"Orang yang pantas kamu cinta adalah mereka yang bisa menghargai hatimu, dan bukan aku orangnya."
— Raga Aditama
°
°
°[BAGIAN DELAPAN BELAS]
"Ih ngeselin banget, sih, dasar banci." Bebby menghentak-hentakkan kakinya. Rambut gadis itu berantakan, seperti habis ribut dengan seseorang.
"Masih pagi, Beb. Senyum kek. Muka lo kenapa ditekuk gitu, sih?" Vio yang sedang asik makan kuaci terkejut mendengar suara Bebby.
"Neng Bebby bapaknya tukang topeng monyet keliling, ya? Kok abang tau, sih? SOALNYA MUKA ENENG KAYAK PANTAT MONYET HAHAHAHAHA..." Kia menirukan suara Satria saat menggombali Bebby di parkiran tadi, ia tak kuasa menahan ngakak.
"Sialan lo." Bebby melempar wajah Kia dengan kuaci yang berada di tangan Vio.
"Eh, astaga, itu kuaci gue, Beb. Harganya lebih mahal dari harga diri lo," ujar Vio terkekeh dengan ucapannya sendiri.
"Gue lagi kesel banget, setan."
Kia menceritakan semua kejadian di parkiran tadi pada Vio, tanpa mengurangi atau pun menambahkan yang lain.
Vio tertawa, ternyata Satria dalang dibalik kegarangan Bebby pagi ini. "Seriusan? Ampun dah ngakak banget gue."
"Tau ah. Males gue sama kalian." Bebby melempar tasnya ke arah Vio. Dengan cepat Vio menghindar sambil menjulurkan lidahnya pada Bebby. "Nggak kena wlee."
"Btw, Aira mana? Kok nggak kelihatan?"
"Cie ngalihin pembicaraan, mending urus Satria sana! Naksir kali dia sama lo, Beb," ujar Vio disusul gelak tawa Kia.
"Udah deh, nggak jelas banget lo berdua."
"Lagian udah tau Satria ngeselin gitu, masih aja lo ladenin, Beb. Salah sendiri."
"Tapi kalo dilihat-lihat nih, ya. Lo cocok kok sama Satria, goals banget parah," ujar Viola sok bijak sambil mengetukkan jari telunjuknya pada dagu.
"Ogah! Gue mending jomblo seumur hidup daripada harus pacaran sama banci."
"Siapa yang banci?"
"Mampus."
※※※
"Gimana? udah beres?"
Aira menoleh, mendapati suaminya yang sedang menatap serius ke arah komputer di hadapannya.
Saat memasuki kelas tadi, Aira yang baru saja menaruh tasnya di bangku, mendapat panggilan dari pak Adi selaku pembina osis. Aira dan Raga ditugaskan untuk menghandle acara pentas seni minggu depan. Tentu saja Aira merasa sangat senang. Awalnya Raga menolak, tapi karena ancaman dari pak Adi, mau tak mau Raga menyetujuinya.
"Udah kok, tinggal minta tanda tangan kepala sekolah."
"Nanti kita tempel informasinya di mading, dan pendaftaran udah bisa kita buka di jam istirahat pertama," jelas Aira yang mendapat anggukan dari Raga.
![](https://img.wattpad.com/cover/247222641-288-k719527.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA: BADBOY IS A GOOD HUSBAND
Teen Fiction"Satu ciuman satu batang rokok deh, gimana?" "Boleh, siapa takut!" [SEGERA TERBIT & PART MASIH LENGKAP] ______________________ Ini bukan cerita tentang sepasang kekasih yang saling mencintai. Bukan juga tentang kehidupan bahagia pasangan suami istri...