PROLOG

719 57 5
                                    

Dinginnya malam menyambut dengan angin semilir yang menari di udara. Cahaya remang bulan menyinari, mengintip diantara para awan yang menghiasi langit malam tanpa ada bintang yang bergantungan indah seperti biasanya.

Rintikan hujan itu belum juga mereda dari sore sehingga semua orang memilih berdiam diri dirumah mereka masing-masing. Menghangatkan tubuh mereka karena dingin yang menusuk itu.

Tampaknya suasana diluaran sepi senyap, mengingat tak ada seorang-pun disana kecuali karena keadaan mendesak membuat mereka berani menerobos rintikan hujan dan malam yang kalut. Termasuk satu orang yang kini menjalankan mobil di tengah hujan dengan kecepatan penuh tak lupa dengan senyuman yang tampak mengerikan terukir di wajahnya.

Ia tak sabar untuk melihat seseorang yang akan ia temui nanti. Seseorang yang mungkin akan ia bungkam, apapun caranya walaupun dengan kematian sekalipun. Ia tak peduli menjadi pembunuh, asalkan ia mendapat sosok pujaan yang kini bertahtah di hatinya.

Orang itu tak boleh tahu rahasianya apapun tentang dirinya.

Mobil itu berhenti di daerah pinggiran kota, tepatnya didepan sebuah bangunan gedung tua yang sudah tak beroperasi lagi, tampak menyeramkan. Apalagi dia datang dengan sebuah pisau lipat ditangannya yang sengaja ia mainkan.

Sementara di dalam gedung tersebut, seorang gadis duduk dibangku dengan kedua tangan yang diikat erat, rantai yang melekat di pergelangan kakinya dan penampilan gadis itu sangatlah kacau dengan rambutnya yang tampak berantakan.

Pakaian yang ia kenakan sudah sangat lusuh serta beberapa bagian yang robek dan mata indahnya yang terus mengeluarkan airmata. Ingin berteriak percuma karena tak ada seorang pun disana.

Ia tak tahu mengapa dirinya diculik, padahal ia hanya ingin bilang kepada sahabat yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri itu sebuah kebenaran. Namun tampaknya skenarionya tak berjalan sesuai harapan. Ia diculik dan penculiknya itu adalah orang yang akan ia ungkap semua rahasia tentangnya.

Tubuh mungilnya bergetar ketakutan yang amat sangat jelas ketika ia mendengar suara langkah kaki di tempat yang sepi ini. Bisa gadis itu lihat, sosok yang sudah ia kenal luar kepala menyeringai dengan pisau lipat yang sengaja di mainkan.

Tangisnya makin menjadi, bahkan ditangisan itu suaranya bergetar.

"Halo adik kecil, bagaimana keadaanmu sekarang? Maaf ya tadi kakak harus menenangkan kekasihku yang panik mencari adik kecil kesayangannya yang hilang" Orang itu berjongkok didepan sang gadis, membelai pipi gadis itu lembut berusaha menghilangkan noda debu dipipi chubby sang gadis.

Gadis itu menggelengkan kepalanya merasa jijik disentuh dengan orang yang selama ini ia kira baik tapi ternyata adalah iblis.

Merasa kesal, orang itu mecengkram pipi gadis itu dan menatapnya tajam, senyumannya yang mengerikan sudah hilang.

"Apa kau marah padaku karena ditinggal sendirian disini atau kau merasa jijik padaku hah?!"

Yang dibentak tersentak mendengar lontaran kalimat yang diakhirnya nada tinggi. Ia sangat takut sekarang bahkan ia berharap semoga teman-temannya dapat menemukannya disini dengan GPS yang selalu ia nyalakan.

Namun tampaknya semua itu percuma karena orang itu sudah membawa alat perusak gelombang, asalkan kalian tahu sosok itu memiliki otak cerdas.

"K..kau gila kak, kau gila hikss" Akhirnya gadis itu mengeluarkan suaranya walaupun dengan nada bergetar.

Orang itu tersenyum pahit. "Iya kau benar aku gila. Tapi tak apa asalkan untuk mendapatkan pujaanku aku akan menyingkirkan semua orang yang menghalangiku."

"Meskipun itu orang yang disayangi pujaanmu kak?"

Orang itu terdiam tak menjawab. Ia bangkit, lalu menatap remeh gadis yang kini tak berdaya didepannya. Iya ia tahu gadis itu sangat disayangi pujaannya tapi mau tak mau ia harus membuat gadis itu bungkam atau mati.

"Apa kau mau bekerjasama denganku?kalau kau masih ingin hidup didunia ini"

"Tidak! Tidak akan pernah! A-aku tidak akan pernah ingin bekerjasama dengan iblis. Walaupun aku mati sekalipun hiks!" Gadis itu menundukkan kepalanya, ia menangis dengan kencang.

"Baiklah jika itu mau mu adik kecil" Gadis itu terkejut dan menegakkan kepala manakala telinganya menangkap suara pisau lipat yang kini tepat didepan matanya.

Dan teriakan kesakitan itu terdengar di gedung tua tersebut. Kulit mulusnya itu kini tengah dipermainkan dengan pisau lipat yang membuat kulitnya mendapatkan luka dalam yang banyak.

Bahkan ia berpikir kenapa orang itu tak membuatnya mati langsung saja tidak perlu menyiksanya seperti ini. Tetapi memang pada dasarnya psikopat itu senang bermain dengan korbannya.

Darah terus mengucur deras dengan seiring bertambahnya luka yang gadis itu dapat dari orang psikopat itu.

Air matanya pun tak mau kalah, berlomba-lomba keluar dari pelupuk matanya karena rasa sakit yang ia rasakan sampai menusuk ke tulangnya.

Ia yakin darahnya keluar sangat banyak mengingat luka yang didapatkan sangat besar.

"Aku akan pastikan 'dia' akan tahu siapa dirimu sebenarnya" Gadis itu berucap dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan suaranya yang tertahan di tenggorokannya.

"Yah lakukan saja, kalau kau masih hidup"

Dan detik selanjutnya gadis itu sudah tak bernyawa lagi. Orang itu sudah menyelesaikan mainnya kepada korban. Tangannya serta pisaunya penuh dengan darah sang gadis yang kini sudah menjadi seonggok mayat.

Prang!

"A-apa yang kulakukan?" Orang itu berucap lirih menatap kedua tangannya yang penuh darah sesekali melihat tubuh tak bernyawa itu dengan perasaan yang campur aduk.

Marah, bahagia, ketakutan dan kecewa menjadi satu.

Tangan orang itu yang semula mengacak rambutnya berubah menjadi menjambaknya dengan sekuat tenaga.ia menangis kencang, menangisi dirinya yang menjadi pembunuh dan menangisi orang yang juga sudah ia anggap adik perempuan kecilnya yang manis yang kini sudah tak bernyawa lagi karena ulahnya sendiri.

"Maafkan aku Eunbi...."

Sekilas prolog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekilas prolog.

Jangan lupa vote sama komennya ya.


°Edit
Sekarang Crossroad : Youth udah ada traillernya loh, jangan lupa di tonton ya

Maap kalo rada jelek soalnya itu the real edit sendiri sampe covernya juga. Dan jangan lupa channelnya di subscribe, like sama commentnya.














































Soo.
11.01.21

CROSSROADS [HBL-un] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang