0.1

7.2K 1.1K 728
                                        

"Iyaa maa aku udah sampe di Seoul, mama gakperlu khawatir"

"Kau harus sering-sering menelponku Wooyoung, apa kau tidak rindu dengan mamamu ini?"

"Mahh aku baru sampai, jadi biarkan aku beristirahat dulu"

"Bagaimana tempat tinggalmu disana? Apa nyaman??"

Wooyoung menghembuskan nafasnya berat. Ia sangat lelah, tapi ia tidak bisa beristirahat karena diganggu terus menerus dengan panggilan telpon dari mamanya itu.

"Mahhh... aku lagi cape banget.."

"WOYY!!!" Wooyoung tersentak kaget ketika tiba-tiba ada yang berteriak sambil menggedor-gedor pintunya.

"Maa nanti ku telpon lagi yaa.."

"Ya Wooyoung! Maa-" Belum sempat mamanya menyelesaikan omongannya, panggilan telpon tersebut langsung dimatikan oleh Wooyoung.

"Woyyy keluar lo!!" Teriak seorang pria dari luar kamarnya.

Wooyoung langsung membuka pintu kamarnya dan melihat seorang pria berwajah sedikit menyeramkan dengan tatapan marah di depan kamarnya.

Pria itu melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap tajam kearah Wooyoung, membuat Wooyoung kebingungan sendiri.

"Ngapain lo teriak-teriak di depan kamar gue?"

Pria itu berseringai kecil sambil memutar matanya malas, "Jadi lo penghuni baru disini? Lo gakbisa nelpon di dalam kamar, kalau mau telponan sana keluar! lo bener-bener ganggu gue tau gak???"

Wooyoung mengernyitkan dahinya semakin kebingungan. Sepertinya tadi ia menelpon dengan volume biasa, masa iya suaranya sampai mengganggu kamar sekitarnya?

"Emang suara gue kedengeran sampe ke kamar lo?"

"Lo denger baik-baik ya, lo ini tinggal di kosan bukan di hotel bintang lima, lo pikir seberapa tebal dinding ini! ganggu aja!!"

Wooyoung mencoba mengatur emosinya. Tapi penghuni kamar di depannya ini sangat menyebalkan.

"ada apa ini ribut-ribut.." Ucap Yeosang yang baru saja datang karena mendengar keributan dari mereka.

"Ya Yeosang! Udah berapa kali gue bilang, lo harus ngasih tau peraturan di kosan ini ke penghuni baru! Dia benar-benar berisik" pria itu beranjak pergi setelah mengatakan hal tersebut kepada Yeosang.

Sedangkan Yeosang hanya melotot mendengar ucapan dari pria itu.

"Mau kemana lo, San!! Setidaknya lo harus ramah sama tetangga baru, dasar premann!" Seru Yeosang sambil mengangkat kepalan tangannya kearah San yang berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya.

Yeosang mengalihkan pandangannya ke arah Wooyoung dan tersenyum kecil.

"Sorry ya bro, penghuni kamar depan lo emang begitu, namanya San, dia cuma preman yang gaktau sopan santun, lagipula sebentar lagi dia bakal cabut dari sini, jadi lo gakperlu khawatir"

cabut? cabut kemana?

"Ohiya lo udah makan belom? Nyokap gue abis masak daging enak banget, ayo makan bareng gue" Ajak Yeosang.

"Emm gakusah deh, gue cape banget, mau langsung tidur aja"

"Eh lo harus makan dulu, lo bisa pingsan kelaperan nanti, udah ayoo!"

Karena Yeosang terus memaksa, akhirnya Wooyoung pun mengurungkan niatnya untuk langsung tidur, dan pergi ke ruang makan bersama Yeosang.





Kondisi ruang makannya tidak jauh berbeda dengan kamarnya.

Lampu yang redup, dinding yang retak-retak, meja yang berdebu, kursi kayu yang sudah rapuh, bahkan banyak sarang laba-laba di setiap sudut ruangannya.

Suram banget anjer ini kosan..

Yeosang menatap Wooyoung yang terus memperhatikan setiap sudut ruangannya dengan jijik.

"Kenapa? kotor banget ya?"

Wooyoung langsung tersentak menghadap kearah Yeosang.

Gila ni orang bisa baca pikiran gue apa gimana..

"Lo tenang aja, bulan depan bakal di renovasi kok"

Wooyoung pun menganggukkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke arah makanan yang disajikan oleh Yeosang.

"Ohiya ini lo harus coba masakan buatan nyokap gue, semua penghuni disini suka" ucap Yeosang sambil menaruh daging di piring makan Wooyoung.

"Makasihh" Wooyoung mengambil sumpit yang ada diatas meja makan itu dan langsung memakan daging yang ada diatas piringnya.

Ketika Wooyoung mulai mengunyah dan menelan daging itu, ia mulai merasakan rasa yang aneh. Perutnya mulai mual.

Sampai akhirnya Wooyoung ingin memuntahkan daging tersebut.

"Eh lo kenapa?" Tanya Yeosang begitu melihat Wooyoung yang seperti ingin muntah.

"Ini daging apa deh? Kok rasanya aneh"

Wooyoung langsung menyambar satu gelas air putih diatas meja dan meneguknya.

"Itu daging manusia"

Wooyoung yang kaget pun langsung menyemburkan air di mulutnya begitu mendengar ucapan dari Yeosang.

Yeosang tersentak melihat Wooyoung yang begitu kaget mendengar ucapannya.

Yeosang pun memiringkan kepalanya menatap Wooyoung.

"Kenapa? Belom pernah ngerasain rasanya daging manusia ya?"


"Kenapa? Belom pernah ngerasain rasanya daging manusia ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Next Door | Ateez ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang