"Ketika pria dan wanita menjalin baik hubungan persahabatan, mustahil salah satu diantara mereka tidak melibatkan perasaan."
— Raga Aditama
°
°
°[BAGIAN EMPAT]
Flashback 2 tahun yang lalu...
Setelah merayakan kelulusan SMP, Raga bersama kekasihnya memilih untuk menghabiskan waktu di taman kota.Seperti sekarang ini, keduanya tengah menikmati arum manis yang dijajakan oleh pedagang kaki lima. "Manis, kayak Tata," ujar Raga membuat gadis di sebelahnya tertawa kecil.
"Gue bahagia banget sebentar lagi kita masuk SMA. Gue mau selamanya kayak gini, Ta. Selalu ada di samping lo." Seulas senyum tak pernah luntur dari wajah tampan anak laki-laki itu.
Ia membetulkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah gadis cantik di hadapannya.
"Gue juga, Ga. Nggak kerasa dari kecil kita bareng-bareng terus, eh udah mau jadi anak SMA aja hahaha..." tawa Letta sangat terdengar merdu di telinga Raga.
Aletta Kirania, gadis cantik yang mempunyai lesung di kedua pipinya. Senyumnya yang manis dan tingkahnya yang menggemaskan, berhasil membuat Raga jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Raga tak peduli soal cinta monyet, Aletta adalah prioritasnya. Ia juga sangat menyayangi gadis itu, jadi dimana letak kesalahannya?
Seorang anak laki-laki yang sedari awal memperhatikan mereka dari kejauhan, kini berjalan mendekat untuk menghampiri keduanya. "Ih parah banget kalian. Kok gue nggak diajak, sih? Kebiasaan banget kemana-mana berduaan mulu, dasar bucin!"
Aletta dan Raga sontak saja menoleh, terkejut melihat laki-laki yang sedang menatap mereka dengan tatapan kesal. Tentu berbeda jika Letta yang melihatnya, laki-laki itu cemburu.
"Eh maaf, Yon. Lagian waktu penutupan acara di aula, lo malah ngilang. Gue sama Tata nyariin lo tadi." Tata adalah panggilan kesayangan Raga untuk Aletta.
Aletta hanya tersenyum sambil mengangguk, membenarkan ucapan Raga barusan.
"Oh itu tadi gue abis nyamperin bokap di parkiran, lupa bilang ke kalian hehe."
Leon Dirgantara, sahabat Raga dan Aletta. Mereka bertiga sudah dekat sejak kecil. Sedari awal, Leon memang memendam perasaan pada Letta. Namun sayang, saat ingin mengungkapkan perasaannya, ia kalah cepat dengan Raga. Berakhir lah dengan Raga yang menjadi kekasih Letta.
"Lo jadi pindah ke Singapore, Yon?" tanya Raga.
"Iya jadi, tapi gue nggak berangkat sendiri," ujar Leon dengan senyum penuh arti yang langsung mendapatkan pelototan tajam dari Letta.
"Hah? Bukannya orang tua lo menetap di sini? Terus lo ke sana sama siapa?" tanya Raga penasaran.
"Sama pacar gue," jawab Leon santai.
Astaga. Apa-apaan Leon ini? Letta sudah gugup setengah mati, ia belum siap untuk mengungkapkan kebohongannya selama ini.
"Lo punya pacar?" tanya Letta ragu-ragu.
"Punya dong, Tata. Emang kalian doang yang bisa mesra-mesraan, gue juga bisa kali," ujar Leon sambil mengelus pucuk kepala Letta penuh sayang.
Raga cemburu? Tentu tidak. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, karena Raga yakin kedekatan antara Letta dan Leon hanya sebatas sahabat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA: BADBOY IS A GOOD HUSBAND
Teen Fiction"Satu ciuman satu batang rokok deh, gimana?" "Boleh, siapa takut!" [SEGERA TERBIT & PART MASIH LENGKAP] ______________________ Ini bukan cerita tentang sepasang kekasih yang saling mencintai. Bukan juga tentang kehidupan bahagia pasangan suami istri...