Sama sekali tak ada yang memuaskan hasil pencariian Dinda, semua keluarga bingung kemana gadis itu menghilang Semua tampak pilu. Banyak jiwa yang kacau karnanya, gelisah, tak damai, berantakan itulah kondisi keluarga Dharma. Bahkan pak Wahyu Dharma saja sudah tampak hilang arah, anak gadisnya hilang seperti di telan bumi.
semua terjadi seakan tiba-tiba" Kemana kamu sayang " hanya itu yang bisa wulan lakukan sambil menatap foto si bungsu
" Mama, mama ga bisa gini terus mama harus bangkit ma " Airin tak tahan melihat sang mama layaknya mayat hidup. Ada namun mati
" Kemana adik mu hmm " pertanyaan yang sama lagi yang terlontarkan
" Ma percaya deh sama Airin Dinda bakal baik baik aja dimana ia berada papa mas Dion sama Rizky pasti bakal nemuin Dinda kok ma, jadi mama jangan gini terus " pelukan yang Airin berikan seakan menyalurkan semangat untuk tidak bersedih berkepanjangan.
Dia hanya pergi sementara
Airin keluar dari kamar sang mama setelah selesai membujuk sang mama untuk makan
" Bagaimana keadaan mama Rin " tanya sang papa saat melihat putri sulungnya keluar dari kamarnya
" Sudah mulai membaik kok pa tenang aja pa Airin bakal buat mama kembali seperti dulu lagi "
" Papa percayakan ke kamu "
" Bagaimana pa, ada kemajuan? "
" Papa baru saja tau kemana tujuan adik mu itu pergi, Ke Hongkong dan sore ini papa bakal ngecek semua penerbangan ke Hongkong " Jelas Wahyu pada anaknya.
" Semoga cepat ketemu ya pa, Airin ga tega liat mama gini terus "
" Airin ngantar anak-anak sekolah dulu pa " kepergian Airin dapat anggukan dari sang papa.
__
Sama halnya seperti keluarga Dharma, keluarga Dioandra juga sama panik atas kabar kehilangan Dinda yang sudah seminggu ini. Ikut serta dalam membantu menemukan putri bungsu dari Wahyu Dharma.
Bahkan mereka serentak akan mengechek Penerbangan ke Hongkong atas nama Dinda.
" Ma, papa pergi dulu sama Andra mau ke bandara " pamit Dio kepada sang istri
" Hati hati pa ,semoga cepat ketemu "
Setelah kepergian sang suami Puspita melakukan aksinya menjadi seorang stalker, ia harus dapat informasi Dinda dari akun medianya siapa tau saja disitu ada sebuah petunjuk.
__
Adrian langsung saja meluncur ke negara tercinta saat mendapatkan kabar yang seharusnya seminggu lalu ia ketahui, gadis itu gadis yang selalu menghantui benaknya pergi entah kemana. Ia marah kecewa serta frustasi
" Aghkk " geramnya " kemana gadis bodoh itu pergi "
" Keluarga Dharma sudah menemukan negara tujuan gadis itu pergi bos " salah satu pengawal angkat bicara
" kemana " diliriknya kedua pengawal itu dengan tatap seakan akan ingin menerkam
" Hongkong "
" Siapkan penerbangan hari ini, Kita ke Hongkong sekarang juga " perintah Adrian yang langsung saja di laksanakan oleh dua pria berotot tadi.
" Jangan harap kamu bisa pergi Din " Adrian mengepal tangannya
" Tak akan ku biarkan kau lolos kali ini " lanjutnya
Adrian menyadari ia mulai menyukai gadis itu, Entah pesona apa yang gadis itu gunakkan dengan begitu mudahnya menarik hatinya dan melupakan cinta pertamanya yang jelas jelas menjadi salah satu tujuannya menghancurkan Keluarga itu.
Tapi mengapa seakan takdir mempermainkannya, bagaimana bisa ia mencintai gadis yang jelas jelas ingin ia hancurkan sehancur hancurnya.
Dan kini ia yang seakan mengejar gadis itu.
__
Hati kembali merasa penyesalan, kenapa semua mengutuk dirinya. Tak lagi ada rasa bahagia, semua hilang lenyap. Seakan dialah yang membawa kesialan ini. Bertahan sakit pergi pun tak sanggup.
