Episode 04

11.1K 833 84
                                    

Saat ini Taehyung dan Jungkook sedang berada di rooftop sekolah. Sekolah sudah bubar beberapa menit yang lalu, tetapi mereka bertiga belum ada niatan untuk pulang.

Bertiga? Benar, mereka bertiga. Di sini bukan hanya ada Taehyung dan Jungkook saja. Melainkan ada sesosok perempuan berambut sebahu yang sedang duduk di samping Taehyung. Dia adalah Jung Eunha, sahabat Taehyung.

"Tae, apa kau membawa minuman?" tanya Eunha.

"Minuman? Ada, aku membawanya, sebentar akan ku ambilkan di dalam kelas, dan aku juga akan membawakan tas kalian. Kalian tunggu di sini sebentar ya."

Setelah itu Taehyung pergi meninggalkan kedua sejoli berbeda gender tersebut tanpa tahu bahwa kedua sejoli itu tengah beradu pandang.

***

Taehyung berjalan menuruni tangga, tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti ketika sudah mencapai dasar tangga. Ia teringat sesuatu, kotak bekal yang ia bawa tertinggal di rooftop.

"Ambil atau tidak ya? Tapi kalau ku ambil berarti aku harus menaiki tangga lagi? Tetapi kalau tak ku ambil nanti aku lupa untuk membawanya pulang," gumam Taehyung berpikir.

"Ah, aku ambil saja lah agar nanti tidak kelupaan."

Setelah itu Taehyung berbalik melangkah menaiki tangga kembali. Langkah demi langkah ia lewati, setelah sampai di depan pintu rooftop Taehyung langsung membukanya dan melangkah masuk. Namun, alangkah terkejutnya dia melihat hal senonoh yang dilakukan sang kekasih dan sahabatnya.

Taehyung mematung, hatinya sakit melihat itu semua, dadanya sesak, entah sejak kapan pipi gembilnya telah dibasahi oleh air mata.

Jungkook dan Eunha berciuman panas, sangat intim. Kedua sejoli itu melepaskan pangutannya.

"Jungkook apa kau mencintaiku?" tanya Eunha.

"Ya, aku mencintaimu," jawab Jungkook.

"Lalu kenapa kau masih bersama Taehyung?" tanyanya sekali lagi.

Jungkook menghela nafas. "Kau tahu sendiri kan sayang, bagaimana kedua orang tuaku sangat menyayangi Taehyung? Aku tak bisa memutuskannya, bila aku memutuskan Taehyung maka aku tak akan mendapat fasilitas mewah. Papa dan Mama ku akan mencabut semua fasilitasku. Ya, walaupun dulu aku mencintainya, tapi sekarang tidak. Aku hanya mencintaimu."

Jungkook mmbalasnya dengan senyum manis, lalu memangut bibir Eunha sekali lagi. Jungkook duduk membelakangi pintu, jadi dia tidak melihat bahwa Taehyung ada di sana.

DEG!

Dada Taehyung seperti dihantam batu besar mendengar ucapan Jungkook. Jadi selama ini hanya dia yang mencintai? Hanya dia yang berjuang? Hanya Taehyung yang mempertahankan? Kenapa dirinya baru menyadari itu sekarang?!

Harusnya Taehyung sadar dengan sikap Jungkook yang mulai berubah. Harusnya Taehyung sadar bahwa Jungkook tidak mencintainya lagi. Harusnya ia tidak terlalu bodoh untuk memahami itu semua!

Taehyung melangkah mundur secara perlahan dengan pandangan kosong. Tanpa sengaja kakinya mengijak botol bekas hingga menimbulkan bunyi dan membuat kedua sejoli yang sedari tadi asik berciuman kini mengalihkan fokusnya.

Mereka terkejut melihat Taehyung berdiri di ambang pintu dengan pandangan kosong dan air mata yang mengalir deras.  Tanpa menunggu apapun lagi Taehyung segera berlari menuruni anak tangga meninggalkan kedua sejoli yang masih terkejut.

Tidak, tidak, lebih tepatnya hanya satu orang yang terkejut. Sedangkan satunya lagi hanya menampilkan wajah pura-pura terkejut.

Rencanaku berhasil. Batinnya dengan smirk kecil.

***

Taehyung terus berlari tak tentu arah, banyak orang yang Taehyung tabrak, tapi ia tak memperdulikannya. Taehyung sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan Jungkook tak dapat menyusulnya.

Namun ia salah, saat ini Jungkook berada beberapa meter di belakangnya. Jadi Taehyung menambah kecepatan berlarinya. Hingga ia tak menyadari bahwa dirinya sudah ada di jalan raya.

Bahkan Taehyung tak menyadari ada sebuah truk dengan rem blong yang melaju kencang menuju ke arahnya. Orang-orang berteriak memanggilnya, tapi seakan tuli Taehyung tak mendengar, ia seperti orang hilang akal.

TIN!!! TIN!!! TIN!!!!

BRAK!

Kejadiannya begitu cepat, Jungkook mematung. Jantungnya berdetak kencang, melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana tubuh rapuh Taehyung terpental menubruk pembatas jalan.

Kakinya lemas, pandangannya kosong melihat orang-orang mulai mengerubungi tubuh tak berdaya Taehyung. Eunha yang baru saja sampai langsung terkejut melihat tubuh terkapar sang sahabat.

Jungkook langsung berlari menerobos kerumunan tersebut, diikuti Eunha di belakangnya.

Air mata Jungkook turun membasahi pipinya. Ada rasa menyesal dihatinya karena telah menyakiti malaikat sebaik Taehyung. Jungkook membawa kepala Taehyung untuk dipangkunya. Darah terus mengalir di kening Taehyung.

"Taehyung! Taehyung bangun!" Jungkook menepuk pipi gembil itu.

"Sayang bangun! Ku mohon jangan tinggalkan aku Taehyung hiks. Maafkan aku hiks Taehyung, ayo buka matamu sayang. Jangan seperti ini, ku mohon hiks, aku tak mau kau meninggalkanku hiks. Aku masih mencintaimu hiks. Ayo buka mata indahmu sayang hiks hiks."

Jungkook menangis keras dengan memeluk tubuh ringkih Taehyung. Penampilan Jungkook tidak bisa dikatakan baik. Orang-orang yang melihat itu merasa iba.

"Apa yang kalian lihat?! CEPAT PANGGILKAN AMBULANCE!" teriak Jungkook nyalang.

Eunha dengan tangan gemetar langsung menghubungi pihak rumah sakit agar membawa ambulance ke jalan raya dekat sekolahan Bighit School.

Setelah 17 menit kemudian ambulance datang. Jungkook dengan cepat mengangkat tubuh Taehyung dan melajukan ke rumah sakit Seoul. Jangan lupakan Eunha yang setia mengikuti.

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang