"Lo galau daff?" tanya Belva pada Daffa.Karena sejak masuk kedalam mobil wajah Daffa terlihat kusut.
Belva menghela nafasnya ketika Daffa tidak merespon pertanyaan nya.
"Daff?" panggil Belva
"Ah,iya apa?"
Belva membuang mukanya.
"Sorry sorry bel,gue kurang fokus." ucap Daffa.
"Lo kenapa si? Niken lagi?"
Daffa mengangguk. "Lo tau apa masalah gue."
Belva menggeleng gelengkan kepalanya.Apa masalah sahabatnya tidak bisa ganti selain dengan Niken?
"Gue makin ga tahan.Gue berasa pacaran sama bocah SD." ujar Daffa.
"Resiko Lo." Daffa hanya berdecak mendengar respon dari Belva.
Daffa memarkirkan mobilnya dipinggir jalan.Ia menyender kan badannya pada kursi.
Belva menatap wajah Daffa.Ia tau perasaan sahabatnya,namun ia tidak bisa mendukung Daffa untuk memutuskan hubungannya dengan Niken hanya masalah kecil.
Apalagi dia juga seorang cewek yang tau rasanya jika diputuskan karena masalah kecil.
"Daff.Lo-"
"Gue ga pengin denger ceramah Lo." Potong Daffa yang membuat Belva menundukkan kepalanya.
"Oke,gue turun sini aja.Biar gue naik angkot." Ujar Belva
Daffa mengepalkan tangannya. "Gausah kaya anak kecil kenapa si bel?! Gue cuma gamau ndengerin Lo ceramah!" bentak Daffa yang membuat Belva tersentak.
"Gu-"
"Terserah Lo! Turun cari angkot!" potong Daffa.
Belva yang mendengar menggenggam erat tasnya menatap Daffa yang benar benar menyuruh nya pergi.
"Keluar!" Belva langsung membuka pintu mobil Daffa dan keluar.
Daffa memukul stir mobilnya.Emosinya tidak bisa tertahan.Ia tidak bermaksud mengusir Belva.
Daffa memilih menjalankan mobilnya dan membiarkan Belva yang masih menunggu angkutan umum itu.
-FZ-
Belva melirik kearah jam tangannya berkali kali,sudah hampir jam 7 namun belum ada angkutan umum yang lewat.
Ponselnya juga tertinggal dirumah,ia tidak membawanya dan tidak bisa meminta tolong Kania atau memesan ojek online untuk mengantarkan ke sekolah.
"Sial banget." Gumamnya sambil terus menoleh ke semua arah melihat siapa tau ada angkutan umum lewat.
Tin..tin..tin..
Belva menyerit bingung melihat motor gede yang berhenti didepannya dengan seorang cowok memakai helm full facenya.
Cowok itu melepas helmnya dan membenarkan rambutnya.
"Mau bareng?" Tawarnya.
"Emm Lo siapa ya?" Tanya Belva.Pasalnya ia tidak mengenal cowok itu yang.
Cowok itu terkekeh."Oiya,kenalin gue Alex.Murid baru di SMA Taruna.sekolah Lo " ucapnya sambil mengulurkan tangannya
Belva mengangguk. "Gue Belva." Jawabnya sambil membalas uluran tangan Alex.
"Mau bareng gue? Keliatannya 5 menit lagi masuk." tawarnya sambil melirik jam tangannya.
Belva juga melirik jam tangannya.Benar,5menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.Tidak mungkin ia berlari untukku sampai di sekolah nya kan?
"Ga ngerepotin?" Tanya Belva
"Engga.Apalagi buat cewek secantik Lo." Godanya
Belva terkekeh. "Gombal dasar."
"Yaudah ayo naik."
Belva pun naik ke motor gede milik Alex.
"Lo gamau pegangan atau meluk gue?"
"Gausah.Gue pegang pundak Lo aja."
"Yakin? Ntar Lo jatuh." Belva menolak.Ia tetap memilih memegang bahu milik Alex.
Alex tidak memaksa.Ia memakai helmnya dan langsung menancap kan gas motornya namun itu membuat Belva berteriak dan reflek memeluk pinggang Alex erat.
"Alex!!! Jangan ngebut!" Teriak Belva histeris.
Alex hanya terkekeh.Bukannya mengurangi gasnya,ia semakin menaikan gasnya dan membuat Belva memeluknya dengan erat.
Tak lama hampir saja gerbang sekolah ditutup mereka sudah sampai diparkiran sekolah.
Bahkan banyak murid yang melihat Belva dengan alex.Ditambah Belva yang memeluk pinggang Alex
"Gila sumpah Lo gila! Gue hampir jantungan." omel Belva yang justru membuat Alex tertawa.
"Kalo gue lambat kita terlambat." Jawabnya yang membuat Belva kesal.
"Lo tau ruang kepala sekolah?" Tanya Alex.
Belva mengangguk. "Mau gue anter?"
"Boleh,sebagai bayaran."
"Dih pamrih dasar."
Alex tertawa.
Mereka pun berjalan berdua melewati siswa siswi yang sedang berbisik bisik.
"Pacar Belva?"
"Eh cowoknya asing,bukan anak sekolah sini."
"Gila goals banget,yang satu cantik yang satu cakep."
"Dasar,Daffa emang ya cukup?"
"Ganjen."
"Ganteng banget cowoknya."
Dan masih ada beberapa bisikan lainnya yang Belva dan Alex dengar.
"Sorry ya, gara gara gue Lo jadi digosipin." ucap Alex yang membuat Belva tertawa.
"Haha udah biasa,gausah Lo pikirin." Jawab Belva
Mereka pun sampai diruang kepala sekolah.
"Gue tinggal ya,Lo masuk aja." ujar Belva
"Thanks bel." Belva tersenyum dan mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Belva Candita Hameldan,anak kedua dari keluarga Hameldan,Arya Putra Hameldan dan Fani Oktavia Hameldan.Memiliki satu Abang laki laki,dia adalah Bentang Pratama Hamelda. Belva juga mempunyai seorang sahabat,dia laki laki.Dia...