Ini baru hari kedua Wooyoung tinggal di kosan barunya, tapi ia sudah sangat benci tinggal disana.
Kamar yang tidak nyaman, bau yang tidak sedap, tetangga yang aneh, dan lebih parahnya lagi setiap malam lampu selalu dipadamkan, membuat Wooyoung kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Wooyoung baru saja melamar pekerjaan hari ini dan diterima sebagai anak magang di salah satu perusahaan majalah yang lumayan terkenal di Seoul.
Dan malam ini ia tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya karena pemadaman lampu di kosannya.
Wooyoung pun berdecak sebal dan keluar dari kamarnya.
Suasana begitu gelap dan sepi.
Sampai tiba-tiba ia melihat penghuni kosan yang berada di kamar sebelah kirinya baru saja keluar dari kamarnya.
Wooyoung pun membungkukkan badannya dan menyapa pria tersebut, "Annyeong, gue penghuni baru di kamar 103"
Pria itu menatap Wooyoung sambil tersenyum.
"Ahh jadi lo penghuni baru disini? Yeosang udah cerita sama gue"
Suasana menjadi canggung, Wooyoung hanya diam di tempat, begitu pula dengan pria tersebut. Dia masih diam di depan kamarnya masih dengan senyum yang mengerikan di bibirnya.
Jujur, menurut Wooyoung semua penghuni kosan ini memiliki senyum yang sangat aneh.
Senyum yang tidak bisa diartikan dengan kata-kata.
"Ohiya kita belom kenalan. Gue Hongjoong, nama lo siapa?"
"Wooyoung" ucap Wooyoung sambil menjabat tangan Hongjoong.
Wooyoung menatap kearah tangan Hongjoong yang membawa tas lumayan besar.
"Kayaknya lo lagi ada urusan ya? Kok bawa tas besar banget"
Hongjoong pun mengangkat tasnya yang dia bawa di tangan kirinya.
"Ahh iyaa, gue lagi ada urusan harus pergi sekarang, gue duluan yaa"
Setelah Hongjoong berpamitan dengan Wooyoung, Hongjoong pun akhirnya beranjak keluar dari kosannya.
Sedangkan Wooyoung masih berdiri di tempat melihat kearah tas yang dibawa oleh Hongjoong tersebut.
Wooyoung memiringkan kepalanya dan mengkerutkan dahinya.
Ada yang aneh dengan tasnya. Seperti ada bau busuk, dan tas bagian bawahnya basah.
"lo liatin apa?"
Wooyoung langsung meloncat kaget begitu mendengar suara dari belakangnya.
Ternyata orang itu adalah San, si preman penghuni kamar nomor 106.
Wooyoung menelan ludahnya begitu melihat San yang menatap tajam kearah Wooyoung.
"G-gue gak liatin apa-apa kok-"
Wooyoung pun langsung memutar badannya hendak masuk kembali kedalam kamarnya tapi pundaknya langsung ditahan oleh San.
"Gue laper, ayo temenin gue makan" Ajak San secara tiba-tiba.
San pun berjalan mendahului Wooyoung kearah ruang makan membuat Wooyoung diam tidak berkutik di depan kamar.
Benar kata Yeosang, orang ini sangat menyeramkan.
Tapi karena tidak berani, Wooyoung pun akhirnya mengikuti San kearah ruang makan. Untung saja lampu di ruang makan tidak dipadamkan.
Sesampainya di ruang makan, tiba-tiba dua bungkus mie ramen melayang kearah Wooyoung dan langsung ditangkap oleh Wooyoung.
![](https://img.wattpad.com/cover/227925715-288-k256089.jpg)