Keesokan hari nya reynalya terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah sekelilingnya sangat asing di pandangan nya.
"Gue dimana?!" Reynalya melihat pakaian nya yang masih sama seperti tadi malam. Ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan ingin beranjak turun dari kasur.
"AAA kutil badak!!" Reynalya terlonjak kaget karena melihat seseorang yang tak sengaja ia injak kepala nya.
Rey, yang sedang tertidur dengan pulasnya pun terbangun, ia membalikkan tubuhnya menghadap cewek itu.
"Heh! Lo tadi malem macem macem ya!" Tuduh reynalya langsung pada cowok itu, rey, laki laki yang berada di lantai tepat di bawah nya.
"Gr, lo." Ucap rey, malas, karena ia sangat mengantuk.
"Heh, lo siapa!" Kata reynalya emosi, dan menuduh rey lagi.
"Lo semalem mabuk, terus lo pingsan di depan gue, gue bingung mau bawa lo atau lo gue tinggal, karena lo cewek, jadi lo gue bawa kerumah."
Reynalya menundukkan kepalanya, merasa malu karena cowok inilah yang telah menolong diri nya tadi malam.
"O-oh gitu ya, maaf gue udah sembarangan nuduh lo." Ucap reynalya menyesal.
"Iya enggak apa apa, lo mau balik sekarang?" Tanya rey pada reynalya.
Reynalya menganggukan kepala nya. "Yaudah, ayo." Ajak reynalya.
Tok tok tok
Reynalya langsung menengok kearah pintu itu, di belakang nya, begitu pula dengan rey yang menunjukkan ekspresi wajah yang cemas.
Rey langsung menyuruh reynalya untuk segera bersembunyi di bawah tempat tidurnya.
Rey mendekatkan diri nya pada reynalya."Lo bisa ngumpet dibawah sini?" Bisik rey pada reynalya.
Reynalya mau tak mau pun mengangguk, menuruti perkataan rey, langsung saja ia bersembunyi di bawah kasur milik cowok yang tak ia kenal itu.
"Sebentar!" Kata rey sedikit berteriak, rey beranjak untuk sedikit merapihkan kasurnya, setelah dirasa sudah rapih dan bersih ia pun membukakan pintu.
Terpampang lah orang tua rey, tepatnya adalah mamahnya sendiri.
"Sarapan, mamah mau ke pasar soalnya, kirana sudah nungguin kamu dibawah, minta di anterin jalan jalan kata nya." Ucap vinda, mamah rey.
"Oke mah, aku mandi dulu ya, enggak lama kok." Ucap rey pada mamahnya.
"Rey." Panggil vinda, alias mamah rey.
"Iya mah, kenapa?" Tanya rey, heran.
"Kamar kamu wangi banget parfum perempuan, kamu pake?" Ucap vinda, membuat rey sedikit terkejut.
"Eh? Enggak t-uh mah, parfum kirana ini mah, biasa lah." Sangkal rey, padahal ia sendiri tak mencium aroma wangi tapi antara batin seorang ibu pada anaknya sangatlah kuat.
Vinda mengangguk anggukan kepalanya paham, selepas itu pun ia pergi dari hadapan rey.
Rey menghembuskan nafasnya. "Untung aja, hampir mamah curiga!"
Rey membalikkan badan nya, melihat kearah reynalya berada. "Udah keluar, mamah gue udah pergi." Perintah rey.
"Gue juga tau kali!" Kata reynalya sedikit meninggikan suara nya.
"Heh, lo tuh udah di bantuin gue malah enggak tau terima kasih ya." Kata Rey, reynalya membelalakkan matannya.
"Kalo lo enggak ikhlas, ngapain lo nolongin gue!" Bantah reynalya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA: MY COOL HUSBAND
Teen FictionCover: Pinterest Bara itu cowok cuek. Bara itu tidak berperikemanusiaan. Bara itu ketus ke semua cewek. Tapi itu semua tidak mengurangi kadar kegantengan-nya! Dan juga fans nya. Ini adalah kisah kirana seorang gadis biasa yang dijodohkan oleh bara...