"Maaf ya kak,aku ga bisa pulang bareng kakak,aku dijemput ayah hari ini."
"Oke gapapa.Aku paham."
"Oke kak,kalo gitu sampe ketemu disekolah ya.Take care kak!"
Daffa membuang nafasnya kasar.Lagi lagi harus seperti ini.Bahkan ini bukan hal pertama nya,namun setiap harinya.
Daffa jenuh menjalani hubungannya yang sudah berjalan lama ini.Jangan ditanya apakah Daffa sayang dengan kekasihnya? Tentu.Daffa sangat menyayangi nya namun mau bagaimana lagi? Kekasihnya anak dari seorang tentara yang sangat dijaga.
Selama ini hanya Belva yang selalu mengerti keadannya dan selalu memberinya pengertian.Belva sangat benci jika harus mendengar dirinya yang mengeluh ingin mengakhiri hubungan dengan kekasihnya.Menurut Belva,itu adalah hal yang memalukan.
Daffa mengambil tas ranselnya dari atas kasurnya dan keluar dari kamarnya untuk turun ke bawah.
Seperti keluarga pada umumnya,Daffa juga selalu ikut sarapan pagi bersama walaupun hanya meminum susu.
"Abang ada eskul tambahan?" tanya Fani,ibu Daffa.
"Ga ada mi.Daffa hari ini pulang cepet." jawab Daffa sambil duduk disebelah adiknya.
Daffa dan keluarga nya pun sarapan pagi dengan tenang tanpa ada suara keributan.Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring.
-FZ-
"Dekkkkk... Buruan turun kita sarapan! Papah udah nunggu." teriak bentang,kakak Belva yang sering disapa Ben itu.
"Iya bang ini juga mau turun." jawab Belva yang langsung keluar dari kamarnya dengan baju seragam yang pas ditubuhnya.
Ben yang melihat adiknya sudah tumbuh menjadi remaja mengacak acak rambut Belva yang sudah memakai bandana dengan rapi.
"Ish! Belva udah rapiin rambutnya bang!" seru Belva yang membuat Ben terkekeh.
"Ayo turun,papah sama mamah udah nungguin." Ajak Ben yang diikuti Belva dengan muka masamnya.
Setelah mereka turun,Belva sudah sangat mengenal aroma dari masakan khas ibunya.
"Mamah pasti bikinin Belva roti panggang kan?" tanya Belva pada Fani,ibunya.
Fani mengangguk dan tersenyum sambil meletakan segelas jus milik suaminya,arya.
Belva yang merasa senang langsung duduk dan menyantap menu sarapan yang dibuat kan oleh ibunya.
Sebenarnya bisa saja Fani memasak nasi goreng atau sandwich untuk suami dan anak anaknya sarapan.Namun,Fani adalah tipe ibu yang selalu menanyakan menu sarapan apa yang keluarga nya inginkan.
"Mah,Abang nanti pulang agak telat.Jadi mamah ga perlu siapin makan malam banyak banyak." ujar Ben
Arya yang mendengar sedikit menyeritkan dahinya.
"Abang ada tambahan?" tanya Arya.Ben mengangguk.
"Udah semester 3 Abang pah.Banyak tugas,Ben mau ngerjain bareng temen temen dirumah kos nya Alvin.
Fani tersenyum lega setelah mendengar kata Alvin.Pasalnya Fani tidak ingin mengambil resiko jika anak pertama nya sampai salah jalan seperti dulu lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Belva Candita Hameldan,anak kedua dari keluarga Hameldan,Arya Putra Hameldan dan Fani Oktavia Hameldan.Memiliki satu Abang laki laki,dia adalah Bentang Pratama Hamelda. Belva juga mempunyai seorang sahabat,dia laki laki.Dia...