" Hai sayang mama, kamu baik baik disini yah.sehat terus dan terus menjadi semangat untuk mama " Syifa mengelus perutnya, tadi pagi ai sempat melihat Rizky mengecup kening Agatha tidak dengannya entah Rizky menyadari atau tidak kehadirannya saat itu.
" Benalu kah kita di keluarga ini " tak sadar Syifa kembali meneteskan air matanya, entah sudah keberapa kalinya ia menangis. Hatinya terasa sesak, hancur, berantakan.
Syifa meninggalkan halaman belakang rumah menuju kamar sebelum ada yang melihatnya menangis, ia tak ingin tampak lemah dimata siapa pun itu. Tekat nya sudah bulat air matanya hanya dia dan Tuhan yang tau. Dan sekarang waktu nya melihatkan kedunia bahwa dia baik baik saja semua harus berjalan seakan ia bahagia. Walau nyatanyaam setiap harinya ada beberapa tetesan air mata yang ia sembunyikan.
Berjalan dengan keadaan yang ia perlihatkan seakan akan semuanya baik baik saja.
" Hai Syif dari mana aja tadi Rizky udab berangkat " Agatha bersuara tak sengaja melihat Syifa berjalan ke arah kamarnya.
" Oh, itu aku siap jogging " Bohong nya
" Yaudah yuk sarapan dulu, kamu kan belum sarapan " ajak Agatha
" Entaran aja deh Tha aku mau kekamar dulu " tolak Syifa, nafsu makannya sedang tidak baik untuk sekarang. Ia takut nanti tiba tiba saja muntah dan itu akan mengundang kecurigaan Agatha.
" Ya sudah, nanti kamu sarapan ya. Aku mau yoga dulu " Agatha berlalu dengan seny manisnya
Syifa kembali melanjutkan jalannya menuju kamarnya
Shit!!
Tak sengaja kaki Syifa tersandung meja rias, rasanya sakit. Namun siapa yang peduli bahkan Syifa sendiri mengabaikan rasa sakitnya, ia seperti tak merasakan apa apa. Memeriksa kakinya saja tidak. Sebegitu beratkah beban yang di tanggung nya saat ini?
Telepon genggam Syifa berbunyi, melihat dari layar nama yang tertera adalah Sahabatnya Indah menelponnya, saat yang tepat ia juga butuh teman cerita." Hallo, kurang lama angkat telponnya say " suara sebrang sana
" Biasalah, abis dari toilet"
" Heleh, eh iya lu apa kabar Syif? "
" Baik-baik aja, bahkan lebih baik " bohong Syifa
" Eh gua denger - denger Dinda ngilang ya? "
" Iya udah hampir dua minggu belum ada kabarnya "" Gua bantu nyari disini deh, siapa tau Dinda ke negera ini lagi "
" Thank ya Ndah "
" Lu yakin baik baik aja Syif, masih anggep gua sahabat lu kan? "
" Yaiyala lu kan sahabat forever "
" Yaudah ceritakan sekarang
kegundahan hati lo, gua tau lu lagi ga baik-baik aja" mengalirlah cerita yang awalnya ia tutup rapat- rapat, namun siapa yang mampu menahannya sendirian tanpa berbagi keluh kesah?.Setelah berbagi cerita yang membuat nya tertekan, kini terasa sedikit lebih lega saat ia berbagi dan meminta solusi kepada sehabatnya yang satu itu.
" makasih selalu ada Ndah " batin Syifa menatap layar phonselnya yang baru saja berakhir dari sambungan telepon antara ia dan sahabat dekatnya itu.
#Hiii aku balik lagi, sedikit kecewa sii karna aku mAgeran tingkat dewa, kecewa banget deh sama diri aku sendiri. Btw tetep support ya gaes. MAKASIIIIIH.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segores Luka Dalam Cinta
General FictionMenjadi pengantin pengganti bukanlah suatu yang mudah, sangat rumit! Menjadi pengantin pengganti yang tak pernah di hargai, apa salah ku disini? Aku juga terpaksa sama seperti mu mas, Lalu kenapa saat dia kembali engkau memaduku setelah kau ambi...