Tak jarang banyak sekali tanda tanya yang berdiam dalam otak saya, seperti "mengapa saya dilahirkan? Tindakan apa yang harus saya lakukan? Untuk apa sebenarnya saya menjalani kehidupan?" Dan masih banyak lagi lainnya.
Lalu Tuhan kasih saya jawaban, esoknya saya melihat seorang kakek yang sedang bercerita pada cucunya tentang dunia yang penuh keindahan, padahal dirinya sendiri tidak mampu melihat indahnya dunia itu.
Ada seorang gadis remaja yang selalu berterima kasih pada dirinya sendiri setiap saat, pun ada juga seorang ibu yang mengulurkan tangan membantu padahal tangannya sudah lama di ambil oleh Tuhan.
Disitu saya menyadari, bahwa kita hidup di dunia ini untuk memberikan kebahagiaan. Entah itu kepada orang sekitar ataupun kepada diri sendiri. Jika memang itu masih sulit, dengan yang sederhana saja seperti berterima kasih kepada diri sendiri misalnya.
Perbanyak rasa syukur kepada Tuhan, sekecil apapun nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Dengan begitu, kebahagiaan akan menyertai perjalanan. Jangan lupa bahagia teman.
– Uranophile
KAMU SEDANG MEMBACA
Borken Home?
RandomIni bukan lah cerita tetapi hanyalah sebuah kata atau pikiran yang tidak pernah terpikirkan oleh anak yang memiliki keluarga harmonis Bahagia? Hahah tidak ada kata bahagia di kehidupan ini! Bahagia yang di tunjukan hanya kepalsuan yang memang hanya...