Tempat ini adalah neraka
Kalau kalian nemuin buku ini
Mungkin gue udah mati
Jangan percaya sama orang di sekitar kalian
Cepat pergi dari sini atau nasib kalian akan sama seperti gue...Wooyoung dan Yunho langsung membeku di tempat begitu membaca isi tulisan yang ada di buku tersebut.
"Ini itu ada apaan sih sebenernya? Sumpah gue gak paham, di kosan ini ada apaan? Ada monster? Ada setan? Apa ada pembunuh?"
Wooyoung langsung melotot ngadep ke Yunho karena Yunho ngomongnya agak kenceng, kan takut didenger sama penghuni sebelah.
Yunho langsung nutup mulutnya pake tangan.
"Lo nemu buku ini dimana?" tanya Wooyoung langsung tanpa basa basi.
"Dibawah kasur kamar gue."
"Ini pasti bukunya San, gue yakin banget."
"Jadi maksud lo, San u-udah—"
"Gue gaktau ho, tapi kemungkinan besar iya, San udah gak ada."
Yunho langsung bergidik ngeri mendengar ucapan dari Wooyoung. Yunho mengacak rambutnya frustasi. Rencana awal dia hanya untuk menjemput saudaranya yang sudah hilang selama satu bulan. Ia tidak menyangka akan menjadi serumit ini.
Setelah itu tidak ada yang angkat bicara. Baik Yunho maupun Wooyoung diam sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Yunho, lo harus pergi dari sini sekarang juga, tempat ini gak aman."
"Terus lo gimana? Gue gak mungkin ninggalin lo disini sendirian."
"Gue bakal usahain bertahan sampe akhir bulan ini, uang gue gak cukup buat pindahan."
Yunho diam sejenak terlihat seperti berpikir.
"Udah gak usah kelamaan mikir, gue bisa jaga diri gue sendiri. Lo harus pergi sekarang," Wooyoung mendorong badan Yunho untuk keluar dari kamarnya.
Tapi sesampainya Yunho di depan pintu kamar Wooyoung, Yunho memutar badannya lagi menghadap Wooyoung.
"Apa lagi?" tanya Wooyoung sedikit geregetan karena Yunho tidak kunjung pergi.
"Sebelum gue pergi, gue mau mastiin satu hal dulu."
"Mastiin apaan?"
"Mastiin kalau San benar-benar udah gak ada di kosan ini."
Wooyoung diam bergeming mendengar ucapan dari Yunho, "Maksud lo—"
"Kita harus ke lantai dua sekarang."
Wooyoung diam tidak menjawab perkataan dari Yunho.
Wooyoung tahu kondisi lantai dua seperti apa karena dia pernah naik kesana sekali. Gelap dan mengerikan. Dan sekarang waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Ia tidak yakin naik ke lantai dua jam segini.
"lo yakin mau ke lantai dua sekarang? Sekarang udah hampir jam 2 pagi lho."
"Kalau gak sekarang kapan lagi?"
Setelah perdebatan kecil antara Yunho dan Wooyoung, akhirnya Wooyoung menurut dan memutuskan untuk naik ke lantai dua.
Tangga menuju lantai dua itu ada di sebelah dapur persis. Saat ini Yunho dan Wooyoung lagi berdiri di pojok dapur tepat di depan tangga menuju lantai dua.
Suasana begitu sunyi. Sepertinya penghuni yang lain semuanya sudah tidur.
Wooyoung menelan salivanya sambil menatap tangga tersebut.
