[교차로]1.4: Butterfly Effect

147 29 28
                                    

Eunha menatap sendu sebuah figura yang di dalamnya terdapat dia, kakaknya dan juga ketiga sahabatnya yang lain tengah foto bersama dengan senyuman ceria. Itu adalah foto terakhir kali yang diambil saat mereka merayakan ulang tahun Eunha. Foto terakhirnya bersama sahabatnya.

Sekarang ia berada di kamar Sowon, rasanya sudah lama sekali ia tidak datang kesini. Seperti biasa kamar Sowon bersih dan rapih sekali persis seperti image Sowon ruangan itu tampak elegan dan sederhana, jauh berbeda dengan kamar Eunha yang berisikan barang-barang yang lucu dan berbeda lagi dengan kamar Yerin yang glamour.

Ngomong-omong tentang Yerin, Eunha belum melihat kakaknya lagi. Terakhir ia melihat Yerin saat menginap disini setelah merayakan kepulangan Sowon sehabis itu tak ada kabar sama sekali. Bahkan saat bertanya dengan Soobin pun, pemuda itu juga tak tahu dan ia bilang memang semuanya akhir-akhir ini sulit dihubungi.

Ah iya Soobin sekarang sedang berada di rumah sakit menemani Yeonjun menjaga Taehyung yang drop lagi keadaannya. Yeonjun pun terakhir kali keadaannya seperti terlihat tidak terlalu baik jadi Soobin memilih untuk menemaninya seharian ini bersama Sowon.

Eunha ditinggal pun tak masalah toh lagian untuk apa ia menahan Soobin lagipula dia juga ingin berada di rumah kakak-adik Kim ini. Sekalian mencari kalung yang kemarin dicari olehnya dan Soobin di kamar Sowon. Ia tidak mencurigai Sowon kok hanya saja siapa tahu kalung itu ada di Sowon.

"Mmm tidak apa kan ya?"

Dengan ragu-ragu Eunha mengecek setiap sudut kamar Sowon yang sangat bersih. Gila kamarnya saja tidak sebersih ini, sangat berbeda memang kamar Sowon dan adiknya, Soobin yang selalu berantakan seperti kapal pecah.

Eunha terus mencari walaupun itu tempat yang tinggi sekalipun sampai ia harus melompat-lompat seperti kelinci. Hingga...

Kreek

Kepalanya menunduk mencari tahu dari mana suara itu berasal. Eunha yakin jika suara tersebut berasal dari yang dipijaknya, tunggu tapi dia itu arwah bukan? Jadi berat badan tak berpengaruh bukan tetapi ia bisa memegang barang.

Karena rasa penasarannya besar, Eunha berjongkok mengecek lantai yang tadi dipijaknya. Sedikit aneh melihat lantai itu sedikit terangkat pinggirnya. Dengan jemari mungilnya ia mencoba mengangkat lantai tersebut dan yang benar saja di dalam sana terdapat sebuah kotak yang terbuat dari kayu.

Baru saja tangan Eunha yang satu lagi ingin mengambil kotak tersebut, tangan yang memegang lantai itu entah kenapa menjadi tembus membuat lantai tersebut terjatuh dan menjadi menutup rapat lagi. Kedua tangan Eunha mencoba membuka lantai itu lagi namun tidak bisa, tangannya tembus.

Akhirnya Eunha pasrah terduduk diatas lantai menatap tangannya dengan cemberut. Kenapa juga harus sekarang sih tangannya tembus begitu.

Matanya masih menatap lantai itu bingung, tadi ia melihat kotak bukan? Dan kotak itu sudah tak asing lagi untuk dilihatnya. Juga selama Eunha hidup dulu ia tidak pernah melihat Sowon mempunyai kotak itu dan kenapa pula ia menaruhnya dibawah lantai begitu.

Eunha merasa ada yang aneh.

Hueningkai menatap kesal Vernon yang kini di depannya sedang asik dengan gamenya di ponsel. Ia dicueki disini, padahal niatnya datang ke rumah Vernon karena bosan dirumah dan juga ingin menanyakan ada urusan apa dia dan Beomgyu beberapa hari yang lalu sampai harus bertengkar.

Sudah hampir dua jam dia tak dihiraukan oleh kakak sepupunya itu. Jadi Hueningkai hanya menonton televisi dengan siaran yang membosankan, film kartun kesukaannya sudah habis beberapa menit yang lalu dengan ditemani makanan ringan dari kulkas Vernon.

CROSSROADS [HBL-un] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang