"Bel,temenin gue kantin. Minum gue habis." minta Kania pada Belva.
Dengan malas,Belva mengangguk dan berdiri dari posisi duduknya.
"Lo emang sahabat terbaik gue!" teriak Kania membuat Belva bergidik geli.
Mereka bejalan menuju kantin melewati koridor dan juga lapangan basket.
"Itu bukannya cowok yang boncengin Lo?" tanya Kania
Belva menyipit kan mencoba memahami laki laki yang sedang bermain basket itu.
"AWAS!" teriak salah satu dari mereka saat bola basket hampir mengenai Belva.
Belva langsung memundurkan langkahnya kaget.
"Lo gakpapa bel?" Tanya Kania pada Belva yang terlihat masih syok.
"Woy! Kalo ga bisa main gausah main deh!" seru Kania kesal pada anak laki laki yang sedang bermain bola masket itu.
Alex,salah satu dari mereka berlari kecil menghampiri Belva dan juga Kania.
"Sorry ya,temen gue ga sengaja. Lagian Lo ngapain berdiri disini kan bahaya." ujar Alex
Belva tersenyum kaku. "Gue yang salah kok Lex,maaf ya." Kania membulatkan matanya. Ada apa dengan sahabatnya ini? Mereka yang salah dan mengapa dia yang meminta maaf?
"Lo apaan si bel? Mereka yang salah tau ngapain Lo yang minta maaf? Bayangin kalo Lo emang kelempar bola terus pala Lo benjol terus Lo ma- mphhh" Belva membekap mulut Kania dengan tangannya sebelum sahabatnya ini mencerocos sangat panjang.
"Maaf ya Lex,temen gue emang gini. Em kalo gitu kita duluan ya." ujar Belva menarik tangan Kania dengan menatapnya tajam.
"Ikut gue buruan!" bisik Belva pada Kania yang terus menghentak hentakan kakinya kesal.
"Ih Lo apa apaan si? Gue tuh belum selesai ngomong ya sama dia! Lo ga mikir kalo pala Lo kena bola terus benjol masuk rumah sakit?" cerocos Kania.
Belva berdecak. "Nyatanya gue gakpapa kan?"
Kania menyilangkan tangannya sebal sambil berjalan di belakang Belva yang terlebih dahulu berjalan ke kantin.
-FZ-
"Halah babi,paling juga Lo ngechet kan? Mana mungkin bisa menang telak segitu njir!" heboh Boby pada Kevin.
Kevin hanya terkekeh geli.
"Woy itu kanan musuh sialan,tembak bantuin gue. Ah asuu mati kan gue!" maki Daffa pada Bobby dan juga Kevin.
Daffa melempar ponselnya asal diatas meja, walaupun pelan namun tetap saja suaranya akan terdengar jelas.
"Ambekan banget Lo kek cewe!" sindir Kevin
"Lagian Lo ngumpet jauh jauh,suruh siapa?" timpal Boby sambil memakan siomay yang sudah ia beli.
Daffa memutar kedua bola matanya malas,kedua temannya ini jika sudah disatukan pasti akan semenyebalkan ini.
Boby memberi kode pada Kevin jika kekasihnya dan sahabat kekasihnya berada di kantin.
"Apaan si Bob? Ga liat gue lagi nembakin musuh?" Ketus Kevin.
"Pacar Lo itu sama si sapa tuh? Ah gue sampe lupa saking cantiknya." jawab Boby
Daffa langsung menoleh ke arah yang sedang Boby bicarakan.
"Belva!" teriak Daffa memanggil Belva yang sedang membayar roti.
Belva menoleh dan melambaikan tangannya.
"Ini bu,kembaliannya ambil aja ya." ucap Belva membayar dua roti yang ia beli untuknya dan juga Kania.
"Makasih ya neng." ujar Bu Ratih menerima uang yang Belva kasih.
"Makin sayang gue sama Lo." Bisik Kania sambil menyantap roti yang dibelikan belva.
Ini sudah seperti rutinitas bagi mereka berdua yang secara langsung saling mentraktir satu sama lain bergantian.
"Hai kev,Bob!" sapa Belva pada Kevin dan Boby.
"Hai pacar,hai Boby Ndut,hai daff!" sapa Kania.
Kevin langsung berpindah duduk dekat dengan Kania,sedangkan Daffa menatap Belva kesal dan Boby tersenyum manis kepada Belva.
"Lo nyapa mereka berdua,ga nyapa gue Ndut?" ketus Daffa.
Belva terkekeh. "Loh ada Lo ya daff? Gue kira cuma mereka berdua." canda Belva
Daffa yang kesal langsung berdiri dan mengacak acak rambut Belva.
"Ish! Daff rambut gue Lo berantakin! Ngeselin banget si!" mencak Belva berusaha merapikan rambutnya lagi.
Daffa hanya tertawa.
"Lempar aja ke dunia lain beb." timpal Boby.
Belva mengangguk kan kepalanya. "Bener kata bob,tendang bareng aja yuk biar si Daffa ilang!"
Daffa menjulurkan lidahnya dan mengambil roti yang sedang Belva pegang.
"Emang calon istri idaman ya,tau aja gue lagi laper eh Lo bawain gue roti." ujarnya membuka roti itu dan menggigitnya.
"DAFFA!" teriak Belva kesal.
Kania dan Kevin hanya tertawa,mereka sudah biasa melihat pertengkaran kecil diantara mereka.
"Bob udah deh Lo tendang aja ni manusia ga bermanfaat!" ucap Belva kesal.
Boby menghentikan gamenya dan menantap Belva. "Sorry nih beb,bukannya ga mau bantu. Cuma sekarang hidup dan mati gue tergantung dia." Tunjuk daffa.
"Hah?"
Kevin terkekeh. "Boby numpang tetring Daffa,makannya dia gamau Lo suruh Belva."
Boby menggarukan tekuk lehernya yang tidak gatal dengan menampilkan sederet giginya itu.
Sedangkan Belva menyilangkan tangannya sebal, ditambah Daffa yang tertawa seperti mengejek.
Purbalingga,6/2/21. 🌹🌹

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Belva Candita Hameldan,anak kedua dari keluarga Hameldan,Arya Putra Hameldan dan Fani Oktavia Hameldan.Memiliki satu Abang laki laki,dia adalah Bentang Pratama Hamelda. Belva juga mempunyai seorang sahabat,dia laki laki.Dia...