Friendzone

17

"Aaah....ssshh..."

"Pelan pelan dong Ndut!"

"Ssshhh..."

"Ndut jangan kasar kasar..."

"Brisik banget si Lo! Gausah teriak teriak ntar ada yang denger!" seru Belva.

"Oooh jadi Lo takut ketauan? Yaudah besok kalo kita gitu gausah teriak teriak ya." Kekeh Daffa

Belva semakin mempercepat kerokannya di punggung Daffa hingga Daffa merintih kesakitan.

"Sakit Ndut!"

"Brisik!"

"Tapi sakit banget,dendam apa Lo sampe nyiksa gue?"

Belva berdecak. "Ck, makannya kalo dibilangin tuh nurut kek. Sok sokan berenang pas hujan akhirnya sakit kan Lo!" omelnya.

"Ya kan gue mana tau kalo bakalan sakit."

"Alesan doang Lo,lain kali gue ogah ngerokin Lo kaya gini!"

Daffa memajukan bibirnya sebal.

"Udah tuh! Pake baju sana,tidur gausah banyak gerak." ujar Belva meletakan balsem dan juga koin yang ia gunakan tadi untuk mengerok tubuh Daffa di atas meja.

Daffa menurut,ia memakai kaosnya dan kembali tiduran diatas kasurnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Kenapa ga Mamih aja si yang ngerokin Lo?" tanya Belva.

"Gak mau lah gue,masa cowok kaya gue tumbang cuma karena main hujan." jawab daffa

"Dih gue bilangin Mamih nih ya." ancam Belva berniat bercanda.

Daffa memasang puppy eyes membuat Belva bergidik ngeri. "Najis gue kalo Lo sampe sok imut gitu."

"Yaudah makannya gausah bilang Mamih."

"Iya."

"Ndut..."

"Iya."

"Serius."

Belva menghela nafasnya. "Iya."

Daffa tertawa kecil. 

-FZ-

Belva merebahkan dirinya diatas sofa dengan mengangkat kakinya di atas meja.

Tak

"Sshh...Sakit.. Siap-"

"Eh Abang." Nyengir Belva.

"Turunin kaki Lo!"

Belva berdecak.

"Turunin! Mana ada cewek duduk kaya begitu." ucap bentang.

"Iya bang iya." Jawab Belva langsung menurunkan kakinya dari atas meja.

"Gitu baru cewe,duduk tuh yang anggun." Belva memutar kedua bola matanya malas.

"Btw,dari mana Lo?" tanya bentang

"Rumah Daffa." jawabnya.

Bentang mengerutkan dahinya. "Perasaan baru kemarin tuh bocah main sini."

"Sakit bang,dia minta dikerok." ucap Belva