malam yang indah dengan kelap-kelip diatas langit hogwarts, angin yang bergerak bebas menyapu wajah ku aku berada di menara astronomi.
seusai bercerita dengan harry, pikiran ku mengarah ke kakak tersayang ku— james. mengingat beberapa kenangan yang manis sampai akhirnya ia pergi meninggalkan ku selamanya karena penyihir sialan itu.
"selamat ulang tahun adik ku tersayang, kau harus cepat menyelesaikan semua pembelajaran mu bersama merlin, apa kau tak mau melihat harry? dia sangat menggemaskan jess. jess kau tau voldemord sedang bergerak kehidupan sekarang lebih susah, seandainya aku dan lily tak bisa bertahan jagalah harry bersama mu. aku harap kau hidup aman dan bahagia"
—penuh sayang dari kakak mu yang tampan.
surat terakhir james yang kuterima sebelum dia pergi. "tentu saja kak, aku akan menjaga keponakan ku yang pemberani itu"
"well well angin malam yang penuh kerinduan hmm miss Potter" seorang pria menyadarkan ku dari kenangan.
"ohh lama tak bertemu remus" ucapku
"bagaimana belajar dengan merlin?" tanyanya
"yaa dia sangat baik, dann keren"
"kau bisa merebut posisiku menjadi guru pertahanan ilmu hitam" katanya dengan senyum jahil
"aku tidak tertarik mengajar rem, aku lebih suka bertarung"
"yahh kakak dan adik tidak jauh berbeda yaa, merindukannya jess?"
"jelas sangat merindukannya, hanya surat, cincin hadiah ulang tahun dan harry yang ia tinggalkan" ucapku sambil menghela napas.
"yaa tapi kau bisa melihat harry, dia mirip dengan james dan matanya mirip lily"
"yaa sedikit mengobati rasa rindu" aku tersenyum saat melihat harry pertama kali dirumah bibi petunia, sangat mirip dengan kakak ku.
"emm aku akan keruangan ku rem, selamat malam"
aku turun dari menara astronomi, menyusuri lorong hogwarts yang terbentang luas. aku meminta ruanganku dekat dengan ruangan Dumbledore, agar aku mudah ke asrama manapun dan agar bisa cepat ke kantor Dumbledore dengan waktu singkat.
saat hampir sampai, terdengar suara gelas pecah di ruangan ramuan. "siapa pengajar ramuan yaa" aku mangetuk pintu dan masuk, ku lihat pria berbaju serba hitam sedang memunguti gelas yang pecah menoleh kearah ku
'severus snape? seorang guru potion'
"another potter hm, get out!" ucapnya dengan bentakan. aku menaikan alis ku 'dendamnya dengan kakak ku mungkin masih ada'
"sangat tidak ramah eh, selamat malam" aku tersenyum kepadanya lalu keluar dari ruangannya dan menuju ruangan ku dan segera tidur.
🐾
pagi harinya setelah sarapan aku langsung menemui Dumbledore, mengunci pintu dan menyihir ruangan agar tak dapat di dengar oleh siapapun, sangat rahasia.
"santai saja jess, ruangan ini takkan terdengar" katanya
"tidak, ini sangat rahasia Dumbledore!"
"baiklah"
aku melanjutkan mantra ku kesemua ruangan.
"tadi malam sebelum tidur aku teringat saat aku sedang bersembunyi dari deatheaters bahwa ada peter Pettigrew diantara mereka! jelaskan apa yang terjadi? ku pikir dia mati ditangan sirius!" ucapku tak sabar
lalu Dumbledore menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.
" lalu kenapa kau duduk diam saja?! dia terpenjara 12 tahun lamanya di Azkaban! dan itu bukan tempat yang menyenangkan" tentu aku marah sekali melihat ketidakadilan disini.
"aku tidak bisa apa² jess, buktinya mengarah langsung ke sirius" Dumbledore kelihatan pasrah
"lalu apa tugas ku disini? menjaga kastil dari apa? sirius tak mungkin membunuh harry!"
"kita tidak pernah tau apa perintah kementrian untuk para dementor"
"kau bisa mengamankan kastil dari dementor" siapa yang tak kenal albus Dumbledore? penyihir hebat yang mengalahkan penyihir grindelwald.
"aku membutuhkan bantuanmu jess! keberadaan harry semakin lama semakin berbahaya" ucapnya pasrah
aku menarik nafas panjang dang menghembuskannya dengan cepat "baiklah, tapi ketika aku bertemu sirius. aku takkan membawanya kemana² dan kupastikan ketidakadilan ini akan berakhir impas!" aku melangkah keluar dari ruangan Dumbledore.
KAMU SEDANG MEMBACA
the great princess witch✔
Fiksi Penggemarcr cover: pinters! [Sirius black X Jessica Potter] ⚠dunia sihir dan karakter by j.k Rowling! ⚠alur cerita sesuai karangan ku!