Hari ini Rizky kembali setelah dua hari hanya mengabari Agatha lewat ponsel genggamnya
" Hubby " panggil Rizky
Panggilan bentuk apa itu Agatha baru mendengarnya
" Kamu manggil siapa mas? " Tanya Agatha binggung
" Itu nama panggilan kamu " ucap Rizky
" Ih kok jelek sih " ucap Agatha sejak kapan ia manja begini mungkin bawaan bayi yang rindu sang papa
" Kok bibirnya manyun gitu mau mas cium " Rizky mendekatkan wajahnya
" Ih kamu bau " ucap Agatha menjauhkan Rizky darinya
" Masa iya " tanya Rizky mengendus endus badannya
" Ya iyalah mas, kan kamu habis dari kantor " ucap Agatha kesal sejak kapan suaminya menjadi bodoh begini
" Yaudah aku mandi dulu setelah ini kamu ga bisa lari lagi " Rizky mengedipkan matanya dan berlalu kekamar mandi
Perlu ia akui ia merindukan Agatha dua hari kemarin tak bertemu membuatnya merindukan sosok yang akan menjadi ibu dari anaknya yang akan lahir nantinya
" Hei kenapa melamun " Rizky baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya melamun
Apa yang ia pikirkan
" Aku hanya takut " lirihnya yang di dengar Rizky
Rizky mendekat
" Apa yang kamu takutkan hubby? " Tanya Rizky dengan nama panggilan barunya
" Apa nanti jika aku melahirkan kamu ada di sampingku mas mendampingiku saat persalinan? " Tanya Agatha menerawang jauh
Pikiran mu terlalu jauh Tha
" Tentu aku ingin melihat bayi mungil ini dan memeluknya " Rizky mengelus perut Agatha lagi
" Benarkah mas, kamu berjanji kan " Agatha menunjukkan jari kelingkingnya sebagai janji
" Iya janji " Rizky menautkan jarinya
" Jangan terlalu banyak yang dipikirkan, percayalah aku akan adil terhadap kalian berdua " Rizky tau apa yang Agatha cemaskan
" Terimakasih " Agatha memeluk Rizky sosok yang ia rindui setiap malam
" Aku mencintaimu " ucap Rizky membalas pelukan Agatha
Ia baru menyadari rasanya ini dua hari tak bertemu dengan Agatha ia mulai sadar Agatha berhasil menduduki posisi yang Syifa miliki di hatinya
Salahkah mencintai 2 wanita dalam satu hati?
" Aku lebih mencintaimu mas "Ting tong
Mengganggu suasana
" Kak Dinda pulang " teriak Dinda melihat rumah sepi tak seperti biasanya Agatha yang akan menyambutnya pulang
Dinda lupa jika tadi ia melihat mobil sang kakak
" Berisik " ucap Rizky menghampiri sang adik
" Tumben pulang cepat " tanya Agatha
" Karna ga banyak kerjaan kak jadi bisa pulang cepet " ucap Dinda
" Lah emangnya kamu biasa pulang jam berapa ? " Tanya Rizky
" 10 " jawab dinda santai dan berjalan menuju kamar
" Naik motor? " Rizky melirik kendaraan yang di gunakan Dinda
" Iya dong masa iya naik odong odong " Dinda berbalik menatap sang kakak malas
" Besok bawa mobil " ucap Rizky
" Malas kak, kakak tau kan Jakarta macet "
" Besok kak yang antar jemput kamu " ucap Rizky lagi
" Ihh kakak kira aku masih anak SD antar jemput, lagian kak selama ini aku pakai motor aman aman aja " Dinda jengah dengan pikiran sang kakak yang selalu saja membuatnya kesal
" Sudah sudah kamu mandi dulu nanti nyusul ke meja makan kita makan bersama " ucap Agatha menengahi perdebatan Antara kakak adik itu
" Dasar keras kepala " Rizky tak tau harus bagaimana lagi adiknya itu selalu saja membuatnya khawatir
Dinda tak menghiraukan ucapan Rizky dan berlalu kekamarnya
" Sudah berapa bulan kak " Dinda melirik perut agatha
" Udah mau 7 bulan " Agatha tersenyum membayangkan bayi mungil itu akan mencul
" Sebenarnya Dinda ga laper tapi karena masakan kak Agatha selalu enak jadi mau makan " ucap Dinda
" Kalau gini terus kak Agatha harus tanggung jawab kalo aku gendut " Agatha terkekeh mendengar ucapan Dinda yang selalu membuatnya tertawa
" Kamu liat tu pipi udah kayak bakpao " Rizky ikut nimbrung
" Dasar ikan kelelep air nyambung aja "
" Udah makan dulu " lagi lagi Agatha menengahi saat Rizky ingin membalas ucapan sang adik" Besok kak ga mau tau kamu harus mau bawa mobil atau di antar "ucap Rizky saat mereka sedang nonton tv bersama
" Kak jangan gitu dong, aku lebih suka naik motor " rengek Dinda
" Nurut sama kakak pokoknya, atau pindah kerja di kantor kakak " perintah Rizky
" Iss pokoknya Dinda tetap mau naik motor, lagian selama ini aman aman aja, kak Iky uang terlalu khawatir " Dinda menatap sang kak kesal
" Iya sekarang kalau besok siapa yang jamin apalagi kamu pulang malam " Rizky tak habis pikir adiknya ini keras kepala, ngidam apa mama dulu waktu hamil Dinda benaknya
" Aku bakal naik mobil pas uang aku udah cukup beli mobil sendiri "
" Kenapa gitu? Mobil kamu kan ada dirumah mama"
" Itu di beliin aku mau beli sendiri, ya kali udah kerja masih Makai harta orang tua " ketus Dinda sebenarnya itu hanya alasannya saja
" Terserah kamu, capek nasehatin kepala batu "
" Idih kek kak Iky engga aja " balas Dinda
Agatha datang dengan beberapa cemilan hanya menggelengkan kepalanya melihat Kakak beradik itu.
🍂🍂🍂🍂
Kamar yang sepi dan sunyi seakan menandakan tak berpenghuni, Syifa duduk di atas ranjang dengan piyama bermotif bunga menatap keluar jendela, langit malam ini tanpa indah di sertai dengan bintang dan bulan malam ini
Apakah ia mengejekku
" Malam ini awal dari semua pengorbananku mas, dan juga agatha " Syifa berbicara menatap bintang yang sedang berserakan di langit gelap itu
Tak ada kabar dari Rizky, mungkin ia sedang sibuk dengan Agatha, bukankah ia sendiri yang meminta Rizky lebih mementingkan Agatha karna Agatha sedang hamil lalu mengapa rasanya semenyakitkan ini
" Ternyata semua ini menyakitkan ya Tha " lirih Syifa
" Berbagi tak semudah itu, bagaimana pun mas Rizky berjuang keras untuk tetap adil tetap saja ada pihak yang tersakiti " lagi lagi Syifa berbicara pada dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Segores Luka Dalam Cinta
General FictionMenjadi pengantin pengganti bukanlah suatu yang mudah, sangat rumit! Menjadi pengantin pengganti yang tak pernah di hargai, apa salah ku disini? Aku juga terpaksa sama seperti mu mas, Lalu kenapa saat dia kembali engkau memaduku setelah kau ambi...