"Move on itu pilihan. Gagal move on itu cobaan. Pura-pura move on itu pencitraan"
— Raga Aditama
°
°
°[BAGIAN DELAPAN]
"Kak Aira, tunggu!"Empat gadis cantik yang baru saja keluar kelas terkejut dengan suara adik kelasnya yang kini sedang berlari ke arah mereka.
"Kak Aira, huh tadi huh di—" Belum selesai Citra menjelaskan, sudah terlebih dulu dipotong oleh Bebby.
"Eh, tarik napas dulu, buang, tarik lagi, buang. Ayo ulangi terus, yap bagus." Intruksi Bebby yang diikuti dengan baik oleh Citra.
"Nah ayo sekarang ngomong, kalo lo jelasinnya sambil ngos-ngosan gitu, kita nggak paham, Cit," ujar Vio.
"Hehehe, maaf. Tadi Kak Aira dicariin sama kak Raga."
"HAH?!!" pekik ketiga sahabat Aira.
Citra memegang dadanya, terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan oleh ketiga kakak kelasnya. "Eh, kenapa? Beneran kok, tadi kak Raga nyariin Kak Aira, terus aku bilang kalo Kakak masih ada di kelas, jadinya kak Raga ngutus aku buat ke sini."
"Oh iya makasi, Citra. Sekarang Raga ada dimana?"
"Di taman, Kak. Kalo gitu aku pergi dulu, ya."
Bebby, Kia dan Vio masih terpaku di tempatnya dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Astagfirullah, mingkem!" tegur Aira pada ketiga sahabatnya.
"Eh, iya-iya."
"Hayo, lo ada hubungan apa sama Raga? Jujur sama kita." Bebby menyipitkan matanya curiga.
"Apaan sih lo, Beb! Aira, kan, nyalonin diri jadi sekretaris osis, mungkin Raga manggil dia karena ada urusan penting. Udah deh lo mikirnya kejauhan tau nggak." Kia geram pada Bebby yang terlalu berlebihan jika nama Raga disebut dalam topik pembicaraan mereka.
Bebby merotasikan matanya, "biasa aja kali, lagian gue cuma nanya."
"Udah ih, kok malah jadi pada ribut, kalian duluan aja ke kantin, aku mau nyusulin Raga dulu."
"Oke." jawab ketiganya kompak.
※※※
"Ekhem, ada apa Raga dirimu mencari aku?""Ih kok bahasanya formal banget, sih, kayak mau presentasi depan kelas," monolog Aira.
Tadi saat ingin menemui Raga di taman, Aira yang sudah berkeringat dingin kocar-kacir mencari kamar mandi. Aira sangat gugup, ia rasa latihan berbicara depan cermin tidak ada salahnya.
"Lo nyariin gue? Ada urusan apa?"
"Eh, kok jadi lo-gue? Nggak cocok ah."
"Umm... Hai, Raga. Kamu nyariin aku, ya? Tumben banget. Apa yang mau kamu omongin? Sekalian di kantin aja yuk ngobrolnya, di sini suasananya nggak enak ih."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA: BADBOY IS A GOOD HUSBAND
Teen Fiction"Satu ciuman satu batang rokok deh, gimana?" "Boleh, siapa takut!" [SEGERA TERBIT & PART MASIH LENGKAP] ______________________ Ini bukan cerita tentang sepasang kekasih yang saling mencintai. Bukan juga tentang kehidupan bahagia pasangan suami istri...