya walaupun Seokjin biasa saja tak masalah namun entah mengapa Sunoo merasa takut saja. Seokjin yang menyadari tingkah Sunoo, menatap sepenuhnya kepada sang adik dengan tatapan bertanya.

Ah iya suasana hatinya kini sedang baik dan pekerjaannya sudah tak padat seperti kemarin-kemarin. Jadi tak menjadi masalah jika membawa pekerjaan ke rumah, ia pun bisa menemani Sunoo di rumah.

Terlihat Sunoo menunduk sambil memilin ujung baju yang ia kenakan. Seokjin yang melihat adiknya takut-takut berbicara dengan segera mengelus rambut sang adik lembut. Salah ia juga yang terkadang secara tak sadar membentak sang adik karena saking lelahnya bekerja.

"Ada apa hm? Bilang saja."

Sunoo menghela nafasnya,mencoba menatap Seokjin tepat matanya. "Kemarin bibi Lee bilang kalau kak Heesung akan menginap disini selama seminggu. Apa tidak apa?"

Sunyi sebentar, Sunoo gugup menanti jawaban dari Seokjin. Memang benar kemarin bibinya menghubunginya dan bilang kalau paman dan bibi akan pergi keluar negeri selama seminggu dan mereka menitipkan Heesung ke Seokjin selama mereka pergi.

Mereka kemarin tak bisa menghubungi Seokjin di karenakan pria itu tengah sibuk dengan pekerjaan dan tak ingin mengganggu.

Seokjin terkekeh pelan dan menganggukkan kepalanya. Seketika wajah Sunoo menjadi sumringah, tentu ia senang karena ia akan mempunyai teman dirumah. Bukan berarti ia tidak menganggap kakaknya itu, Sunoo tahu walaupun kakaknya dirumah tapi ia masih sibuk dengan pekerjaannya.

Dengan segera ia memeluk kakaknya itu sekilas lalu melompat-lompat dengan girang keluar dari ruang kerja Seokjin.

"Aku sayang kakak!!"

Seokjin tertawa mendengar teriakan Sunoo dari luar, sangat menggemaskan menurutnya. Seokjin kembali duduk yang bergerumul dengan berkas-berkas menyebalkan yang dapat memusingkan kepala itu.

Ah iya, dia dengar Soobin dan Sowon sudah akur dan ia sangat bersyukur melihat keduanya yang sekarang sudah terlihat sering bercanda satu sama lain atau mungkin saling bermanjaan. Sepertinya Seokjin cukup lega mengetahuinya.

Pandangannya terpaku kepada sebuah figura di mejanya, dimana ada foto dirinya, Sowon serta Soobin yang berdiri lebih ke arah Seokjin. Itu foto mereka bertiga saat masih kecil yang diambil oleh orang tua mereka, terlihat menggemaskan memang. Saat itu sayangnya Sunoo belum hadir di dunia ini.

"Seterusnya harus seperti itu karena aku juga senang."

Yoongi menatap Umji dengan datar di depannya sedangkan Umji hanya bisa menundukkan kepalanya sembari meremat tangannya mengurangi rasa takut karena tatapan Yoongi yang sangat menyeramkan baginya.

Iya dia ketahuan, entah tahu darimana Yoongi kalau ia pergi secara diam-diam tengah malam ke club demi bertemu ayah dari sang bayi dengan mobil milik Yoongi.

Jelas Yoongi kesal setengah mati.

Ia sudah dengan susah payah menyembunyikan Umji dari keluarganya sendiri di apartemennya tetapi gadis itu dengan seenaknya pergi tanpa izin darinya. Demi apapun Yoongi muak jika hanya dimanfaatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CROSSROADS [HBL-un] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang