"Astaga Taehyung! Ini pipimu kenapa bisa bengkak?! Siapa? Siapa yang melakukannya?! Bilang pada, Mama!" ucap Yoona heboh sambil memegang dagu Taehyung dan menolehkannya ke kiri ke kanan.
"Itu bekas tamparan Eunha kemarin malam, Halmoni." Itu yang menjawab bukan Taehyung, tapi Bogum yang baru saja datang ke kamar Taehyung untuk melihat keadaan sang adik.
Mata Yoona melotot. "Jadi ini bekas tamparan si wanita cabe itu?!! Waah dia mengajak ribut ya?!! Mana dia?! Dimana rumahnya!! Mama mau bertemu dengannya!!! Mama tampar pipinya itu sepuluh kali!! Enak saja dia menampar pipi Taengieku! Susah-susah aku rawat supaya kulitnya mulus, lembut, halus tapi malah ditampar seenak jidat!!!" teriak Yoona bangkit dari duduknya.
"Bukan hanya ditampar, Nek. Eunha juga menarik rambut Taehyung," ucap Bogum mengompori.
"APA?!! Benar-benar wanita itu ya!!! Lihat saja akan aku tarik rambutnya hingga botak!!!" kata Yoona marah.
"Lagi ya, Nek. Tadi malam dia juga mendorong Taetae sampai keningnya terbentur lantai," ucap Bogum semakin semangat mengompori sang nenek.
Yoona langsung memeriksa kening Taehyung, benar saja kening Taehyung benjol.
"Dasar wanita stres!! Bisa-bisanya cucu kesayanganku disiksa seperti itu?! Dia pikir dia siapa sampai berani melakukan hal seperti ini kepada cucu bungsu keluarga Park!!!"
"Terus, Nek--"
"Bogum! Kau ini senang sekali mengompori orang!!"
Jennie datang dan langsung menarik telinga sang anak. "A- aduh sakit, Eomma," ringis Bogum saat telinga ditarik oleh Jennie.
"Dasar anak nakal!" ucap Jennie.
Semua keluarga masuk ke dalam kamar Taehyung. Sedangkan sang tersangka sudah terlelap. Bahkan dia tidak merasa terganggu dengan teriakan Yoona tadi.
"Jennie, dimana Baekhyun?" tanya Yoona.
"Aku disini, Eomma." Baekhyun baru saja masuk ke dalam kamar sang anak langsung menyahut saat sang mertua mencarinya.
"Kau darimana saja?! Lihatlah anakmu itu! Dia dibully habis-habisan oleh nenek cabe itu!! Argh, rasanya aku ingin menguliti kulit nenek tua ituu!! Dasar nenek-nenek meresahkan!!" gerutu Yoona.
Keluarga hanya diam mendengar ucapan Yoona. Tak sadar diri, pikir mereka semua.
"Padahal yang nenek-nenek meresahkan itu kan kau," gumam Seojoon pelan. Beruntung Yoona tidak dengar. Dia itu sensitif kalau dibilang nenek atau tua. Makanya cucunya dia suruh memanggilnya Mama, bukan Halmoni atau Nenek. Biar tidak terlihat tua, wajahnya itu masih muda walau sudah berumur setengah abad.
Yoona tiba-tiba berjalan keluar dari kamar Taehyung, membuat semua keluarga ikut menyusulnya.
"Yoona, kau mau kemana?" tanya Seojoon yang menghentikan langkah Yoona.
Yoona berbalik menghadap sang suami. "Tentu saja ke rumah nenek cabe itu! Aku akan melabrak dia di rumahnya sendiri!!" ucap Yoona lalu berbalik dan melangkah pergi.
Mereka semua mengejarnya. "Yoona berhenti!! Jangan bertindak seperti ini!!" teriak Seojoon tapi Yoona tidak menggubris.
Seojoon pun melihat menantunya. "Baekhyun, Jennie, kalian susul Eomma. Cepat!" perintah Seojoon.
"Eomma tunggu!!" teriak keduanya. Tapi Yoona tetap tidak mendengar.
"Eomma, tunggu kami!! Kami mau ikut!" teriak keduanya lagi. Barulah langkah kaki Yoona berhenti. Dia berbalik lalu memanggil menantunya untuk menyusul.
"Aku ikut juga!!" Irene berteriak lalu berlari menerobos para lelaki yang menjatuhkan rahang mereka melihat kelakuan sang Istri, menantu, dan calon menantu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETALIATION (Kookv) [End]
KurzgeschichtenKim Taehyung adalah pria tampan sekaligus manis. Dia seorang pria, tapi entah mengapa wajahnya sangat cantik dan manis. Mempunyai boxy smile yang manis dan suara bariton yang mengalun lembut. Taehyung pribadi yang hangat dan ceria, ia berasal dari...