"LAMA BANGET SI LO BEL!!" teriak Kania membuat beberapa siswa yang berada dikelas menoleh ke arah mereka.
Belva harus menutup telinganya kali ini. Ya karena Belva bangun kesiangan dan membuatnya hampir terlambat.
"Gue kesiangan." jawab Belva meletakan tas nya diatas meja dan mengeluarkan tugas fisika yang akan dicontek oleh Kania.
"Gue bilang juga apa,harus nya Lo langsung kirim. Lo tau kan si botak tuh ngasih tugas ga ngira ngira." Cloteh Kania membuat Belva memutar kedua bola matanya malas.
Karena tugas dari guru fisikanya membuat Belva harus begadang semalaman. Bagaimana tidak? Guru yang dipanggil pak botak oleh mereka memberikan tugas dari LKS dan buku paket yang sangat banyak.
"Kerjain gausah banyak omel." Kania berdecak sebal dan menulis salinan tugasnya dengan cepat.
Jika tidak ia dapat terkena hukuman karena pelajaran fisika ada dijam pertama.
Belva melihat jam tangannya,masih ada tersisa beberapa menit lagi sampai bel masuk berbunyi,ia berniat akan pergi ke toilet.
"Lo mau kemana?" tanya Kania melihat Belva yang singgah dari duduknya.
"Toilet bentar." jawabnya
"Gue temenin gak?"
"Ck,gausah. Gue bukan bocah lagian lu nyalin aja tugasnya."
"Hehe tau aja,yaudah sono daripada merembes haha." kekeh Kania.
"Kagak lucu tawa lagi." kata Belva yang berlalu pergi keluar kelas berjalan ke arah toilet.
Saat berjalan melewati koridor,Belva tak sengaja menabrak seseorang.
Bruk.
"Duh maaf maaf gu-" Belva menghentikan ucapannya ketika menatap laki laki yang ditabraknya.
"Alex?" ucap lenta membuat laki laki itu tersenyum.
"Mau kemana bel? Buru buru amat jalannya." Tanya Alex
Belva hanya tersenyum.
"Ditanya malah senyum." ujar Alex
"Emang kenapa? Ga boleh?" tanya Belva.
"Engga." jawab Alex.
Belva mengerut kan dahinya.
Tiba tiba saja wajah Alex mendekat ke arah Belva dan mulai membisikan sesuatu yang membuat pipi Belva merah merona.
"Senyum Lo manis,bikin gue suka sama senyum Lo." bisik Alex dengan senyum kecilnya.
Belva melirik ke arah Alex dengan menahan senyumnya. Sedangkan Alex menjauhkan lagi wajah nya.
"Em,gue duluan ya Lex?" ucap Belva mencoba mencairkan suasana yang membuatnya canggung karena bisikan Alex.
Alex mengangguk. "Belajar yang bener biar jadi ibu buat calon anak anak kita nanti." ucap Alex sambil mengusap kepala Belva membuat siswa sisiwi yang melihat adegan itu mulai merekam bahkan ada yang meneriakinya.
"Cieee cieee.."
"Gue mau kali kaya Belva gila."
"Halah pake pelet kali,sampe cowo cowo banyak yang suka!"
"Patah hati gue."
"Duh romantis banget ya,iri gue."
"Pengin jadi kak Belva dong biar diusap sama kak Alex."
Bisik bisikan siswa sisiwi yang dapat Belva dengar membuat pipi Belva semakin memerah.
"Ih kak malu tau!" Pekik Belva justru membuat Alex terkekeh.
"Yaudah sana,hati hati." Belva mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Alex yang masih berdiri.
Alex hanya tersenyum kecil, ada perasaan aneh didalam dirinya sendiri.
-FZ-
"Lo udah tau tentang berita ter hot sekolah kita?" tanya Kevin pada Bobby dan juga Daffa yang sedang Mabar game online.
Daffa menoleh sekilas dan kembali menatap ponselnya.
"Bob fokus anjir itu musuh dibelakang gue bantuin!" seru Daffa pada Bobby.
"Granat lempar tolol musuh ada dibelakang Lo!" sahut Bobby
"Yah yah bantuin gue bantuin."
"Medcit gue habis,Lo mati aja."
"Sialan ya anjir bantuin gue Bob,musuh didepan itu anjir lindungin gue!"
Kevin berdecak kesal,omongannya diabaikan oleh kedua temannya ini.
"Lo berdua budeg?" seru Kevin.
"Bentar kep, tanggung bentar lagi winner." ucap Bobby
Daffa ikut mengangguk. "Iya nih,ganggu aja Lo. Sana sana!" usir Daffa membuat Kevin kesal.
"Oh yaudah,padahal gue bawa berita hot sekolah tentang Belva." kata Kevin meninggal kan Daffa dan Bobby yang sedang bermain ke bangku miliknya.
Daffa yang mendengar langsung me log out gamenya dan menaruhnya disaku membuat Bobby membulat kan matanya tidak terima.
"Dap belum selesai anjing! Main pergi aja Lo ini gue dikepung musuh sialan." Omel Bobby pada Daffa.
"Sorry Bob. Berita hot lebih penting dari pada chiken winner." Jawab daffa meninggalkan Bobby dan mendekat ke arah Kevin.
"Berita apaan?" tanya Daffa.
Kevin hanya menoleh,berpura pura acuh pada Daffa.
"Kev,serius njir. Berita apaan?"
Kevin meletakan ponselnya yang sudah menampilkan sebuah Vidio dimana Belva diusap kepalanya oleh kakak kelasnya sendiri.
Daffa mengambil ponsel milik Kevin dan menonton Vidio itu. Deru nafas Daffa berubah menjadi deruan nafas emosi.
Entah karena melihat Vidio itu atau tidak terima jika Belva disentuh oleh orang lain. Yang jelas Daffa tidak suka.
"Kapan?"
"Apanya?" tanya Kevin sambil mengambil ponsel dari tangan Daffa
"Vidionya anjing!"
Kevin terkekeh. "Cemburu Lo?" tanya Kevin.
Daffa membuang wajahnya. "Mana ada gue cemburu sama cewek kaya dia."
"Halah gengsi Lo! Lagian Belva cantik,pinter,baik, perhatian,sahabat Lo kan? Jangan nyesel kalo tiba tiba Belva udah dipepet cowok lain." Kata Kevin membuat Daffa terdiam,memikirkan ucapan Kevin yang ada benarnya.
Namun apa iya? Daffa menyukai Belva yang statusnya adalah sahabatnya sendiri?
Mustahil. Tidak akan ada sebuah hubungan didalam persahabatan. Ini pasti bukan perasaan karena cinta.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Belva Candita Hameldan,anak kedua dari keluarga Hameldan,Arya Putra Hameldan dan Fani Oktavia Hameldan.Memiliki satu Abang laki laki,dia adalah Bentang Pratama Hamelda. Belva juga mempunyai seorang sahabat,dia laki laki.Dia...