manis

1.7K 219 30
                                    

jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, kantuk sudah melanda ku sedari tadi. aku naik ke kamar ku dahulu membersihkan diri dan tidur.

tidur ku cukup pulas karena pagi, siang dan sore jadwal ku cukup padat. kini aku berkerja di kementrian sihir, menjadi auror.

pintu rumah berbunyi tanda seseorang masuk, sontak mata ku terbuka lebar "rumah ini punya mantra tak kalah hebat dengan pengamanan di hogwarts, siapa yang bisa menembus?" aku mengambil tongkat ku berjalan perlahan turun kebawah melihat siapa disana.

aku merasa ada suara, rumah dalam kondisi gelap. saat mendengar suara langsung kulancarkan mantra pengikat.

"akhh" dia terkena mantra. kunyalakan lampu dan melihat siapa yang terkena mantra.

seorang laki-laki dengan baju kumal tersungkur terikat karena mantra ku "sirius?" tanya ku coba mengenali. karena bajunya sama dengan sirius 3 hari yang lalu saat di hogwarts

"iyaa ini aku jess, bisakah dilepas" katanya. aku segera melepaskannya.

"maafkan akuu, kenapa tidak berapparate langsung kedalam rumah?" tanya ku

"tadi sudah ku coba tapi tak bisa, apa aku mengganggu tidurmu"

"tidak kok, ayo duduk disana siri" aku mengarahkan dia ke sofa ruang tamu. "duduklah" dia menggeleng "nanti sofa itu kotor, kau tahu aku tak pernah mandi 12 tahun ini"

"tak apa, duduklah" dia akhirnya duduk disamping ku. "ada yang kau perlukan sir?" tanya ku "emm aku butuh makanan"

aku tersenyum dan bangkit dari duduk "kan sudah ku bilang, tinggal saja bersama ku! baiklah kau pergi kekamar yang kau tempati dulu, dan aku akan memasakkan makanan untuk mu" dia mengucapkan terima kasih lalu pergi kekamarnya dan aku segera memasak.

setelah selesai memasak, aku menata makanan di meja makan tampak sirius dengan baju lamanya muncul. tak ada lagi kumal, dan baju compang-camping.

"makanlah siri" dia makan dengan lahap aku menatapnya dengan sedih. setelah makan aku langsung mengemas semua piring kotor untuk dicuci

"biar aku saja yang menganggkatnya jess" katanya bangkit dan mengambil semua piring ditangan ku lalu membawa ke tempat cuci piring dan mulai mencuci.

"tak apa siri, biar aku yang mencuci" dia fokus ke cucian piring dan menggeleng "tidak, tadikan aku sudah makan dan kau sudah memasak" akhirnya aku mengalah dan dia mencuci piring sampai habis.

aku duduk di sofa menunggunya selesai, dia berjalan dan duduk di hadapan ku.

"terimakasih atas makanannya jess, itu makanan terenak yang pernah ku coba" katanya sambil tersenyum. aku mendekat dan tangan ku mengambil sebuti nasi di kumisnya. "tampaknya kau laki-laki yang jujur"

"aku akan kembali ke gua jess" dia beranjak dari tempat duduknya. "aku menahan tangannya." kenapa?" tanya ku

"aku tak mau merepotkan mu jess" katanya dengan lembut. aku mendekat kearahnya dan memeluknya. "kau tak pernah merepotkan mu, tinggal disini yaa" aku masih memeluknya dan mendongak ke atas dia melihat ku agak menunduk, yaa aku memang lebih pendek dari pada dia.

"baiklah" dia membalas pelukan ku.
1 menit
3 menit
5 menit. kami berpelukan, lalu aku tersadar "apa yang kulakukan" aku menarik diri mundur beberapa langkah melepaskan pelukan dari sirius.

"maaf" aku menunduk malu. dia mendekati ku dan mengusap rambut ku dengan lembut. "jess, apa kau besok bekerja?" tanyanya masih tetap mengelus rambut ku. "kau tahu aku bekerja?" aku melihat wajahnya untuk mendapatkan jawaban.

"tentu saja, apa yang tidak ku ketahui tentang mu" aku menakutkan alis tanda kebingungan. dia berdehem "diumur segini bukankah wajar bila bekerja" aku mengangguk mengiyakan.

"besok aku libur siri, besok hari sabtu dan minggu jadwal ku libur" kata ku "mau berjalan bersama ku?" tanyanya. aku mengambil tangannya yang masih mengelus kepalaku dan menurunkannya dan menggenggam tangannya "kau akan dalam bahaya siri" dia tersenyum jahil dan menggenggam tangan ku dengan erat.

"kau sangat mengkhawatirkan ku hm?" ahh sirius yang suka menggoda kembali. "tentu saja aku mengha—" aku menggigit bibir bawah ku dengan keras "kenapa kata itu muncul"

"heyy" jempol dia mengelus bibir ku. "jangan menggigit bibir mu, itu akan sakit" aku melepaskan gigitan ku. sedetik kemudian dia maju

cupp.

dia mengecup bibir ku dengan cepat, aku melotot. dia terkekeh.

"apa itu ciuman pertama mu jess?" tanyanya. aku menyentuh bibir ku.

"tentu saja bodoh" tawanya meledak, dia langsung melarikan diri. aku mengejarnya, kami berlari di ruang tamu.

saat aku berlari, tak sengaja kaki ku tersandung meja. dan aku terjatuh. aku langsung memegangi kaki ku.

sirius mendekat "kau tak apa?" tanya. aku menggeleng

aku mencoba berdiri sambil meringis "siri tolong ambil kan tongkat ku, seperti nya kaki ku terkilir" aku menunjuk meja makan, disana terdapat tongkat ku. dia berjalan mengambil tongkat ku dan memberikannya pada ku.

aku segera mengucapkan mantra ciptaan ku untuk menyembuhkan kaki terkilir. namun sirius tiba-tiba menggendong ku ala bridal style.

"turunkan aku siri" ucap ku. "oke" dia merenggangkan gendongannya membuatku hampir terjatuh. tentu saja aku langsung mengalungkan tangan ku dilehernya dan memeluknya dengan erat.

dia terkekeh dan berjalan naik masuk ke kamar ku, dia merebah kan ku di kasur "ini seperti suami istri"

dia menatap ku cukup lama, kepalanya mendekat kearah ku seperti ingin mencium. aku memejamkan mata ku.

takkk. jidat ku di sentil. "kau mau dicium lagi hm?" alisnya naik turun menatap ku "jangan menggoda ku lagi simmm" sirius menciumku dengan lembut.

sekarang posisinya aku dibawah dan dia diatas ku. dia melumat bibir ku dengan lembut, sambil menyelipkan beberapa rambut kebelakang telinga ku.

ciuman terhenti saat aku memukul pelan dadanya karena kehabisan nafas. "bibir mu sangat manis jess" dia tersenyum kepada ku.

turun dari atas ku lalu mencium kening ku. "selamat tidur jess, mimpikan aku" dia keluar dari kamar ku dan menutup pintunya

the great princess witch✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang