BARA [Bara dan kirana]: KERAS KEPALA

2.2K 70 1
                                    

___

Happy reading

"Cepetan, rasya nanti nungguin dirumah." Ujar bara ketika kirana sibuk memilih-milih kebutuhan rumah tangga yang akan dibeli.

Kirana menoleh kearah bara. "Iya kak, sebentar." Ucap kirana dengan raut juteknya.

Setelah selesai kirana langsung menuju kasir dan bara langsung pergi keluar supermarket, menunggu di parkiran.

"Totalnya jadi lima ratus lima puluh ribu mba."

"Ini mba, sisannya untuk amal ya mba."

Kasir itu pun mengangguk.

"Terimakasih mba."

"Duh orang mah bantuin apa ya, nih orang gak peka atau gimana sih?" Batin kirana kesal.

Jelas-jelas ia sedang kesusahan kali ini membawa belanjaan.

"Udah?" Tanya bara ketika kirana masuk ke mobil.

"Hm." Dehem kirana tanpa melirik kearah bara.

Setelah itu tak ada percakapan lagi di dalam mobil, hanya ada keheningan yang tercipta disana.

___

Mobil bara mendarat di garasinnya, kirana langsung turun dan mengambil belanjaannya di tempat duduk belakangnya.

"Kk-ak bisa bantuin ga?" Ujar kirana setelah mengambil belanjaannya.

"Bawa aja, gak usah sok lemah jadi cewek." Ujar bara.

Tanpa tersadar perkataan bara membuat kirana sedikit merasa sakit hati atas perkataan bara barusan.

"Gue emang lemah." Gumam kirana pelan.

"Lama juga lo bar." Ujar rasya dari arah dapur, lalu menuju sofa tempat bara duduk.

"Hm, lo gak mau pulang?" Tanya bara.

"Enggak."

"Lo mau ngapain disini?" Tanya bara.

"Ya gue mau nginep lah, biasa gadang main ps." Ucap rasya dengan cengirannya.

"Hari ini lo gak boleh nginep." Tutur bara.

Rasya heran, tumben sekali bara tidak mengizinkan nya menginap. "Lah emang ngapa dah?" Tanya rasya.

"Intinnya gak boleh." Ucap bara.

"Pelit banget lo, gak ah. Gue gamau balik kerumah!" kata rasya.

"Ck, sana pulang!" Usir bara.

"Permisi kak, kak ini belanjaannya mau taruh dimana?" Tanya kirana.

"Taruh di garasi." Jawab bara asal.

"M-aksudnya, kak?"

"Kasih bi ira." Jawab bara.

"Eu-m, oke." Lalu kirana pergi menuju dapur.

"Bar," panggil rasya.

"Hm?"

"Dia beneran sepupu lo?" tanya rasya, kepo.

"Iya." Jawab bara.

"Gue enggak yakin." Kata rasya dengan tatapan mengintimidasi.

"Terserah lo." Ucap bara.

Setelah itu ia melenggang pergi ke lantai atas, menuju kamarnya.

Di lain sisi kirana sedang membantu bi ira memasak.

"Bi, ini cabennya mau diulek atau di blender?" Tanya kirana.

"Di ulek aja non, biar rasannya mantul." Kata bi ira sambil tersenyum ramah.

BARA: MY COOL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang