setelah jam makan malam, siswa langsung di arahkan prefek mereka ke asrama masing-masing. ku lihat keponakan ku — harry memandang ku, tampak sekali wajah penasarannya.
aku menjalankan tugas ku berkeliling hogwarts, memantau setiap sudut di kastil hogwarts. setelah dirasa aman, aku pergi keruangan ku untuk berganti baju dan tidur.
memejamkan mata dan berbaring adalah salah satu surga dunia apalagi kau baru saja dari perjalanan yang jauh lalu mengadapi kebisingan murid² hogwarts rasanya ah mantap.
'tok tok tok'
kurasa baru sampai alam mimpi, aku dikejutkan dengan ketukan pintu. segera aku bangkit dan membuka pintu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"tell me everything, now!" seorang anak laki-laki yang terkenal dengan scar di dahi berbentuk kilat petir.
"aku akan menceritakannya esok sore temui aku di dekat danau hit—"
"aku menginginkannya sekarang!" ucapnya tak sabar
"tidak, selamat malam!" aku langsung menutup pintu ruangan
🐾
esok sorenya setelah berkeliling mengawasi kastil, aku menuju danau hitam menepati janjiku, tampak dia sudah menunggu dengan dua temannya.
"harry mendekat lah!" aku langsung memeluknya tanpa terasa air mata ku satu persatu jatuh.
"ada kabar kurang menyenangkan untuk mu jess" ucap penyihir tua yang sangat disegani penyihir² lain
"kabar apa merlin?" penyihir tua itu lebih suka di sebut namanya.
"kakak mu- James potter, dan istrinya telah dibunuh oleh voldemort"
kaki ku melemas lalu, air mata berjatuhan. kakak ku yang meskipun menyebalkan telah pergi selamanya.
"a-aku harus pergi ke godric hollows merlin" ucap ku buru².
sampai di godric hollows, aku langsung beraparate ke rumah kak James. namun saat tiba, rumahnya sudah hancur, segera aku masuk.
"kakk james?"
"kak lily?"
"maa lil bro harry?"
semua sudah lenyap tak bersisa.
segera aku mencari seseorang, dan entah kenapa aparate ku malah ke hogwarts. dalam pikiran ku mungkin Dumbledore tau, langsung ku temui Dumbledore dan menanyakan semuanya "aku turut berdukaa untukmu" dengan langkah lemas dan air mata aku meninggalkan kantor Dumbledore
saat aku mau menutup pintu kantornya Dumbledore berkata "anak mereka selamat jess"
"bagaimana bisa? dan dimana diaa?" tanya ku
"entahlah, dia diantar ke rumah sudara lily"
"bibi petunia? seriously? aku akan membawa harry bersama ku! biar aku yang mengurusn—!" kalimat ku langsung dipotong
"tidak jess, itu berbahaya sekarang kau sangat dicari para deatheaters untuk dijadikan pasukannya"
"aku takkan pernah bergabung dengan sampah itu Dumbledore"
"aku tahu itu, tapi tetap sangat berbahaya jess! kau juga seharusnya jangan berkeliaran dengan santai"
benar saja apa yang dikatakan Dumbledore, para deatheaters mencari ku dan menyerangku memintaku bergabung.
kalau dilihat dari kekuatan dan mantra, jelas aku lebih unggul bahkan aku mampu melawan tanpa menggunakan tongkat. namun mereka menyerangku dengan 1:30, jelas aku kewalahan.
bertahun-tahun hidup bersembunyi dan berpindah². sesekali aku melewati rumah bibi petunia, aku melakukan sihir untuk menghilangkan tubuh untuk melihat harry.
aku benar-benar tak tega, harry selalu di perlakukan dengan sangat tidak baik. "maafkan aku harry, aku berjanji akan mengeluarkan mu dari neraka ini"
saat mengetahui harry masuk hogwarts dan disortir ke gryffindor aku sangat senang. "lihat ibu, ayah, kakak, satu lagi yang masuk ke gryffindor"
selama harry ditahun pertama dan keduanya di hogwarts, aku berusaha sekeras mungkin menciptakan mantra² baru agar aku bisa aman untuk keluar walau 100 bahkan 1000 deatheaters menyerang.
aku bahkan mendesain tongkat baru, dengan inti bulu pheonix dan airmata nya yang diberikan Dumbledore, lalu bulu sayap Pegassus, dan mutiara dari tongkat merlin.
sangat cocok untuk bertahan dan menyerang dan dari air mata Phoenix bisa menyembuhkan. namun kekurangannya adalah kurang elastic dan fleksibel juga sedikit berat, tidak cocok untuk sihir dengan berbau dan ramuan.
Dumbledore lalu mengirimi ku undangan ke hogwarts, "sering2 lah main kesini, aku akan merindukan mu!" ucap merlin sedih
aku langsung datang ke hogwarts saat sirius black dinyatakan kabur dari Azkaban, diminta untuk menjaga dari dalam kastil.
"begitulah ceritanya harry" ucap ku setelah panjang lebar flashback. harry menatap ku lalu menghapus air mataku dengan tangannya.
"terima kasih bi, maaf aku membuat mu mengingat ini. tapi sungguh aku penasaran dari mana saja kau baru muncul sekarang"
"maaf harry, tapi sekarang aku sudah bebas kau juga sudah lebih besar dan bisa merapalkan mantra. jadi sepertinya akan aman jika kau mau tinggal bersama ku" harry tersenyum senang
"apakah boleh?" tanya nya memastikan
"tentu, aku sangat tak tahan dengan kelakuan sepupu mu! bibi dan paman itu"
harry memeluk ku "terima kasih bi"
"emn Harry, aku hanya berbeda 15 tahun. kau bisa memanggil ku dengan sebutan kakak"
🐾
fyi: seorang yang bisa menyihir tanpa tongkat adalah penyihir yang kuat.
