Part 27

1.2K 45 12
                                    


Wanita hamil itu termenung, memikirkan apa yang telah terjadi pada adik iparnya. Tidak mungkin Dinda menghilang tanpa sebab. Apa yang terjadi, benaknya selalu menerka nerka ada apa ini sebenarnya. Haruskah ia bercerita tentang kejadian dua bulan silam? Haruskah ia memberi tahu. Ya Tuhan dia bingung, apa yang harus dia lakukan sekarang. Berdiam diri di kamar atau ikut mencari adiknya itu.

" Kemana kamu Din " Lirihnya menatap panjang kedepan seolah sedang menerawang kemana adiknya itu pergi.

" Aku ga tau kemana Dinda pergi Tha " Frustasi Andre ia mencari kesana kemari tetap saja nihil





" Aku mencintainyaa " Lirih Andre

Ambruk sudah pertahan Andre, ia menangis di depan wanita yang sempat ia cintai. Dulu kehilangan Agatha tak sesakit inj rasanya. Wanita itu benar benar mengisi seluruh hati dan jiwa Andre

" Aku yakin Ndre ada sesuatu yang terjadi " Agatha sama halnya seperti Andre. Namun ka bersyukur lelaki itu telah melupakan rasanya cintanya ke Agatha.

" Apa dia tidak bercerita sedikit pun pada mu? " Andre menatap Agatha

Agatha menggelengkan kepalanya

" Cari lah dia Ndre bawa kembali, aku percayakan Dinda padamu " Agatha melangkah keluar dari cafe, ia tak mau nanti ada kesalah pahaman yang terjadi. Ia takut Rizky salah paham nantinya.

Agatha kembali di sadarkan, pertemuannya dengan Andre tadi siang semakin membuatnya lemah. Ia tak bisa apa apa Rizky melarangnya ikut serta mencari Dinda.

" Sayang " suara Rizky memenuhi ruangan yang sempat sunyi tadi
" Bagaimana " Agatha menghampiri suaminya yang baru saja pulang.

" Entah apa yang terjadi pada gadis itu, dia meninggalkan surat ini. Syifa menemukannya tadi di tumbukkan foto " Menanggalkan jasnya dan berjalan ke kamar mandi, Rasanya sudah gerah seharian harus berdebat dengan keadaan

" apa apa an ini " Agatha semakin di buat bingung dengan adik iparnya itu

" Mama sudah tau mas? " Baru saja hendak masuk kekamar mandi suara Agatha menghentikan langkah rizky

" Sudah, mama sama syok nya sama kamu "

" Seharusnya kamu cerita kek kakak Din " lirihnya

Setelah menyiapkan pakaian untuk rizky Agatha turun kebawah, ia harus menyiapkan makan malam

Rizky pasti sangat lelah

Hanya tinggal 5 langkah lagi menuju dapur tercinta, Agatha melihat Syifa sudah membereskan semuanya. Sangat cepat

Makanan sudah tersaji

" Ya ampun Syif seharusnya kamu istirahat dulu " Syifa terkejut

" Eh kamu Tha, gpp aku tau kamu pasti juga sama lelahnya " Syifa melirik Agatha sebentar lalu melanjutkan membuat puding untuk makanan penutup nantinya

" Lelah dari mana, seharian aku cuman dirumah "

" Ya kan kamu lagi hamil, walaupun ga ngapa-ngapain tetep aja capek kan, aku pernah baca di artikel soalnya "

" Mending mandi dulu sana Syif, biar aku lanjutin " Syifa hanya mengangguk lalu meninggalkan area dapur

Sepeninggalan Syifa Agatha melanjutkan yang tadi Syifa kerjakan, Agatha mulai mengaduk air didihan puding. Saat ingin mengambil coklat untuk toping pudingnya tal sengaja Agatha menyenggol gelas yang digunakan tadi untuk mengukur takaran air

" Prankkkkk " kaki Agatha tertimpa gelas itu

Rizky tersentak, baru saja ingin memeriksa beberapa pekerjaannya. Ia mendengar suara pecahan

Bergegas lari menuju arah bunyi
" Agatha " Teriaknya melihat Agatha tersungkur dengan darah di kaki

" Aku gpp mas, cuman luka dikit " Agatha tau Rizky pasti sangat mengkhawatirkannya

" gpp gimana " Rizky langsung mengendong Agatha menaruhnya di sofa dan mengambil p3k membersihkan dan membalut luka yang tampak sedikit dalam itu.

