•°96°•

0 0 0
                                    

Broken Home:
Nangis itu manusiawi. Ngeluh itu wajar. Capek itu hal yang biasa. Tapi jika hanya hal itu yang terus menerus kamu kedepankan, akankah hidupmu berubah atau beranjak?

Saya rasa tidak.
Sesekali tak apa, manusiawi dan wajar. Tapi berulang kali? Apakah kamu menyerah dengan hidupmu yang sudah sejauh ini?
Pilihan ada di tanganmu dear.

— Wyvern

Kita bukan orang yang paling sial. hanya saja, ada yang berkurang keberuntungan kita. Besar sebagai anak, dengan orang tua lengkap, Namun tidak lagi bersama. Ini mendidik kita menjadi manusia yang tidak manja.

-tanjiro

Saya ingin tau, hal apakah yang paling kalian inginkan dalam kehidupan ini?

Komen sini...
— Wyvern

Apapun keinginan kalian, terlepas dari mustahil atau tidak keinginan tersebut. Setidaknya kalian memiliki alasan untuk hidup, kalian memiliki mimpi yang ingin kalian gapai, dan kalian mendambakan kebahagiaan.

Hidup ini memang sangat konyol, rasanya lebih banyak luka yang kita terima daripada bahagia. Tapi luka itu yang mengajarkan kita untuk tumbuh dan bertahan.

Mau menyerah dengan hidup? Silahkan. Tapi ingatlah diluar sana jutaan manusia masih ingin bertahan dan berjuang.

Mau terus terpuruk? Silahkan. Tapi ingatlah, penyesalan itu datangnya diakhir.

Hidup ini kita yang menjalani. Jadi, saya harap kalian memilih keputusan terbaik sehingga hanya sedikit penyesalan yang akan kita tanggung nantinya.

— Wyvern

Kenapa selalu merasa bahwa kamu sendirian di dunia ini jika sebenarnya Tuhan saja bahkan lebih dekat dengan urat leher kita. Jadi kenapa masih merasa sendiri?

– Uranophile

Lawan kata derita apa?

Yap. Bahagia.

-catphile

Tenang, semua akan baik-baik saja. Hari esok yang lebih baik akan segera datang.

-catphile

Jangan terlalu negative thinking dengan kondisi kamu yang sekarang. Kalau kamu saja tidak pernah bermimpi bahagia, mana mungkin bisa terwujud?

-catphile

Jika kalian percaya akan Tuhan, lantas kenapa kalian masih meragukan-Nya?

Kita ini hanya ciptaan-Nya, tempat kita berpijak juga ciptaan-Nya. Lalu, bagaimana bisa kita seangkuh itu menyalahkan Tuhan atas semua yang kita alami?

— Wyvern

Huft akhirnya, malam sudah menjeput. Setidaknya di dalam kamar sepi ini, saya bisa membuka topeng saya. Menangis sejadi jadinya, dan menahan sesak yang semakin hari makin menjadi.

- Aloysius

Dulu waktu kecil, aku selalu menangis dengan suara keras agar di dengar semua orang.

Dan sekarang aku menangis sepelan mungkin agar tak di dengar siapa pun.

Haha, kadang hidup se bercanda itu.

- Aloysius

Dari aku
Untuk daksa dan sukma ku yang semakin hari semakin melemah.

Aku tau kalian lelah slalu di paksa tegar di tengah kondisi tidak baik baik saja. Aku tau kalian mulai jenuh, slalu melengkung kan senyum walau kenyataannya hati tak pernah sembuh dari luka. Aku tau kalian muak dengan semua ini, tapi tolong, bertahan ya? Kita bertahan sedikit lagi setidaknya sampai malaikat maut menjemput dan menyudahi semua kesedihan.

Borken Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang