Mata itu terbuka dengan perlahan, bola matanya menyipit saat tiba-tiba saja cahaya masuk kedalam retinanya. Butuh beberapa menit ia menormalkan pandangannya yang buram itu. Dapat didengar oleh telinganya, seseorang masuk kedalam ruangannya.
"Kak Sojung, kak Sojung sudah bangun?!" Suara lelaki. Ia sudah tak asing lagi dengan suaranya. Itu suara adiknya, Soobin.
Dapat dilihat pemandangan yang ia lihat pertama kali saat membuka mata adalah wajah Soobin yang cemas, terkejut dan takut menjadi satu itu. Ternyata adiknya itu sangat mencemaskan dirinya ya.
Sowon hanya menganggukkan kepalanya pelan. Dengan cepat Soobin menekan tombol untuk memanggil dokter dan tak lama sang dokter masuk lalu memeriksa Sowon yang hanya terbaring lemah itu.
Selama Sowon diperiksa oleh dokter, Soobin memberi tahu kepada yang lain melalui room chat dan itu langsung direspon antusias oleh mereka terutama sahabat kakaknya.
Soobin mengalihkan pandangannya penuh ke dokter yang sedang menjelaskan keadaan Sowon.
"Keadaan pasien sudah membaik dari sebelumnya hanya saja kondisinya masih lemah karena memang beban pikiran dan juga kurangnya energi." Jelas dokter, Soobin sangat memerhatikan.
"Kapan saya bisa pulang dok?" Tanya Sowon dengan pelan, membuat Soobin melirik kakaknya kesal. Pasalnya ia baru bangun tetapi sudah menanyakan pulang saja.
"Besok kau bisa pulang kalau kau istirahat dengan cukup dan memerhatikan pola makanmu."
Setelahnya sang dokter keluar menyisakan Soobin dan Sowon dengan keadaan canggung disana. Dengan pelan Soobin berjalan ke arah Sowon, pakaiannya sudah ganti kaos putih polos walaupun tidak dengan celana sekolahnya yang masih melekat apik.
"Ayah tidak bisa datang karena peker-"
"Ya aku sudah tahu, jangan kau perjelas lagi." Dapat Soobin lihat Sowon memunggunginya.
Soobin meremat celana sekolahnya dengan erat ia tidak boleh menangis, ia lelaki tak seharusnya lelaki menangis bukan.
Ia sakit melihat kakaknya lagi-lagi mengabaikannya padahal ia sudah berusaha yang terbaik agar dapat merasakan kasih sayang dari sang kakak. Menatap-pun Sowon tak mau untuknya.
Menggigit pipi bagian dalamnya mencoba menahan air yang ingin jatuh dari matanya dengan sekuat tenaga.
Hingga seseorang masuk dan ia langsung berlalu keluar dari ruangan. Tak perlu melirik lagi, Soobin sudah tahu kalau yang datang itu Seokjin.
Seokjin yang baru saja membuka pintu merasa heran saat Soobin berjalan terburu-buru keluar, ingin mengejar namun ia teringat Sowon yang sudah sadar.
"Sojung..."
"Jangan bertanya padaku kak Seokjin, aku lelah."
Seokjin menghela nafas, kenapa lagi-lagi ia berada di situasi seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
CROSSROADS [HBL-un] Revisi
Misteri / ThrillerSedang revisi GFRIEND - BTS - TXT Feat.ENHYPEN and SVT maybe? Hanya karena obsesi membuat persahabatan mereka ini harus diambang kehancuran. Hanya ada kebencian, dendam dan kehilangan yang mereka rasakan. Apa yang harus dilakukan? Apa mereka semua d...