Flashback.
Jungkook melangkah pergi meninggalkan Taehyung untuk mengangkat televon dari Eunha. Setelah dirasa agak jauh dari Taehyung, Jungkook menekan tombol hijau pada layar ponselnya.
"Halo Eunha, ada apa?" tanya Jungkook.
"Jungkook, kau dimana? Katanya mau ke apartemenku!" ucap Eunha di seberang sana dengan nada merajuk.
"Emm maafkan aku Eunha, mungkin aku tidak jadi ke apartemenmu. Besok saja mungkin, bagaimana?"
"Iss tidak mau! Pokoknya kau harus ke sini hari ini! Memangnya kau sedang sibuk apa sih?!" kesal Eunha.
"Aku sedang menemani Taehyung jalan-jalan di taman Rumah Sakit," jawab Jungkook.
"Tch!" Eunha berdecak kesal.
"Jadi kau lebih memilih pria itu daripada diriku?!" lanjut Eunha.
"Hei, kenapa kau berbicara seperti itu? Tentu saja tidak, aku lebih memilihmu daripada dia," ucap Jungkook.
"Aku tidak percaya! Kau pembohong! Sudahlah aku tidak mau bertemu denganmu lagi! Sudah sana lanjutkan acaramu dengan kekasihmu itu!"
"Sayang, jangan marah. Oke, oke aku usahakan untuk ke sana. Kau jangan marah ya. Kau tau sendiri bukan bahwa aku lebih memilihmu daripada dia. Kau itu lebih berarti bagiku daripada sampah seperti Taehyung yang lebih pantas dibuang ke tempat sampah," jawab Jungkook sarkas.
"Benarkah?" kata Eunha malu-malu.
"Tentu saja. Sudah ya, aku tutup dulu televonnya. Aku akan ke sana sebentar lagi, tunggu aku."
"Ya, aku mencintaimu, Jungkook~"
"Aku juga."
Pip...
Jungkook memasukan ponselnya ke dalam saku celananya. Tanpa Jungkook sadari ada sepasang mata yang menatap dirinya dengan pandangan terluka.
Dia adalah Taehyung. Pria cantik itu mendengar semua pembicaraan antara Jungkook dan Eunha.
Sebenarnya tadi Taehyung berniat mengambil kupu-kupu di bunga yang ia lihat. Tapi kupu-kupu malah terbang, jadi Taehyung mengikutinya, dan kebetulan kupu-kupu hinggap di semak-semak pinggir Rumah Sakit.
Ketika Taehyung akan menangkap kupu-kupu itu, telinganya malah mendengar suara seseorang yang amat ia kenali. Jadi Taehyung mengedarkan pandangannya, sampai akhirnya matanya melihat seliut sosok yang ia cari.
Taehyung tersenyum melihat punggung itu. Ia berniat memanggilnya, tapi urung saat tau bahwa Jungkook sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana yang ia yakini adalah Eunha.
Jadi Taehyung memutuskan untuk diam sambil mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Mata Taehyung memanas saat mendengar bahwa Jungkook menyebut dirinya sampah yang pantas untuk dibuang. Sungguh hatinya sangat sakit. Apakah ia terlihat seperti seorang sampah? Hingga kekasihnya sendiri mengucapkan kata sampah untuk dirinya. Dan yang paling menyakitkan adalah, ia dibandingkan dengan Eunha. Sahabatnya sendiri.
Taehyung berusaha menahan isakannya agar tidak terdengar oleh Jungkook. Ia ingin mendengar semua pembicaraan itu, walaupun ia harus menanggung rasa sakit hatinya.
Saat Jungkook sudah selesai menelvon dan berlalu dari sana, isakan Taehyung semakin terdengar agak keras. Ia sudah tidak kuat menahan tangisannya.
"Apakah aku seburuk itu di matamu Jungkook hiks...?"
Taehyung segera menghapus air matanya, lalu kembali ke taman sebelum Jungkook mencarinya.
***
Jungkook terlihat panik saat tidak menemukan keberadaan Taehyung. Ia sudah keliling ke sana ke mari untuk mencari Taehyung. Tetapi Taehyung tak kunjung terlihat.
"Jung."
Hingga panggilan dari arah belakang membuat rasa paniknya hilang seketika. Jungkook dengan cepat membalikan badannya, ia melihat Taehyung yang tersenyum polos padanya.
"Tae, kau kemana saja? Aku mencarimu, aku sangat panik saat kau tidak ada di sini," kata Jungkook begitu sampai di hadapan Taehyung.
"Tadi aku mengejar kupu-kupu, tapi kupu-kupunya malah terbang menjauh. Maaf Jung sudah membuatmu khawatir," balas Taehyung.
"Hah kau ini, sudah lah tak apa. Yang penting sekarang kau baik-baik saja," ucap Jungkook tersenyum manis, Taehyung membalas senyum Jungkook.
Tapi senyum Jungkook pudar begitu melihat mata Taehyung yang nampak membengkak, seperti habis menangis.
"Tae, kenapa matamu bengkak? Apa kau tadi menangis?" tanya Jungkook cemas.
Taehyung gelagapan. "A- anu itu emm..."
Taehyung bingung harus mengatakan apa pada Jungkook, apalagi saat ini Jungkook menatapnya dengan tatapan menyelidiki.
"Itu apa?"
"Tadi aku memang menangis Jungkook,"
"Kenapa kau menangis? Apa ada yang sakit?" Potong Jungkook.
"Iya sakit, sakit sekali Jungkook sangat sakit," lanjut Taehyung dalam hati.
"Mana yang sakit Tae?"
"Kepalaku, hatiku Jungkook, hatiku hancur, aku lelah. Tapi aku tidak bisa menyerah, aku takut kehilanganmu, aku terlalu mencintaimu. Biarlah aku menanggung semua rasa sakit ini, asalkan kau selalu berada di sampingku."
"Jika kau sakit lebih baik kita kembali ke kamar saja ya? Kau harus istirahat," kata Jungkook lembut.
Taehyung mengangguk. Jungkook mendorong kursi roda Taehyung, keduanya berlalu dari sana menuju ruang rawat Taehyung.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETALIATION (Kookv) [End]
Historia CortaKim Taehyung adalah pria tampan sekaligus manis. Dia seorang pria, tapi entah mengapa wajahnya sangat cantik dan manis. Mempunyai boxy smile yang manis dan suara bariton yang mengalun lembut. Taehyung pribadi yang hangat dan ceria, ia berasal dari...