Bagaimana bisa Syifa tidak membantu Agatha

Amarah menguasai dirinya

" Syifa " Teriak Rizky berang

" Mas aku gpp " Rizky tetap saja memanggil nama Syifa dengan intonasi keras

" Iya mas " Tergesa-gesa menghampiri suami yang memanggilnyaa, bahkan anduk masih melilit di rambut cantiknya

" Kamu gimana sih, kamu tau Agatha sedang hamil besar malah di biarkan masak sendiri " Syifa ingin menjawab, Rizky seakan tak memberi pembelaan Untuk wanita itu

" Mas Syifa ga salah " Diam kamu bentak rizky

" Ohh jangan jangan selama ini kamu berniat menyakiti Agatha dan anak kami " Tuduh Rizky, Akhir akhir ini emosinya sedang di uji. Adiknya pergi entah kemana

" deg " jantung syifa seakan di tanjap duri beribu duri

" Jangan menangis sekarang ku mohon " bathin Syifa

" Seharusnyaa kita tidak menikah dulu " lagi dan lagi Syifa tak sempat membela dirinya. Ucapan dan teriakan Rizky seakan mematikan jiwanya, menghancurkan hatinya, mengunci mulutnya

" Maaf mas " lalu bergegas meninggalkan ruangan itu

Ada penyesalan di hati Rizky saat ucapannya sulit sekali di kontrol, emosinya sedang membara

" Maaf " liriknya melihat Syifa
kepergian Syifa, ia tau wanitanya pasti menangis

" Syifa " Lirih Agatha melihat Syifa pergi, tak sempat membela luka kakinya terasa begitu perih.

" Kamu harus kuat Syifa, ini semua juga karna ulah mu" lirihnya saat menutup pintu kamar

Andai saja menyelesaikan semuanya terlebih dahulu pasti Rizky tak kan marah padanya

" Maafkan mama ya nak, karna mama kamu dengar bentakan papa tadi. Papa ga marah sama kamu jadi kamu jangan sedih yaa disini " mengelus perut datarnya Syifa berucap seakan ia bisa mengerti. Tak ada yang tau soal kehamilan ini

Syifa masih merahasiakannya.






--

Tak ada yang bisa menghentikan waktu semua tetap berjalan, hari tetap berganti waktu tetap berputar, ini lah akhirnya dari penantian yang amat di nanti. Agatha akan menghitung hari untuk persalinannya

Bayi nya akan menjadi nyata, ia akan di panggil seorang ibu nantinya.

Namun berbeda dengan wanita yang sedang mengamati rinai hujan di sore hari. Tampak hampa pandangannya menerang sangat jauh hidupnya seakan berantakan bahkan bahagia kerap jarang menyapa

" Kamu yang sabar ya sayang, nanti mama bakal ngasih tau papa kalau kamu sudah hadir untuk saat ini mama belum bisa keluarga kita masih berantakan, aunty mu pergi entah kemana jadi wajar saat ini papa mu sering emosi sayang " Syifa menatap keluar jendela.

Akhir- Akhir ini emosinya sering kali di uji, sering kali berfikir takdir sangat buruk untuknya. Tak ada lagi cinta kasih sayang maupun perhatian dari sang suami. Ia mengerti ada banyak beban yang saat ini suaminya tanggung tapi mengapa harus ia yang menjadi pelampiasan? Apa karna Agatha sedang mengandung anaknya?

" Kadang hidup ga adil, sekalinya bahagia bahagia banget tapi kao udah sekalinya sedih sedihnya kebangetan "










Yey up lagi🐨😙

Segores Luka Dalam CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang