19

95 11 1
                                    

Daffa menatap diam Belva yang sedari tadi sudah berada dihadapannya. Setelah tau berita hot yang dimaksud,Daffa langsung mengirim pesan kepada Belva agar menemuinya di rooftop.

"Lo mau ngomong apa si Daff? Gue dari tadi berasa sama patung." ujar Belva melempar tusuk peremen lollipop yang sudah habis ia makan.

Daffa hanya melirik,dan matanya bertabrakan dengan mata milik Belva yang membuat Belva memicingkan matanya.

"Ada apa si? Lo ditembak? Atau Lo ada utang dikantin?" Daffa menggelengkan kepalanya.

"Ya terus kenapa Bagong? Ck." Decak Belva

"Lo ada offical sama siapa tuh cowok?" tanya Daffa sinis.

Belva mengerutkan dahinya,laki laki siapa yang dimaksud? Bahkan dekat dengan laki laki saja tidak.

"Jawab jujur bel." tatapan dingin Daffa membuat Belva merinding.

"Mak-maksud Lo apa si? Gue ga ngerti." Jawab Belva

Daffa berdecak. "Kenapa lo ga cerita sama gue bel? Apa gue ga penting sampe Lo punya pacar aja gue ga tau?" tanya Daffa memegang kedua bahu Belva.

Belva menepis tangan Daffa pelan,"apa si daff? Pacar apa? Gue ga ngerti!" emosi Belva memuncak.

Ia tidak tau apa yang sedang dibahas oleh Daffa,bahkan ia tidak mengerti apa maksud dari dirinya pacaran dan apalah itu.

"Gue ga punya banyak waktu. Gue balik kelas." ucap Belva, lalu melangkah kan kakinya keluar kantin meninggalkan Daffa yang sudah mengepalkan tangannya.

Ada perasaan sakit ketika tau jika Belva sudah memiliki kekasih. Apa ia harus menjaga jarak?

-FZ-

"Abang kenapa? Mukanya kusut banget." tanya Danis,ibunda Daffa

"Gapapa mih." jawab Daffa lesu.

Danis menghela nafasnya. "Yaudah Abang ganti baju terus langsung makan ya. Mamih mau minta tolong anterin sayur asem ke rumah Tante Fani." ucap Danis.

"Hito aja mih,Daffa capek!" Tolaknya membuat Danis sedikit bingung.

"Tumben,yaudah nanti biar Mamih suruh hito." Daffa mengangguk dan berlalu naik ke lantai atas untuk masuk kedalam kamarnya.

Hari ini mood nya benar benar berantakan hanya memikirkan Belva yang sudah jadian dengan kakak kelasnya.

-FZ-

"Kakak udah pulang?" tanya gadis kecil berusia 10 tahun itu.

Alex mengangguk dan tersenyum.

"Hari ini Cantika pengin jalan jalan ke taman,kakak mau kan temenin Cantika?" tanya gadis bernama Cantika.

"Kakak ganti baju dulu ya,Cantika tunggu disini." Jawab Alex mengusap ujung kepala Cantika.

Cantik tersenyum senang. Sudah sangat lama ia tidak bisa merasakan udara bebas karena penyakit yang ia derita.

Selama ini kedua orang tua dan kakaknya selalu melarang kegiatan yang ia lakukan. Namun,setelah kondisi nya sudah lebih baik kedua orang tua dan kakaknya mengizinkan Cantika untuk melakukan hal apa yang membuatnya senang.

"Yuk,kakak udah siap." ujar Alex membuyarkan lamunan Cantika.

"Yey! Akhirnya Cantika bisa keluar rumah juga, makasih ya Kakak!" kata Cantika sambil memeluk Alex.

Alex membalasnya dengan mengusap pelan ujung kepala adiknya dengan lembut. Hanya ini yang bisa ia lakukan disisa hidup adiknya,sudah cukup selam ini adiknya merasa tertekan dan tersiksa karena aturan aturan dari kedua orangtuanya dan juga dirinya.

Kali ini,Alex jauh lebih memilih kebahagiaan adiknya daripada apapun.

"Nanti Cantika pengin beli es krim." ucap cantik senang dengan menggandeng tangan Alex berjalan keluar untuk masuk kedalam mobil.

Mereka berdua pun masuk dan Alex mulai menyalakan mobilnya,menuju taman kota yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah namun harus ditempuh dengan kendaraan.

Setelah sampai,Cantika langsung turun dan berlari kecil.

"Jangan lari lari Cantika,inget kamu ga boleh capek!" teriak Alex melihat adiknya yang sudah berlari senang mengelilingi taman.

"Iya kakak! Cantika inget kok,Cantika cuma mau menghirup udara segar ini! Cantika seneng banget kakak!" Balas Cantika dengan tangan berada diatas dan juga kepala yang ia dongakan menatap langit.

Alex tersenyum. "Maafin kakak ya,kakak cuma bisa ngajak kamu ke taman." Lirihnya memainkan kunci mobil yang sedari tadi ia pegang.








Next?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang