"PLIS POKOKNYA KITA HARUS TIDUR BARENG MALEM INI!!!" teriak Solar pagi-pagi. Matanya merah dan ada kantung mata dibawah matanya.
"Hah apaan sih? Ngapain?" tanya Blaze. Meski dia sebenarnya nggak menolak. Seru juga tidur bareng-bareng.
"Kamu nggak bisa tidur semalem?" tanya Ice.
"Salahin Kak Gempa," gerutu Solar. "Aku susah tidur tiga hari ini gara-gara Kak Gempa ngagetin waktu nonton film horor."
Yang disebut namanya meminta maaf pelan.
"Emang mau tidur dimana?" tanya Taufan.
"Ruang TV bisa. Singkirin sofa nanti jadi luas," jawab Solar. "Gelar tikar, bawa bantal sama selimut. Nyalain kipas. Selesai."
"Nanti agak pegel badannya pas bangun gapapa?" tanya Gempa.
"Nggak papa!!"
"Aku nggak ikutan," ujar Halilintar.
"NGGAK! POKOKNYA SEMUANYA HARUS IKUT!! AKU AJAK OCHOBOT JUGA!!" teriak Solar ngotot.
"Yaudah-yaudah. Sana mandi. Ngantri nih," kata Taufan menunggu.
"Hmph! Thorn, ayo mandi bareng sama aku!"
Astaga, Solar bener-bener takut sampai mandi juga minta bareng?
.
"Pokoknya, sebelah aku harus Ochobot sama Thorn!" Gempa berseru ketika mereka semua beres-beres ruang tengah untuk digunakan sebagai ruang tidur mereka.
"Aku mau disebelah Kak Hali sama Thorn!" Solar tidak mau kalah.
"Eeh, aku mau disebelah Gempa!" Taufan cemberut.
"Gamau," Gempa menolak.
Taufan patah hati. Gapapa, Taufan masih kuat.
Akhirnya, setelah menggelar tikar dan dilapisi dengan matras agar lebih empuk, mereka semua segera merebahkan diri dengan bantal dan selimut masing-masing. Posisinya seperti ini: Halilintar-Solar-Thorn-Gempa-Ochobot-Ice-Taufan-Blaze.
"Kita... rebahan gini emang udah ngantuk?" tanya Blaze.
"Masih jam sembilan," timpal Taufan.
"Yang bocah, harus tidur sekarang," perintah Halilintar.
Tanpa disuruhpun, Thorn dan Ochobot sudah masuk ke alam mimpi. Hanya Solar yang masih terjaga.
"Solar, kamu biasa tidur jam berapa?" tanya Ice-loh belum tidur!?
"Jam sepuluh kayaknya?" jawab Solar tidak yakin.
Gempa mendengus. "Kalo kamu sering begadang, nanti nggak tinggi-tinggi loh. Kamu kan lagi masa pertumbuhan. Kemarin kamu juga ngapain sih ngajak-ngajak nonton film horor malem-malem? Kenapa nggak pas siang aja? Terus... blablablabla...."
Semua menghela nafas, Gempa menjadi cerewet lagi.
"Iya besok-besok aku tidur cepet," potong Solar cepat. Mana mau dia mendengar omelan Gempa menjelang tidur.
"Emang Kak Gem biasa tidur jam berapa?" tanya Blaze.
"Jam satu-"
"Huuu, Kak Gempa kan juga lagi masa pertumbuhan masa tidur malem banget," protes Solar.
"Iya makanya dia yang paling pendek," balas Halilintar. Dibanding Halilintar dan Taufan, Gempa memang yang paling pendek.
"Gapapa GemGem. Pendek mungil, imut kok," Taufan tertawa.
Gempa hanya mendengus. Malu.
"Ice, kamu kok masih bangun? Biasanya udah tidur duluan?" tanya Blaze.
"Aku nokturnal," jawab Ice pendek.
"Lah terus malem-malem kamu ngapain?" tanya Taufan. "Hayoo malem-malem ngapain ituu??"
"Baca buku, buka laptop, nonton film, ya... apapun itu bisa," jawab Ice nggak terpengaruh sama sekali.
"Wow, aku nggak tau kamu dikamar begitu, Kak Ice," ujar Solar agak kaget.
"Terus kamu nggak tidur sampai pagi, Ice?" tanya Gempa.
"Kadang ketiduran kadang nggak," jawab Ice.
"Owh...."
Dan keheningan kembali menyelimuti mereka. Hanya suara tidur Thorn dan Ochobot... ah, Halilintar juga sudah tidur ternyata. Tanpa perkataan apapun, satu persatu Boboiboy tertidur lelap, kecuali Ice yang malah pergi mengambil PSP di kamarnya, lalu memainkannya semalaman.
.
Gempa terbangun dengan bau kaki menyebalkan.
"Ukh," Gempa menyingkirkan kaki seseorang--OKE, KENAPA TIBA-TIBA KAKI BLAZE ADA DI DEKATNYA!?
Gempa langsung duduk, melihat keseluruhan.
Halilintar masih ditempatnya. Solar tidur dipeluk Thorn. Ochobot tersingkir-tapi masih tidur diatas matras menelungkup di dekat kaki Gempa. Ice... hilang? Taufan sudah pindah posisi yang tadinya horizontal menjadi vertikal, bersamaan dengan Blaze yang kakinya di dekat wajah Gempa tadi.
"Pagi, Kak Gempa," sapa Ice, dia sedang memakan sesuatu.
"I-Ice... selamat pagi...," jawab Gempa masih mengumpulkan nyawa. "Uh, kamu makan cemilan?"
Ice panik. Dia segera berhenti mengunyah. Pemuda itu menggeleng cepat. Bisa gawat kalau Gempa tahu Ice makan cemilan semalaman.
"Oh, aku salah liat berarti ya...," gumam Gempa. Dia melirik jam, sudah jam empat lewat. Sebentar lagi subuh. Gempa harus membangunkan semuanya untuk solat berjamaah.
Ice dengan suka hati membantu Gempa menyirami semua saudaranya dengan air.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister [ Hiatus ]
FanfictionPerkenalkan, Gempa namanya. Gadis cantik ini tinggal bertujuh bersama saudara-saudara lelakinya yang punya sifat berbeda, dan diawasi oleh kakeknya. Orang tua mereka asyik berpetualang dan hanya mengirimkan banyak uang sesekali. Bersama enam sauda...