Wooyoung membuka matanya secara perlahan. Penglihatannya sedikit buram. Kepalanya terasa sangat nyeri dan berat. Ia menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri kemudian melihat ke sekitar."Dimana gue?"
Wooyoung lupa apa yang baru saja terjadi. Yang ia tahu sekarang ia berada di suatu kamar yang gelap seorang diri.
Wooyoung pun mencoba untuk menggerakkan badannya namun tidak bisa, seperti ada sesuatu yang menahannya. Ia pun menundukkan kepalanya dan matanya langsung membulat saat itu juga ketika ia menyadari satu hal.
Kaki dan tangannya terikat di kursi.
"WOY APA-APAAN INI!!?!"
Wooyoung menggerak-gerakan badannya mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan kursi tersebut, tapi hasilnya nihil.
"Argh woy siapapun lepasin gue!!!" Teriak Wooyoung masih sambil mencoba untuk melepaskan diri.
Ketika Wooyoung berteriak kencang, ia mendengar ada seseorang masuk ke dalam ruangannya tersebut. Ia pun langsung menghentikan teriakannya dan menengok ke arah pintu.
"Udah sadar?" tanya Seonghwa dengan senyum di bibirnya.
Ia masuk ke dalam ruangan tempat Wooyoung terikat kemudian menyenderkan badannya di tembok dan melipat tangan di depan dada.
"Bangsat, dasar psikopat gila! Lepasin gue sekarang juga!"
Seonghwa tertawa mendengar ucapan dari Wooyoung tersebut kemudian berjalan mendekati Wooyoung. Ia menarik kursi yang ada di kamar itu, menaruhnya persis di depan Wooyoung.
"Oke gue bakal ngelepasin lo," ucap Seonghwa santai sambil duduk di kursi tersebut sambil menghadap ke arah Wooyoung.
Wooyoung mengernyitkan dahinya karena kebingungan.
"Tapi gak semudah itu. Gak ada yang gratis di dunia ini hehe."
Wooyoung menggertakkan giginya sambil melotot ke arah Seonghwa.
"Mau lo apa?" tanya Wooyoung langsung to the point.
"Sebelum lo gue lepasin, kita harus buat kesepakatan terlebih dahulu," Seonghwa mendekatkan wajahnya dengan Wooyoung, raut wajahnya langsung berubah menjadi serius.
"Semua penghuni di kosan ini cuma punya dua pilihan di hidupnya, pilihan pertama—" Seonghwa menaruh jari telunjuknya di dadanya sendiri, "Lo gabung di bisnis gue."
"atau pilihan kedua," Seonghwa melepas jari telunjuknya dari dadanya kemudian menaruhnya di dada Wooyoung, "lo yang jadi objek bisnis gue."
Wooyoung semakin bingung mendengar pilihan-pilihan tersebut.
Jadi pilihannya antara gabung di bisnis Seonghwa atau jadi objek bisnis Seonghwa?
Ini maksudnya apa? Wooyoung bener-bener gak paham.
"Lo bisa jelasin dulu gak sih? Gue gak paham, apa bisnis lo?" ucap Wooyoung dengan polosnya karena dia benar-benar gak paham.
Seonghwa pun berseringai kecil mendengar pertanyaan dari Wooyoung, kemudian menatap lurus ke arah dua bola mata Wooyoung dengan wajah tanpa ekspresi.
"Human trafficking"
Wooyoung langsung melotot mendengar jawaban dari Seonghwa.
just info buat kalian yang gaktau apa itu human trafficking. Human trafficking adalah jenis perdagangan manusia yang ditujukan untuk eksploitasi. Eksploitasinya bisa berbentuk pemaksaan untuk menjadi pekerja seks, kerja paksa, perbudakan atau bisa juga penjualan organ tubuh. Dan saat ini human trafficking sudah merupakan kasus internasional dan merupakan pelanggaran HAM berat.