11 - Berantem

1.5K 143 12
                                    

"NGGAK! APAAN SIH KAK FAN!?" Teriak Gempa marah.

"Kamu selalu manjain Thorn, Solar, Ochobot, Blaze, Ice, malah kadang Kak Hali juga! Masa aku gak boleh!?" seru Taufan protes.

"Kak!"-

"Ih geli tau nggak!?" balas Gempa merinding.

"Gempa masa gitu sih!? Pilih kasih!!" Taufan menarik kerah Gempa.

"Lagian apaan sih Fan!? Biasanya aku juga nggak mau!" Gempa mendorong wajah Taufan.

"Kak Gempa! Kak Taufan!"

"Apaan! Kemarin aku liat kamu mangku kepala Ice biasa aja!? Masa aku gak boleh!?" kilah Taufan semakin menjadi.

"Udah gede nggak boleh deket-deket!!" Gempa gemas dan menjambak rambut Taufan.

"KITA KAN KAKAK ADEK!!!" dan Taufan membalas memukul Gempa.

Oke, dalam sekejap pertengkaran verbal menjadi baku hantam. Gempa memang perempuan, tapi tumbuh dengan enam saudara laki-laki membuatnya lebih tangguh dari perempuan biasa-dan bahkan laki-laki biasa.

Berantem dengan Halilintar? Oh tentu saja pernah, sayangnya dia dan Halilintar harus dibawa ke rumah sakit setelah itu. Halilintar lebam dimana-mana, Gempa patah tulang. Juga diomeli panjang lebar oleh Tok Aba.

Tapi kali ini masalahnya cukup kekanakan. Taufan ingin tiduran di paha Gempa, tapi Gempa spontan menggeser kakinya, menolak. Lalu mulailah pertengkarannya.

Mungkin Gempa sedang datang bulan, jadi dia sangat sensitif....

Para bocil sekarang panik. Mereka tadi mencoba memisahkan tapi jelas tenaga Taufan dan Gempa lebih kuat. Blaze bahkan sempat kena tendangan salah alamat dari Taufan. 

Para bocil terpaksa menjauh, Thorn bahkan sudah mau menangis. Solar berlari ke Toko Tok Aba mencari pertolongan. Ice menelepon Halilintar memintanya cepat pulang. Blaze masih mencoba memisahkan mereka.

Halilintar tentu saja langsung pulang setelah mendengar telepon Ice. Dia melempar sepatunya asal dan langsung masuk. Melihat dua orang sedang bergulat dilantai, pemuda itu segera menjambak rambut kedua adiknya sekuat tenaga. "DIEM!!"

Spontan kedua orang itu kesakitan memegangi rambut mereka.

"FAN DULUAN ITU!!"

"LAH SIAPA YANG JAMBAK DULUAN, HAH!?"

"DIBILANG DIEM!!!" Bentak Halilintar kesal. Dia kemudian melempar kedua adik kembarnya ke sofa.

"Kalian udah gede. Aku gak peduli kalian berantem tentang apa, tapi jangan berantem di depan adek-adek kita!" tegas Halilintar sambil berkacak pinggang. "Mau berantem sampe bunuh-bunuhan pun bodo amat. Jangan lupa mayatnya disembunyiin."

"... ck, Kak Hali ngomongnya jahat...," gumam Gempa ngedumel.

"Lagian sih," Halilintar berdengus. "... sakit gak badannya?"

"... sakitt...," Taufan dan Gempa berkata barengan dengan suara gemetar. 

Tentu saja. Luka lebam kebiruan sudah mulai muncul di badan mereka. Taufan kena cakar di tangan kanannya, ada jejak darah. Bibir Gempa sedikit robek. Dan... oh rambut mereka ada yang tercabut karena jambak-jambakan.

"Taufan!? Gempa!?" Tok Aba baru muncul dengan tergopoh-gopoh. Dibelakangnya Solar dan Ochobot mengekor.

"Tenang aja Tok. Udah tenang mereka," kata Halilintar menunjuk kedua pelaku.

"Aduh, lukanya lumayan parah... diobatin dulu ya. Ice, ambil kotak P3K!" pinta Tok Aba. Ice menurut dan langsung memberikannya pada Tok Aba. Dibantu yang lain, luka-luka Taufan dan Gempa segera diobati.

Bahkan setelah diobati, Tok Aba masih memberikan nasihat panjang lebar selama dua jam. Taufan dan Gempa menyesal berantem--karena jadi mendengarkan nasihat Tok Aba selama dua jam.

Gempa dan Taufan menolak meminta maaf satu sama lain. Tapi keduanya sepakat untuk berdamai.

.

TBC

Sister [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang