"Blaze, bisa tolong bantuin aku nggak?" Gempa dari dekat kamar mandi berseru memanggil Blaze. Dia agak sedikit gelisah.
"Kenapa Kak Gem?" tanya Blaze mendekati kakaknya.
"Tolong pergi ke warung dong. Erm, beli... roti setan (read: pembalut)," ujar Gempa dengan pipi agak merah. Tentu saja dia yang biasanya beli sendiri barang tersebut malah harus minta saudara laki-lakinya membeli, malu. Tapi karena sudah keduluan, Gempa mau tak mau harus minta dibelikan.
"Roti setan? Sejak kapan warung jual begituan?" tanya Blaze bingung.
Wajah Gempa memerah. "Udaah beliin dulu. Kamu ngomong gitu aja ke yang jaga warung, dia bakalan tau! Oh iya, yang bersayap ya! Uangnya di laci! Dan jangan berani buka kantung plastiknya, atau...," Gempa memelototi Blaze.
Blaze merinding. "I-iya Kak...."
Blaze segera lari ke warung dengan membawa sejumlah uang. Warungnya dekat, jadi tidak butuh waktu lama.
Anak laki-laki itu juga penasaran dengan 'roti setan bersayap' yang disebut Gempa. Itu makanan jenis apa?
"Makcik, beli roti setan ya, yang bersayap," pinta Blaze saat sampai di warung.
Ibu-ibu itu langsung paham. "Oh, oke. Sebentar ya," ujarnya. Beberapa menit kemudian, dia memberikan sebuah kantung plastik hitam yang entah apa isinya Blaze tidak yakin.
"Siapa yang mau pake, Dik?" tanya ibu-ibu penjaga warung.
"Hah?" Blaze bingung.
Tapi ibu-ibu itu hanya tertawa dan menyuruh Blaze segera pulang.
Blaze segera membayarnya dan berlari ke rumah. Dia sampai rumah berbarengan dengan Taufan yang baru pulang latihan skateboard.
"Itu apa, Blaze?" tanya Taufan melihat kantung plastik.
"Roti setan bersayapnya Kak GemGem," jawab Blaze polos. Dia berjalan duluan ke Gempa yang sudah menunggu di depan kamar mandi.
Taufan mikir dulu sebelum ketawa ngakak.
"Itu sebenernya apa sih, Kak Upan? Kok kayaknya Kak Gem malu banget minta tolong ke aku?" tanya Blaze balik lagi ke Taufan. "Makanan ya? Tapi kok Kak Gem bawa makanan ke kamar mandi?"
"Itu barangnya perempuan. Kamu pernah kan waktu SD ada pelajaran singkat tentang 'laki-laki dan perempuan itu berbeda'?" jelas Taufan menaruh tasnya di sofa.
Blaze menggeleng. "Kayaknya aku bolos waktu itu, Kak."
Taufan ketawa lagi. "Ya pokoknya, itu barangnya perempuan deh. GemGem malu soalnya nggak biasa minta dibeliin sama kita, dia biasa beli sendiri," jelas Taufan.
"Itu makanan?"
"Bukanlah!"
"Buat perempuan doang?"
"Iya."
"Aku gak bisa minta dong?"
"Kamu mau pake barang perempuan?"
"Kukira makanan. Tadinya mau minta ke Kak Gempa kalo udah dibeliin," ujar Blaze polos.
Taufan kembali tertawa, kali ini sampe guling-guling.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister [ Hiatus ]
FanfictionPerkenalkan, Gempa namanya. Gadis cantik ini tinggal bertujuh bersama saudara-saudara lelakinya yang punya sifat berbeda, dan diawasi oleh kakeknya. Orang tua mereka asyik berpetualang dan hanya mengirimkan banyak uang sesekali. Bersama enam sauda...