[교차로]0.0: Lose

465 42 16
                                    

Hidup tak selamanya indah. Terkadang hidup itu tak sesuai seperti apa yang kita harapkan dan terkadang takdir begitu sangat kejam terhadap manusia. Mempermainkan mereka sesuka hati tanpa tahu perasaan mereka yang kehilangan.

Skenario kehidupan yang sudah kita bayangkan dan tertulis dengan rapih di dalam benak kita tapi takdir berkata lain, ia dengan mudah mengacaukannya bahkan dengan sekali jentikan jari.

Kesedihan itu kini mendominasi tempat yang dimana menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi seseorang yang berharga di hidup mereka.

Pembawa suasana ceria yang selalu menemani mereka dikala rasa kesedihan kini tak ada lagi bersama mereka. Orang itu sudah menutup matanya, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya disaat umurnya yang muda seharusnya ia jalani dengan ceria bukannya berakhir diculik dan disiksa seperti ini.

Jung Eun Bi, gadis imut nan ceria itu kini sudah tak bersama mereka lagi. Semua orang kehilangan gadis itu dan kini mereka hanya dapat menangis sembari mengingat kembali kenangan bersama gadis itu.

Pada dasarnya mereka yang telah menjalani persahabatan yang tampak baik-baik saja dengan bahagia kini mereka akhirnya mendapatkan kesedihan yang begitu mendalam.

Siapa yang dapat menerima jika sahabatmu pergi meninggalkanmu yang kini dengan batasan berbeda alam? Kalian tak akan bisa mengunjunginya lagi untuk selamanya kecuali kau harus bertemu dengan kematian.

Tampaknya kini mereka, para sahabat dari Jung Eun Bi tak bisa lagi menemuinya, selamanya.

Wanita paruh baya itu kini berlutut disebuah gundukkan tanah seorang gadis yang berharga bagi mereka. Air matanya tak berhenti keluar dengan teriakan pilu memanggil nama sang anak walaupun ia tahu anaknya itu tak akan pernah kembali lagi kepelukkannya.

Sang pria yang nyatanya suaminya itu memeluk tubuh ringkih istrinya untuk mencoba menahan tubuh itu agar tak tumbang.

"Eun Bi. Kenapa kau meninggalkan mama hm? hiks..." Wanita itu mencoba mengontrol suaranya agar tak bergetar meskipun sulit ditambah dadanya yang terasa sesak.

"Apa kau marah dengan mama? Jika iya mama minta maaf EunBi. Jadi mama mohon kembalilah jangan tinggalkan mama, papa dan sahabatmu. Kau tahu kami semua menangisi kepergianmu,"

Sudah beberapa jam setelah semua orang pergi kini tersisa kedua orang tua dari Jung Eun Bi dengan para sahabatnya. Mata mereka sudah lelah menangis dan mereka juga tak bisa pergi dari sini.

"Mama sudah, Eunha tak akan tenang jika mama terus menangisinya"

Kim Sojung atau Sowon memeluk wanita yakni ibu dari Jung EunBi. Sowon sudah menganggap ibu dari sahabatnya itu seperti ibunya sendiri, mengingatkan ia sudah tak punya sang ibu disisinya melainkan adik laki-lakinya dan ayahnya yang sangat gila kerja hampir tak pernah meluangkan waktu untuknya dan adiknya.

"Tapi dia meninggalkanku Sojung."

Sebenarnya ia juga tak rela ataupun percaya gadis yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya itu kini meninggalkannya secepat ini. Belum lagi adiknya itu meninggal dengan cara terbunuh dengan kejam, ia tidak akan pernah memaafkan sang pembunuh. Setelah bunda-nya kini Eunha adik kecilnya, rasanya ia ingin mati saja.

Kedua orang tua mendiang Jung EunBi meninggalkan pemakaman saat kesadaran wanita paruhbaya itu terombang-ambing begitupula dengan sahabatnya yang lain yang sudah tak sanggup lagi merasakan kesedihan disana.

Kini yang tersisa hanyalah Sowon, Seokjin dan Soobin.

Soobin adik dari Sowon, hanya bisa menundukkan wajahnya tak sanggup melihat kakak perempuan kesayanganya itu semakin berlarut dalam kesedihan menangis sosok gadis imut nan ceria yang kini sudah tak ada lagi di dunia.

CROSSROADS [HBL-un] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang