Perempuan berkulit putih itu hanya bisa menundukkan kepalanya dengan air matanya yang keluar dari pelupuknya. Ia tak berani menatap sosok yang kini tengah berbaring lemah di ranjang pasien dengan alat bantuan pernafasan dan jarum infus yang melekat di punggung tangan itu.
Ia merasa ini semua salahnya, harusnya ia datang lebih cepat agar mereka tak kehilangan gadis imut itu.
"Oh Yerin. Aku kira tadi siapa?"
Yerin menoleh ke arah pintu, ia melihat Seokjin yang baru saja masuk dengan membawa berkas-berkas ditangannya yang pastinya masalah pekerjaannya.
Baru saja Yerin ingin melangkah keluar namun tertahan dengan suara Seokjin.
"Tetaplah disini, aku akan keluar lagi untuk mengambil barang yang ketinggalan di kantorku. Kau bisa menjaganya sebentarkan?"
Yerin menganggukkan kepalanya. Perempuan itu menghela nafasnya setelah Seokjin kembali meninggalkan ruangan ini. Atensi Yerin kembali kepada Sowon yang masih belum sadarkan diri itu.
Menarik kursi lalu menggenggam tangan lemah itu dengan lembut. Air matanya kembali tumpah bahkan lebih deras. Hatinya sakit setelah kehilangan salah satu adik kesayangannya dan ditambah sekarang dengan kakak kesayangannya yang terbaring lemah.
"Kak Sojung maafkan aku..." Bisiknya pelan.
"Aku tahu aku bodoh, seharusnya aku datang lebih cepat waktu itu maka Eunha tidak akan diculik apalagi tidak bersama kita seperti sekarang ini. Harusnya aku langsung datang saat Eunha mengajakku bertemu, maaf..."
"Maaf karena aku tidak bisa menjaga Eunha dan dirimu. Aku adik dan kakak yang bodoh."
Yerin tak sanggup mengeluarkan kata-kata lagi. Lidahnya kelu, tenggorokkannya sakit jadi ia hanya memilih kembali menangis. Ia merapalkan doa, berharap Sowon segera sadarkan diri dan atau mungkin Eunha kembali?
'Dasar bodoh, Eunha tidak akan pernah kembali'
Yerin menghela nafas saat ia rasakan tangisannya sudah mereda.
"Hah kalau saja Eunha masih ada disini mungkin aku lebih cepat menyudahi tangisan ini dan meledeknya karena ia ikutan menangis juga. Padahal baru berpisah empat hari aku sudah sangat merindukannya."
Yerin menatap kosong pemandangan bangunan kota Seoul dari jendela kamar inap Sowon.
"Aku harap kamu tenang disana. Aku akan cari pelaku atas kematianmu Eunha karena kematian seperti itu telalu kejam untukmu, meskipun pelakunya salah satu dari kita aku akan tetap membalasnya."
Tanpa Yerin sadari, sesosok tersenyum manis saat mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Yerin.
'Dan kamu tidak akan dapat menemukannya. Ia lebih licik darimu dan kau harus pintar dalam memutar balikan alur skenarionya...
...kak Yerin"
•
Sebenarnya Seokjin tak benar-enar kembali ke kantornya. Ia hanya duduk di luar kamar inap Sowon, memberikan waktu Yerin berbicara dengan Sowon meski orang yang diajak bicara belum sadar.
Lagipula ia tak punya hak melarang sahabat dari Sowon menjenguknya kecuali Soobin yang melarangnya sah-sah saja.
Melihat wajah Yerin sembab tadi, mengingatkannya bahwa semua sahabatnya merasakan kehilangan.
Bahkan tadi pagi saat ia selesai mengantar Soobin dan ingin berkunjung ke rumah Yoongi namun sang pemilik rumah sedang berada diluar sejak empat hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROSSROADS [HBL-un] Revisi
Mystery / ThrillerSedang revisi GFRIEND - BTS - TXT Feat.ENHYPEN and SVT maybe? Hanya karena obsesi membuat persahabatan mereka ini harus diambang kehancuran. Hanya ada kebencian, dendam dan kehilangan yang mereka rasakan. Apa yang harus dilakukan? Apa mereka semua d...