04

58 4 11
                                    

04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04. karna dia Renjun.

"terus kan, gak nemu kan tuh, pas gue balik BOOM!"

"anjing anjing anjing, kaget gue bego" latah jaemin sambil mukul kepala haechan diikuti sama yang lain.

waktu sudah menunjukkan jam 9 malem, tapi gue gak mau pulang, masih betah soalnya ada renjun sih hehe.

barusan haechan cerita tentang hantu gitu, yang buat beberapa dari mereka yang dengerin gemetar takut, gue? gue mah sibuk perhatiin renjun yang remes bantal sofa sebagai pelampiasan ketakutannya, lucu.

"aelah neng, copot mata lu" cibir jaemin sambil nyolek bahu gue, dih apa-apaan colek-colek!?

"dih kok colek-colek!?"

"aku jarang dicocol"

"jen tobat jen" ucap haechan sambil ngusap wajah jeno pakai tangan kotornya.

disaat yang lain lagi ribut mata gue beradu tatap sama renjun yang natep gue dengan tatapan risihnya.

"belum cukup natep gue?"

"enggak, belum cukup"

"cukup nahreen"

gue gelengin kepala kekeh sambil lihat wajah renjun sekali lagi, jarang-jarang.
"belum" ucap gue sambil gelengin kepala.

bisa gue lihat renjun ngedengus pasrah denger ucapan gue, gak mungkin banget kalau renjun bisa nolak permintaan cewek apalagi doi termasuk anak yang sayang ibunya, semua cewek yang minta tolong renjun atau bicara kepada pemuda itu, renjun selalu membalas ramah perkataan mereka, ya walau terkadang ucapan pedasnya yang  keluar.

tapi beneran deh, renjun gak segalak apa yang orang lain bilang, sekarang contohnya dia malah anteng lihat haechan yang ngusep tangannya diwajah jeno, gak lagi protes tentang gue yang lihat dia secara terang-terangan.

"lanjut dong bangg, gak seru gantung" ucap chenle sambil lemparin haechan pakai bantal sofa.

yang gue bisa lihat jisung sekarang geleng-geleng kepala tanda dia gak mau denger ceritanya lebih lanjut lagi dengan renjun yang entah sejak kapan jarinya membentuk kalau dia lagi dzikir, masyaallah calon imam.

akhirnya haechan yang tadinya sibuk ngusepin muka jeno sampai jeno engap jadi duduk sila trus kita duduk melingkar.

haechan lanjutin ceritanya, tapi mata gue natep renjun dengan wajahnya yang ketakutan.

"copot tuh mata!"

"EH ANJING"

"WOAH"

AdmireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang