[교차로]1.2:Find Out

150 29 16
                                    

Jungkook terbatuk entah sudah keberapa kalinya akibat asap nikotin yang di hisap oleh temannya, Kim Mingyu. Temannya itu sangat pencandu batangan berbahaya itu bahkan hampir setiap hari ia selalu menghisapnya dengan membolos kelas.

Tentunya Jungkook tak akan ikutan meski sudah diajak beberapa kali oleh Mingyu ataupun Yeogyeom. Kalau itu terjadi ia benar-benar sudah tak dianggap lagi oleh kedua orang tuanya dan juga ia tidak ingin mengecewakan kakak-kakaknya.

Saat ini Jungkook sedang berada di tempat tongkrongan, satu kamar apartemen yang dibayar dengan cara membayarnya patungan. Cukup niat memang, terkadang mereka juga akan menginap disini. Di kamar itupun mempunyai barang yang lengkap bahkan ada play station juga disana.

"Masih tidak bisa rupanya." ucap Yeogyeom dengan sembarangan menyemburkan asapnya tepat wajah Jungkook.

Jungkook yang terbatuk semakin bertambah bahkan Jungkook juga merasa dadanya sesak. Temannya sangat tidak tahu diri memang, ingin membuatnya mati terbunuh karena sesak.

Yeogyeom dan Mingyu tertawa puas melihat wajah Jungkook yang memerah karena batuk dan sesak.

"Kalian uhuk! Ingin membunuhku ya akh...uhuk!" Jungkook berucap dengan susah payahnya, ia menatap tajam kedua temannya itu.

"Pengecut."

Mingyu kali ini mengambil sebotol alkohol dan meminumnya dengan rakus tak lupa juga memandang Jungkook dengan wajah meremehkan.

Jungkook mendelik tak suka. Sialan sekali Mingyu menyebutnya pengecut, ia bisa saja minum dan merokok namun ia masih tahu batasannya saja.

"Hei aku bukan pengecut kalau kau tahu. Ini adalah bukti kalau aku masih bisa bertahan dan sehat."

"Ya ya kita lihat sampai kapan kau akan bertahan." Mingyu melemparkan senyuman ke Yeogyeom dan dibalas kembali oleh Yeogyeom.

Jungkook mendengus kesal. Ia beranjak dari duduk malasnya di sofa lalu berjalan ke arah balkon apartemen mereka. Memilih ke luar menikmati udara segar daripada di dalam yang penuh dengan asap nikotin dari kedua setan itu.

Memangnya apa salahnya kalau tidak minum dan merokok. Bukankah itu bagus? Lagipula ia masih bisa bertahan kok tanpa tergantungan benda haram itu. Ia bisa melampiaskannya dengan bermain play station ataupun race.

Tapi apa tidak keren kalau tak minum? Ia kadang tak habis pikir kenapa itu bisa dibilang keren, padahal lebih keren mendapat prestasi. Yap Jungkook kalau masalah teori ia mungkin tidak sejago Yoongi tetapi masalah talent, ia sudah tidak diragukan lagi skillnya.

Tapi tetap saja masalah nilai teori adalah nomer satu bagi kedua orangtuanya.

Matanya doe-nya melihat pemandangan kota Seoul siang hari dari lantai tujuh itu dengan senyuman manis miliknya. Tetapi senyuman itu hanya sesaat dan luntur saat ia melihat sesosok lelaki berkulit pucat yang tampak familiar baginya.

Ya kalian pasti tahu siapa. Jeon Yoongi atau bisa dipanggil juga Min Yoongi, tetapi yang membuat heran Jungkook adalah Yoongi berjalan merangkul seseorang yang ia yakin adalah sosok perempuan. Tidak terlalu jelas karena memakai pakaian yang rapat.

Dan yang lebih mencurigakannya lagi, Yoongi berjalan sambil melihat sekitar seperti waspada.

Kak Yoongi dengan siapa?

Soobin membuka lemari bajunya dan mengeluarkan semua isinya, Eunha yang ada di sampingnya hanya memerhatikan Soobin yang sibuk menggeledah kamarnya sendiri menjadi seperti kapal pecah hanya karena sebuah kalung.

CROSSROADS [HBL-un] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang