13

120 10 1
                                    

Sudah tiga hari sejak kejadian viral Daffa,Belva terus meledekinya. Entah sudah keberapa kali Belva membuatnya kesal dan merasa gemas dengan tingkah konyol Belva.

"Sumpah kalo gue ga ada hati,Lo udah gue bakar hidup hidup." ancam Daffa kesal

Belva yang sedang menatap ponselnya hanya tertawa ngakak. Belva tidak bisa melupakan wajah bodoh Daffa saat dituduh mesum oleh beberapa perempuan di sekolahnya.

"Tau ah,kesel gue sama Lo!" bangkit dari duduknya meninggalkan Belva yang masih terus tertawa.

Brak!

Belva menahan tahannya ketika pintu kamarnya ditutup dengan keras oleh Reyhan.

"Dasar cewek,baperan banget!" gerutu Belva

Belva memasukan ponselnya ke dalam saku celana pendeknya dan ikut keluar dari kamar miliknya.

Belva menuruni tangga dan berdecih,ia melihat Daffa yang sedang duduk bersama dengan ibunya menikmati kue buatan ibunya.

"Lupa sama anaknya ya sampe anak tetangga yang dikasih makan." sindir Belva ikut menimbrung duduk disebelah Daffa yang sudah memakan kue ke tiga nya.

"Biasanya juga tanpa ditawarin kamu udah langsung nyomot makan." timpal Fani,mamah Belva.

"Ya kan buat basa basi loh mah." ucap Belva membela diri.

Daffa tidak memperdulikan Belva yang berada disampingnya,yang ia tau sekarang harus menikmati kue buatan mamah Belva.

"Dafff jangan Lo habisin ih! Itu kue ke lima yang Lo makan!" ujar Belva kesal.

Daffa tetap memakan kuenya tanpa peduli rengekan Belva.

"Ini jatah gue!" Belva mengambil piring yang masih tersisa dua buah kue.

"Enak aja,ini nyokap Lo yang ngasih buat gue!" rebut Daffa

"Lo udah makan lima daff,rakus banget si Lo!" Protes Belva

Fani yang melihat itu hanya menggeleng kan kepalanya. "Adek ambil lagi di dapur sana,itu buat Daffa." ucap Fani membuat Belva mengecurutkan bibirnya.

"Tuh dengerin kata Tante Fani,ini punya gue!" ucap Daffa mengambil piring dari tangan Belva.

Belva memasang wajah kesal.

"Gausah manyun gitu dek,ambil lagi sana. Mamah bikin banyak,jangan kaya orang susah." kata Fani membuat anak bungsunya berjalan ke arah dapur dengan kaki yang dihentak hentakan.

"Habisin aja daff,Belva emang suka gitu." Daffa mengangguk dan menikmati kue itu.

Bagi Fani,Daffa sudah seperti anaknya sendiri. Sikap bertanggung jawab Daffa yang membuat Fani percaya jika Daffa dapat menjaga Belva dengan baik.

-FZ-

"Ndut,Lo bosen nggak?" tanya Daffa pada Belva.

Belva hanya menoleh ke arah Daffa.

"Gue bosen Ndut,keluar yuk." ajak Daffa

"Mager." jawab Belva.

Daffa mendengus,kata yang membuat Daffa sebal.

"Gue traktir deh,Lo suka burger double daging kan?" bujuk Daffa.

Lagi lagi Belva hanya menggeleng kan kepalanya. Daffa berdecih sebal,ini pasti karena Drakor yang sedang Belva tonton.

Andai saja ia berani membuat Drakor Drakor itu menghilang,ia akan lakukan. Sayangnya,ia tidak berani melakukan itu jika tetap ingin selamat dari amukan Belva.

"Ambilin gue roti kering di toples dong daff." ucap Belva

Dengan rasa malas,Daffa mengambjl toples berisi roti kering dan ia berikan pada Belva.

"Yang ikhlas dong." kekeh Belva

Daffa berdecih," sepuas Lo deh Ndut!"

Belva membuka toples berisi kue kering itu dan memakannya dengan tertawa kecil melihat muka Daffa yang sudah ditekuk.

Entah perasaan apa yang ada dalam diri Belva,ia merasa nyaman dengan keberadaan Daffa. Atau mungkin karena mereka sudah bersama sejak kecil?

















Next???

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang